Chapter 11 > Footbal match,kartu merah

135 18 0
                                    

⚽⚽⚽


Saat ini Sab berada di sebuah warung internet langganan nya saat SMA dulu,dia menemui kenalan nya yang jago di dunia perkomputeran.

"heuii Sab apa kabar?" tanya Prem dengan kacamata nya yang tebal

"Sab baik-baik saja Prem,hari ini Sab mau langsung saja pada inti nya,ini...." Sab menyerahkan handphone nya begitu saja

"tolong hapus permanen video itu, cari tahu siapa yang menunggah nya dan kalau bisa ancam dia untuk tidak mengunggah nya lagi bagaimana pun cara nya" pinta Sab dalam sekali tarikan nafas.

"ohoo itu gampang,hanya saja butuh sedikit.." ucapan Prem terhenti sesaat.

'brakk'

"ini DP nya,sisa nya nanti Sab transfer Sab tidak bawa uang cash lebih" Sab mengeluarkan beberapa lembar bath sebagai jaminan

"okee misi laksanakan" Prem pun mulai beraksi dengan komputer canggih nya.

" p' Yuki..sedang apa disini sendirian?" tanya Klui yang memulai misi nya merebut hati Yuki

"nong Klui.." Yuki sedikit tersenyum

"wah p' masih ingat nama ku,hebat sekali..oh iya karena p' masih mengingat nama Klui,,,Klui punya hadiah untuk p' ,ini susu pink  segar kesukaan p'Yuki seorang.." Klui memberikan nya dengan senang hati

"hmm terima kasih Klui" Yuki pun menerima nya

"boleh Klui temani duduk?" tanya Klui penuh harap,dan satu anggukan dari Yuki membuat Klui semakin bersemangat.

||

||

Keesokan hari nya Padbok pergi ke kampus seperti biasa,dia tidak memperdulikan apa pendapat orang-orang yang telah melihat video nya malam itu,walaupun Padbok masih bingung kenapa video itu hilang secara tiba-tiba bahkan tidak ada jejak sama sekali,Padbok tidak perduli.

"ohoo liat siapa yang datang" kata james yang sedang berkumpul dengan yang lain nya

"shiaa Padbok gue kira lo udah mati" tambah jack dan berhasil mendapat ketukan di kepalanya.

"sialan jack,gue masih hidup" Padbok pun ikut bergabung dengan kawan nya yang lain

"lo dari mana aja sii?? gue telponin gak di angkat gue chat gak di bales,gue samperin kerumah gak ada juga" tanya jack bertubi-tubi

"ada lah gue lagi males pulang ke rumah aja" jawab Padbok seadanya

"oh iya lo udah liat kan video lo yang lagi rame?? gue heran,sekarang malah ilang tuh video nya,bagus juga sih tapi aneh aja gitu,pagi nya di upload ehh siangan nya ilang bagai di telan bumi" kata james yang kebingungan

"iya bener tuh,gue masih penasaran oknum yang upload dan yang ngehapus semua link video nya,mungkin mereka oknum yang sama,yang takut sama lo kali" -jack

"mungkin..tau lah,gue lagi males bahas nya" -Padbok

"oke kalau gitu kita bahas umhhh bola aja...denger ya semuanya,malam ini kita di tantang main footbal sama anak Seni,mereka kaya nya sedikit kesel sama lu Padbok,dan mungkin mereka ngincar lu juga" kata jack dengan muka nya yang berubah serius.

"hmm siapa takut"-Padbok

Malam hari nya..

"hmmm Sab masih merasakan kehadiran p' Padpad disini hihihi" Sab sedang memakai masker rutinan nya yang berwarna hitam,dan setelah selesai Sab langsung bersantai di atas kasur nya yang empuk,mengambil hp dan membuka sosmed nya...

"whatt? gak salah kan ini anak Art vs Eco tanding footbal?? ko Sab gak tau...Sab harus lihat sekarang,Sab takut p'Padbok diserang anak Seni" Sab pun mengambil kunci mobil nya dengan terburu-buru dan pergi begitu saja,sampai melupakan masker yang belum kering di wajah nya dan baju piyama pokemon yang membalut tubuh mulus nya.

"kali ini kita mempunyai 2 misi,pertama kita harus menang,kedua kita buat Padbok sedikit menyesali perbuatan nya karena telah menyakiti bintang kampus kita Yuki,oke.. are you ready guys??" kata seorang kapten tim Art

"ready kapten" jawab semua anggota footbal Art.

"permisi..permisi..permisi" Saat ini banyak yang memperhatikan,bahkan menertawai penampilan Sab yang aneh dan lucu,tetapi Sab tidak perduli dia terus mencari tempat duduk terdekat untuk melihat Padbok yang seharian ini mengusik hari nya.

'ya tuhan kenapa Sab tidak enak hati,semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan p'Padbok'

Sab sedikit menutupi wajah nya karena saat ini dia sedang duduk di tempat anak-anak ekonomi berada,dia tidak mau ada orang yang mengenalinya.

pertandingan pun di mulai,di babak awal sudah mulai terasa permainan kasar dari tim Art , Padbok yang pintar tentu sudah menyadarinya dari pertama mereka menantang tim nya,sehingga saat ini Padbok  terus menghindari serangan demi serangan yang mencoba melumpukan nya..

Skor anatara tim Art dan tim Eco hasil nya seri, sementara itu pertandingan tersisa tinggal beberapa menit lagi,

"Padbok.." Jack mengover bola ke arah Padbok dan tak lama kemudian tim Art tiba-tiba mengepung Padbok,Padbok mengerahkan seluruh tenaga nya mencoba menghindar sekuat tenaga,kaki nya yang cukup panjang mempermudah setiap gerakan nya.

tinggal beberapa langkah lagi untuk mencapai gawang,hingga tanpa sadar seseorang dari belakang tiba-tiba menendang kaki Padbok,membuat Padbok kehilangan kendali, tubuh nya terjungkir sebelum akhir nya menghantam tanah dengan cukup keras.

'Aaaa' Padbok berteriak kesakitan sambil memegangi kaki nya sendiri.

"p'Padbok!!" Sab begitu khawatir dan langsung mencoba mendekat,tetapi Sab tersadar dia tidak punya hak untuk ikut campur.

pertandingan di berhentikan sementara dan tim Art mendapatkan kartu merah,

"pangil ambulan cepat" teriak jack sambil menahan kepala Padbok di paha nya

"ambulan pasti lama Jack,,,siapa dari kalian yang bawa mobil??" tanya James

"Sab bawa mobil p' " Sab sudah tidak memperdulikan rasa malu nya,begitu ada kesempatan Sab langsung menghampiri mereka dan menawarkan tumpangan

"Sab?? nong Sab anak Seni?" tanya Jack sedikit bingung dengan tampilan aneh Sab malam ini.

"iya p' ayo tunggu apalagi itu mobil Sab di dekat situ, ini kuncinya p' ", tanpa fikir panjang semua menyetujui usul Sab dan langsung menggotong Padbok ke dalam mobil nya.

" p' Padbok bertahan lah,,,ayo lebih cepat p'Jack, darah di kaki nya mengalir terus" Sab terlihat sangat panik,dia tidak perduli dengan kedua paha nya yang di jadikan bantalan kepala Padbok,dan tangan nya yang memegangi kaki Padbok agar mengurangi pendarahan yang cukup serius.

"ini sudah cukup cepat Sab,p' tidak ingin ambil resiko,kamu tenang saja jangan panik...bertahanlah Padbok" kata Jack yang sama cemas nya.

Padbok hanya bisa pasrah dan mengerang kesakitan.

To be continue

🖤🖤🖤

sabar ya Sab kamu jdi di tuding trus😞

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang