ragu

2.8K 420 20
                                    

Dearest

Jangan begadang
Besok berangkat jam 6 loh

Dih, gua mana bisa begadang
Harusnya lo ngingetin diri sendiri
Nonton anime mulu
Wuuuu dasarnya
Kesiangan mampus

Dih, dasar tukang roasting, setan aja minder lihat kelakukan lo
Asal lo gak tau aja, anime itu seru sampai lupa waktu
Apalagi genre action beuh

Oh pantesan ya gua chat jam 9 pagi balesnya baru sekarang

Iya dong ^^

Gak tau malu

Emang

Kampret, lo ngeselin

Ngeselin gini lo mau-mau juga

Waktu itu gua nerima karena lo maksa

Iyakah?

"Mulai sekarang lo jadi pacar gua, cuma milik gua seorang"
Sumpah ya ren kalau itu bukan gua lo bakalan diiket di pesawat luar angkasa terus diterbangkan ke bulan

Terus kenapa lo ngga?
read

"Ya karena gua suka lo dari lama gimana sih." Keluh Haechan sambil menatap layar ponselnya, Renjun nggak peka apa gimana ya? Mana ada orang yang bakalan langsung nerima pernyataan cinta dari orang asing?

Yah bukan orang asing sepenuhnya si, karena Renjun dan Haechan itu bisa dikatakan teman walaupun tidak sedekat nagisa dan karma.

Itu semua karena ciuman di awal tahun ajaran baru itu!!!!

Gara-gara itu Haechan jadi kepikiran, karena tak tahan ia menjadi seperti stalker selama kurang lebih satu tahun.

Renjun itu nembak dia karena alasan apa?

Apakah hanya sebagai pelampiasan? Haechan memang sempat mendengar rumor bahwa Renjun gamon semenjak putus dengan Jeno, tapi interaksi Jeno dan Renjun terlihat normal, justru seperti musuh rasa sahabat, dibagian mananya yang gamon?

Atau dia hanya mainan?

Argh Haechan memutuskan untuk tidak memedulikan hal itu, ia menarik selimutnya sampai ke leher lalu memejamkan matanya, tertidur.

Tanpa menyadari bahwa ia belum membalas pesan Renjun.















Renjun masih menatap layar ponselnya dari tadi, tanpa sadar bibirnya tertarik keatas, membentuk lengkungan tipis nan manis.

Serius dibaca doang? Begitu pikirnya. Otaknya mengingat kejadian hari Jumat lalu, ketika bibirnya kelepasan berbicara "Haechan harus jadi pacarku"

"Kalau dipikir-pikir gue ngga pernah bilang ily ke Haechan."

"Haechan kenapa nerima pernyataan gamblang itu?"

"Bukannya gue bercanda sih, gue beneran demen sama dia tapi baru suka bukan cinta."

"Gue mau mastiin perasaan gue dulu."

"Tapi gara-gara Jeno demen lo jadi gue gas pol alah babi."

"Honestly lo bisa nolak chan..."

"Dan waktu itu arghh, kenapa gua cium bibir dia???" Renjun memegang bibirnya, jejak rasa vanilla masih terasa walaupun sedikit samar, bibir Renjun terangkat, rasanya aneh.

Rasanya aneh karena dadanya berdesir setiap kali bertemu Haechan.

Apa ia sakit asma?

"Lo kenapa ngomong sendiri." Suara bariton itu mengagetkan Renjun, sialan ia lupa kalau sedang bertelepon dengan Jeno.

"Lo kenapa bawa-bawa nama gue di pergalauan lo itu? Akui aja kalau demen mah lagian udah terlanjur jadian juga kenapa gak dijalani aja kalau gamau sih Haechan nya kasih ke gue aja gimana?"

"Ha?"

"Lupain, Lo kenapa ren?"

"Rasanya aneh." Kata Renjun ambigu membuat si lawan bicara kebingungan.

"Rasa apa?"

"Bibir Haechan."

"HAH??" Jeno berteriak dari ujung sana, "LO CIUM DIA?? LAGI????"

"Iya kenapa?"

"Lo semudah itu nyium seseorang? Yang belom lo kenal deket? Gua sebagai ex sekaligus sahabat lo sejak kecil aja ngga pernah lo cium, sinting lama-lama lo ren."

"Lo berharap gua cium gitu? Ngarep lo, minta sama Jaemin sono."

"Njing kok Jaemin!!"

"Jaemin kan cantik, manis-manis asem."

"Lo pikir buah asam."

"Yang bilang buah siapa?"

"Gua."

Renjun menghela nafas, "Kadang gua kelepasan kalau bareng Haechan, aromanya enak."

"Tandanya lo suka."

"Gue tau itu."

"Terus kenapa dari cara lo narik napas kaya abis ngangkat gajah?"

"Ck jangan bercanda."

"Gue udah capek ya Ren ngedenger lo ngeluh dari kelas 10 gak seneng lah kalau Haechan itu digebet banyak orang, lo nya cemburu, tapi gak ada pergerakan, goblok! Sekarang udah jadian, gue agak bingung sih kenapa Haechan mau nerima jamet macam lo, tapi kenapa lo malah gak seneng gini? Harusnya mah seneng jadian sama crush."

"Terlepas kalau ternyata lo cuma kagum doang, treat him like a prince, kayak yang lo lakuin ke gue dulu, gue liat selama ini tingkah lo kayak main-main mulai dari cium dia, dia udah baper Ren, pake otak lo bisa gak?"

"Gak perlu mikir gue ternyata gak suka beneran, gak usah pikirin! Lo pacaran sambil pastiin perasaan lo aja! Lo jalani aja asal jangan kelewat batas, lo isengnya bikin orang jantungan masalahnya."

"Oh gitu."

"Udah gue capek, bye."












































Oke hai, so gue gatau ini bakalan tamat di part brp, karena jujur gue buatnya langsung gt gak gue simpen di draf dulu :D

So, maaf kalau jarang update ya maklum lautan ide gue kering.

nge-gas  , renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang