Mama, Mami, Bunda Kenzo

34

Disebuah tempat yang indah, hamparan bunga yang luas, tapi ntah di belahan dunia mana

Pandanganku terus melihat lihat semua yang ada, ntah ada dimana aku sekarang

Kenapa aku bisa ada disini? dimana aku sekarang? tidak ada siapapun disini

Tiba tiba suara kecil mengagetkanku

"Assalamualaikum, Papi" bunyi suara itu

Reflek aku menjawabnya

"Waalaikumsalam, kamu siapa?" tanyaku karna suara yang kudengar terdengar asing

"Aku, Gienne" ujar suara itu lagi

"G-gienne?" tanyaku, karna aku tidak pernah mendengar nama ini sebelumnya, dan tunggu, ini suara anak kecil

"Iya Papi" jawabnya

"Papi? kamu siapa nak?" tanyaku masih mencari sumber suara tadi

"Aku yang pernah papi harapkan" jawabnya lagi

"Kamu dimana nak?" tanyaku mulai bingung dengan ini

"Aku ada dihatimu papi hihi" jawabnya

"Aku dulu ada di dekatmu, tapi sekarang maafkan aku yang tidak bisa berada di dekatmu lagi" Ujar suara anak kecil itu

"Kamu siapa?" tanyaku yang mulai kebingungan sendiri, sedari tadi aku tidak menemukan asal suara itu, dan Gienne? aku tidak pernah mendengar nama itu

"Aku anakmu papi hihi" jawab anak itu dengan tawanya

"Papi?" aku berfikir keras, Papi? apakah aku memiliki seorang anak? tapi aku pernah medengar kalau Kenzo memanggil Jaella Mami, apa dia?

"K-kau anak-ku?" tanyaku yang mulai mengerti

"Hihi" jawabnya

"K-kau benar anakku?" tanyaku lirih

"Iya papi, aku senang bertemu dengan papi" jawab nya

"kau dimana sayang? KAU DIMANA? HIKS" tanyaku dengan air mataku yang luruh

dulu, sewaktu aku masih bersama dengan Jaella, setelah aku menyadari kalau sebenarnya aku memang mempunyai rasa dengannya dan aku sangat mengharapkan buah hati, aku sudah mencintainya dulu tetapi memang aku yang patut disalahkan, apa mungkin ini adalah anak yang dulu aku harapkan?

"Kau dimana nak?" tanyaku lagi

"Carilah aku dihatimu hihi" jawabnya

"P-peluk papi sayang peluk papi" lirihku

"Aku selalu memelukmu saat kau menangis papi, aku selalu memelukmu ketika kau menyerah pada mami" kata suara itu

"Mami sayang sama papi, Gienne juga sayang hihi" suara anak ini terdengar begitu ceria, tapi menyayat hatiku

"Kau sekarang ada dimana nak?" tanyaku diselala sela tangis yang tidak  dapat ku tahan

"Tanyalah mami untuk mencariku"

"A-apa kau bisa bersama papi terus sayang?"

"hihi aku selalu bersama papi dan mami, Maaf papi tidak bisa melihatku"

"A-apa maksudmu nak?" tanyaku

"hihi"

"Sudah ya papi, aku ingin bermain bersama temanku, Gienne sayang sama papi"