4

8.9K 588 0
                                    

Jakarta, Indonesia

Someone POV

Pagi yang sama seperti pagi sebelumnya, hanya ada kesunyian dan kehampaan yang kurasakan, tak ada yang berbeda dari pagi pagi sebelumnya. tidak ada yang menghiasi hari hariku, walaupun memang dari dulu aku selalu menjalani hidup yang hampa, tetapi dulu ada seorang gadis yang memberi sedikit warna di hidupku, walau aku yang bodoh ini terlambat untuk menyadarinya, mungkin kata bodoh pun masih tidak cocok untukku, 'brengsek' itulah kata yang pas untuk menggambarkan diriku.

Mengingat tentangnya membuatku semakin merindukannya, menyesal? sangat, itulah yang kurasakan, menyesal karna telah menyakiti seorang manusia yang hatinya selembut kapas dan menyesali segala perbuatan ku kepadanya dulu. Sampai saat ini pun aku tidak tau dia dimana? apa hari harinya menyenangkan? katakanlah aku egois ingin memiliki dia kembali. Apa dia mau menerima pecundang dan brengsek sepertiku? tidak ada yang tau.

Someone POV END

...

New York, United State

Author POV

Tiga orang sahabat sedang berada di satu kamar yang sama, hanya bercerita dan mensejukkan badan karna mereka habis packing untuk pulang ke negara asal mereka

"lo yakin lo bisa?"tanyaku pada Meegyn

"gue bisa asal gue mampu dan gue percaya gue bisa kembali lagi ke sana" jawab Meegyn setelah diam cukup lama

"terkadang gue ingin melupakan apa yang terjadi, tapi gw ga bisa, gabisa untuk ga inget semua kejadian itu, gabisa untuk dimaklumi, gabisa untuk dilupakan, dan gabisa untuk dimaafkan" ucap Jaella yang sedari tadi menyimak aku dan Meegyn

"banyak hal yang mudah kulupakan tetapi ada satu hal yang tidak bisa gue lupain" sambungnya

Hening, ketiga orang itu sibuk dengan pikiran masing masing, nyaman dengan kesunyian itu sehingga tanpa sadar ketiganya terlelap dan memasuki alam mimpi masing masing.

Keesokan harinya...

Author POV

Hari ini hari dimana 3 sahabat itu pulang ke negara asal mereka, pulang ke kota asal mereka, kota yang menyimpan seribu kenangan dan sejuta kesedihan yang teramat dalam di diri mereka, karna itu harapan mereka untuk pulang hanya satu, mereka tidak ingin bertemu dengan orang orang dari masa lalu mereka, kalaupun bertemu tidak ada dalam keinginan mereka untuk menyapa.

"Siap dek?" tanya bang Elan pada Meegyn

"Hm" jawab Meegyn

"yok kedepan, yang lain udah ada di luar" ajak bang Elan

"senyum dulu sweetheart" goda bang Elan

setelah itu Meegyn nenampakkan senyum indahnya

"gini kan cantik sayang" kekeh bang Elan

Setelah itu mereka ke pintu depan dan berangkat menuju bandara.

Jaella POV

Disepanjang perjalanan tak banyak yang ingin ku pikirkan, tak ada pulak yang ku pedulikan, tapi aku tahu apa yang ada di pikiran kedua teman ku, dan aku tau apa yang mereka pikirkan, banyak orang yang tidak bisa berdamai dengan masa lalu, termasuk aku.

Tetapi tak ingin kupikirkan, aku kembali bukan kemauan ku tapi aku terpaksa kembali demi pekerjaan ku.

Jaella POV END

Author POV

Sesampainya mereka di bandara, menuju private lounge mereka dan langsung pergi dengan private jet mereka. Sesekali di pesawat itu diisi dengan canda tawa yang dibuat oleh Ace dan Kenzo yang kalau ketemu memang tidak pernah akur dan ada aja yang mereka buat hingga semua orang tertawa.

Jakarta, Indonesia

Jaella POV

Hai Jakarta, ini aku, salah satu manusia yang selalu membasahi mu dengan air mataku, salah satu manusia yang mungkin membuatmu sakit kuping mendengar teriakan miris dan kesakitanku, saksi bisu yang melihat aku seperti orang gila, saksi bisu yang menyasikan aku disiksa sesakit sakitny dan segila gilanya, dan tempat dimana aku dilahirkan dan dibuang.

dan sekarang aku kembali, bukan menjadi Jaella yang lama, aku, Noorien Jaella Eyre, Jaella yang baru.

Jaella POV END

Chahra Thaya D

Tak ada yang berubah dari kota ini, yang berubah hanyalah perasaanku dan cara pandangku. Tak ada lagi rasa kasih sayang yang kurasakan disini hanya ada sakit dan dendam terpendam yang kurasakan. lucu, aku merasa tak bersalah tapi aku yang diasingkan, permainan takdir memang gila.

"Aku kembali, hai masalalu" ucapku

Prisha Meegyn Brienne


Bersambung...




Mama, Mami, Bunda KenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang