Pergi Ke Rumah Teman

232 17 0
                                    

Seorang wanita sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah temannya. Sekarang dia sudah siap untuk pergi. Wanita itu tak lain adalah Swara Godadia. Dia akan pergi tapi Kakaknya mencegahnya karena dia belum sarapan.

"Swara kau makan dulu sebelum pergi. Jika tidak, kakak tak akan membiarkan mu pergi," kata Neil kakak tertua dan dia menarik tangan Swara menuju ruang makan.

"Kakak tapi aku nanti bisa terlambat dan aku tak mau temanku sampai menungguku terlalu lama," tolak Swara.

"Kau tidak akan terlambat. Lagi pula kau akan bertemu temanmu dirumahnya kan. Jadi kau tak perlu khawatir, sekarang sarapan dulu," paksa Neil.

"Ibu sangat setuju dengan Neil. Jadi kau harus sarapan dulu," kata Ibu mereka yang bernama Sharmishta.

"Baiklah Bu. Aku akan sarapan dulu. Kak Neil dimana Kak Harsh dan Kak Danish sekarang. Kenapa mereka belum ada disini?" kata Swara lalu duduk.

"Mereka pasti akan segera datang," kata Neil duduk.

Tak beberapa setelah itu Harsh dan Danish datang dan langsung duduk. Setelah itu mereka makan. Mereka sudah selesai makan. Harsh dan Danish lalu pergi karena mereka harus bekerja. Harsh tidak bekerja di perusahaan keluarganya tapi dia bekerja di perusahaan lain. Karena dia adalah orang yang mandiri dan lagi pula ada Neil yang sudah mengurus perusahaan keluarga dan dibantu oleh adiknya yaitu Danish.

"Swara kakak akan mengantarmu ke rumah temanmu," kata Neil.

"Tidak perlu Kak. Aku akan naik taksi saja," tolak Swara.

"Swara kita kan searah. Lagi pula kakak ada meeting diluar dan tempatnya itu dekat dengan rumah temanmu. Jadi kakak harap kau mau," kata Neil.

"Baiklah," kata Swara.

"Ibu aku dan Swara pergi dulu," kata Neil.

"Hati-hati di jalan," kata Sharmishta.

"Iya Bu," kata Neil.

Neil dan Swara lalu pergi. Setelah Ayah mereka meninggal. Neil lah yang menjadi kepala keluarga. Neil juga sangat menyayangi ketiga adiknya itu terutama Swara. Akhirnya mereka sampai di rumah temannya Swara.

"Swara jika kau mau pulang. Kau tinggal telepon kakak dan kakak akan segera datang untuk menjemputmu. Kau juga harus menjaga dirimu baik-baik," kata Neil

"Iya Kak," kata Swara lalu turun dari mobil.

Neil lalu pergi dari sana. Temannya Swara bernama Ragini. Ragini melihat Swara datang langsung menghampirinya dan memeluknya. Karena mereka sudah lama tak bertemu.

"Sudah lepaskan, kita ini tidak bertemu 1 minggu. Tapi kau bersikap seolah tak bertemu beberapa bulan saja," kata Swara melepaskan pelukan dan agak kesal.

"Kau tau benarkan. Kalau kau adalah teman terbaikku. Jadi walaupun tak bertemu seminggu itu rasanya seperti tak bertemu beberapa bulan," jelas Ragini.

"Iya aku tau. Tapi apa kita akan terus bicara disini atau masuk ke dalam," kata Swara.

"Aku sampai lupa menyuruhmu untuk masuk. Sekarang ayo masuk," kata Ragini.

Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu. Ternyata disana juga ada Kakaknya Ragini yang bernama Abhishek.

"Swara apa kabar?" tanya Abhishek.

"Baik Kak," kata Swara.

"Apa kau perlu sesuatu? Jika iya maka katakan saja padaku," tawar Abhishek.

"Tidak Kak. Aku hanya ingin main saja kesini," kata Swara.

"Sudah Kak. Kau pergi dari sini sekarang karena aku ingin mengobrol berdua dengan Swara," usir Ragini.

"Baiklah. Swara kau tak perlu memanggilku dengan kakak. Lebih baik kau memanggilku dengan namaku saja. Kau mengerti," kata Abhishek.

"Iya Kak maksudku Abhishek," kata Swara.

Abhishek lalu pergi dari sana. Swara merasa lega karena Abhishek sudah pergi. Sebenarnya Swara masih bingung kenapa Abhishek begitu perhatian dengannya. Swara lalu memutuskan untuk bertanya pada Ragini.

"Ragini sebenarnya kenapa Abhishek selalu perhatian padaku?" tanya Swara.

"Kau itu pura-pura tidak tau atau kau benar-benar tidak tau sih?" tanya balik Ragini.

"Aku benar-benar tidak tau. Jika aku tau, mana mungkin aku menanyakan itu padamu," kata Swara.

"Oh. Yaudah aku akan menjawabnya. Sebenarnya Kakakku itu mencintaimu tapi dia belum mengungkapkan perasaannya padamu. Dan kau adalah cinta pertama kakakku. Aku harap kau juga mencintainya," kata Ragini.

Swara diam saja dan dia masih belum percaya kalau Abhishek jatuh cinta padanya. Padahal Swara menganggap Abhishek sudah seperti kakaknya.

"Swara tapi kau tenang saja. Aku tak akan memberitahu kakak kalau aku sudah memberitahumu soal ini. Jadi sebelum kakakku mengungkapkan perasaannya padamu. Aku harap kau bisa belajar untuk mencintai kakakku karena aku tau kau menganggap Kak Abhishek itu seperti kakakmu. Tapi semua keputusan ada di tanganmu," kata Ragini.

Disisi lain, terlihat seorang pria yang sedang fokus menatap leptopnya dan bekerja. Sekretarisnya mengetuk pintu dan pria itu menyuruhnya masuk.

"Pak ini dokumen yang harus Bapak tandatangani sekarang," kata sekretaris itu yang tak lain adalah Harsh dan dia juga orang kepercayaan bosnya.

"Taruh saja di meja dan aku akan tandatangan nanti," kata pria itu.

"Baik Pak. Saya permisi dulu," kata Harsh kemudian pergi dari sana.

Pria itu tak lain adalah Sanskar Maheswari pemilik perusahaan itu. Semenjak Ibu dan Ayahnya bercerai. Sanskar tinggal bersama dengan Ibunya sejak umur dia 15 tahun. Tapi setelah Ayahnya meninggal, semua harta Ayahnya menjadi miliknya karena dia adalah anak satu-satunya. Hal itu membuat Sanskar dan Ibunya menjadi orang kaya kembali seperti sedia kala. Tapi Sanskar sudah terbiasa hidup sederhana dengan ibunya membuatnya tidak sombong dan dia juga baik pada siapapun. Dia juga tak pernah membedakan orang miskin atau kaya saat berteman dengan siapapun. Sanskar juga belum mempunyai istri apalagi kekasih. Yang terpenting baginya adalah membahagiakan ibunya. Walaupun di luar sana banyak wanita yang ingin menjadi istri Sanskar.

MAAFKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang