hari keberangkatan

3K 405 16
                                    

Jujur aja Haechan takut telat, itu karena mamanya ngasih amanat panjang lebar kayak ceramahnya ustadz temen ayah Haechan. Dibilang jangan pisah dari rombongan, kalau ngantuk bobo aja, kalau gak enak badan bilang ke guru, dan lain sebagainya, oh ayolah Haechan udah gede, kalau gitu doang mah Haechan bisa ngurusin diri sendiri.

Setelah berhasil membujuk sang mama untuk menyudahi acara ceramahnya, Haechan buru-buru masuk ke mobil dengan 1 tas yang ukurannya ngga terlalu besar tapi ngga terlalu kecil juga, yah normal lah untuk anak laki-laki.

Haechan cuma bawa 2 baju ganti, sama baju olahraga, terus juga seragam Pramuka, sisanya cemilan dan obat-obatan, untuk daleman sih lebih banyak, karena apa? Kan baju luar masih bisa dipake lagi hehe, harus hemat.

Jujur ia rada kesusahan membawa tikar, tapi untung papanya berbaik hati mengantar Haechan menggunakan mobil.

Sesampainya di sekolah, Haechan buru-buru turun, ia mengeluarkan tikar itu dan membawanya ke tempat pengumpulan barang (?) Yah barang itu nantinya akan dibawa menggunakan truk.

Ngga mungkin kan kompor, kayu bakar ataupun tikar bakalan ditaruh di bus bareng para murid.

Btw Haechan kebagian bus 2, ia satu bus sama Renjun, karena anggota DA dibagi 7 anggota per bus untuk memantau para siswa, kemah 3 hari 2 malam harus siap mental ya Chan.

Siapa tau ada yang nerkam lo pas lo molor.

"Chan." Panggil Renjun, Haechan berjenggit pelan, menatap Renjun dengan pandangan bertanya.

Sementara di pelaku hanya menatapku dengan ekspresi yang gak biasanya, kayak lebih tulus, yah bukan maksud Haechan meragukan Renjun, tapi tatapan dia hari ini beda sama yang kemarin-kemarin.

"Kenapa?"

"Manggil doang."

"Gajelas."

"Butuh kejelasan?"

"Hah?" Haechan ngang ngong ngang ngong, agak bingung sama topik yang dibawa Renjun.

"Tapi kita akan udah jelas, hubungannya udah jelas, kamu pacarku, aku pacarmu."

"APAAN SIH RENNN?? MENDING LO LANJUT NGITUNG GAS ELPIJI AJA SONO!"

Haechan mendorong bahu Renjun, memerintahkan agar lelaki itu melanjutkan tugasnya, walau bukan tugasnya karena Haechan cuma asal nyeplos.

"Iya iya, kalem, kamu langsung masuk ke bus aja ya nanti ketinggalan."

"Apasi gue tau itu."

Selesai ngomong begitu, Haechan langsung balik kanan dan pergi meninggalkan Renjun yang tersenyum tipis, Renjun sadar sih kalau perilakunya hari ini agak sedikit gak normal, mana pake aku kamu banget, sama sekali gak berperi-kerenjunan.

Tapi gara-gara teriakan Haechan tadi, dia jadi dilihatin guru sama temen-temennya.

"Tuh kan bu, Renjun baru lagi."


















"Pagi kamu, dan juga kamu, ohh kamu juga!!" Sapa Haechan dengan wajah cerah, ia berdiri di depan pintu gerbang untuk menyapa orang-orang yang masuk ke halaman sekolah.

Yah setelah teriak-teriak tadi, akhirnya ia mutusin buat bantuin Sunwoo nyapa para murid yang baru dateng.

"Pagi Chan."

"Pagi juga kak."

"Yoo~"

"Semangat banget." Komentar Jaemin, ia jongkok di depan pintu gerbang untuk menyapa orang-orang bersama Haechan dan Sunwoo. Yah sejujurnya hanya Haechan, karena Jaemin cuma menemani.

nge-gas  , renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang