17

9.7K 638 35
                                    


Author POV

Setelah kejadian berturut turut yang tak mengenakan hati tadi, kini ketiga sahabat itu sudah tenang dan sedang bercanda gurau menikmati momen mereka sambil menunggu Kenzo pulang dari sekolahnya

"lo ga kerja la?" tanya Thaya pada Jaella yang sedang mengupas apel untuk dimakan

"nanya gue lo? situ kerja ga?" tanya Jaella balik

"libur sekali kali gapapa kali orang gue bosnya" ucapnya dengan nada sombong membuat Jaella dan Meegyn memasang muka muak

"eh iya kalian berdua ga kerja loh, gapapa emang?" tanya Meegyn

"udah siang males ke kantor" jawab Jaella sambil memasukkan apel tadi ke dalam mulutnya

"itu apelnya Meegyn dodol napa lo yang makan?" ujar Thaya yang melihat Jaella dengan antengnya memakan apel itu

"bagi ya gyn" ucapnya lada Meegyn yang geleng geleng saja melihat kelakuan teman temannya

"Kenzo lama banget pulang sekolahnya" ucap Meegyn tak sabaran karna sudah merindukan anak sata wayangnya itu

"ga sabaran banget lu kek nunggu chat doi" ujar Thaya jengah

"gue rindu sama anak gue" ucap Thaya dengan jengah sambil melihat ke atap ruang inapnya

"sabar orang sabar pantat nya lebar" ujar Thaya bercanda

"bego" umpat Jaella yang telah selesai memakan apel yang dikupasnya tadi

"ngatain gw apa lu?" sentak Thaya seraya memindahkan tangannya dipinggang

"beg-" ucapan Jaella terpotong kala pintu terbuka dari luar dan memperlihatkan seseorang masuk dengan muka murungnya

"Assalamualaikum" salamnya masuk ke kamar itu dengan pandangan ke arah bawah

"Kenzo pul-" ucapannya terpotong kala melihat Bundanya tersenyum ke arahnya

"BUNDA" teriaknya kala melihat bundanya sudah bangun dari tidur cantiknya

Ia pun segara berlari dan memeluk sang bunda yang ia rindukan beberapa hari ini

"hiks k-kenzo kangen bunda" ujarnya menangis di dalam pelukan sang bunda, pelukan yang ia rindukan

"hiks b-bunda tidul nya lama an-nget" ujarnya menangis tersedu sedu sambil menikmati pelukan hangat bundanya

"m-maafin hiks bunda ya nak, bunda b-buat kenzo cemas ya hiks?" ucap nya lirih dan menangis tersedu sedu sambil melihat muka merah anaknya yang berada di pelukannya

"hiks hiks k-kenzo kangen bundaa" tangisnya tambah histeris, Meegyn pun mencium seluruh wajah anaknya, wajah yang ia rindukan, wajah yang selalu ia beri kecupan sayang, wajah yang selalu menjadi pengobat lelahnya, wajah yang menjadi semangat hidupnya, wajah malaikat kecilnya

"m-maaf nak hiks maaf" ucapnya lagi sambil mengecup wajah anak semata wayangnya

"b-bunda j-jangan bobo lama lama lagi ya hiks e-enjo kan kangen bunda" ungkapnya sesenggukan sambil mengelap air matanya yang terus membasahi pipi chubby nya

"iya sayang bunda janji" balas Meegyn sambil menatap anaknya dan membawa kenzo ke dalam pelukan hangatnya lagi

entah berapa lama mereka berpelukan, yang jelas pelukan itu bisa mengobati kerinduanya

"hiks mama sama mami kok d-diem aja hiks siniii" ucap Kenzo sambil merentangkan tangannya meminta Jaella dan Thaya agar memeluknya juga

"mama hiks mami kan b-bunda Kenzo juga hiks" ungkap anak berumur lima tahun itu

Mama, Mami, Bunda KenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang