Chapter 16 > Sakit

24 1 0
                                    

Malam itu terasa hampa sekali...

rintik hujan perlahan membasahi tubuh lekaki mungil yang sedang berjalan seperti tak tau arah pulang..

Sab ,,dia lelaki mungil itu terlihat seperti tak bersemangat seperti biasanya

kejadian yang baru saja ia lihat beberapa waktu yang lalu membuat hatinya bergemuruh.

Dia sudah tahu bahwa hal itu akan terjadi,hanya saja Sab belum siap untuk menyaksikan semua itu

melihat pangeran nya memeluk wanita lain ternyata semenyakitkan itu,hingga tak terasa air matanya mengalir begitu saja.

ketika langkah nya sudah mulai lelah dia berjalan menuju ayunan gantung yang berada di sebuah taman entah berantah dan mendudukan dirinya seketika. 

"mengapa sab harus menangis??"

 ucap Sab pada dirinya sendiri sambil mengusap kedua pipinya perlahan

'Ya tuhan kenapa semua ini terasa begitu menyakitkan untuk Sab??
Sudah tidak ada lagi yang harus Sab harapkan dari semua ini..
Tapi tuhan,terima kasih untuk kesempatan yang kau berikan agar Sab bisa berhubungan kembali dengan P'Pad walau hanya untuk sesaat,setidak nya sedikit rasa rindu Sab bisa terobati..Sab akan berusaha mengikhlaskan semua itu...Sab berharap Phi selalu bahagia selamanya' 

lirih Sab sambil mengusap air matanya yg terus mengalir deras.

"Aii Nong Sab ngapain kamu disini sendirian malam-malam" Ucap seseorang yang datang begitu saja menghampiri Sab

"Phi.. jack" Sab menghapus air matanya dengan cepat

" Apa kamu baik-baik saja nong? lihat lah hujan mulai deras ,kamu bisa sakit berdiam disini"

"Tidak apa-apa phi Sab baik-baik saja Sab akan segera pulang sebentar lagi"

"dimana mobil mu nong? apa kamu menunggu seseorang?"

Sab hanya teridam mencerna perkataan Jack dengan cukup lama

"Sab tidak membawa mobil phi"

"Ya ampun nong,ayo kita bicara di dalam mobil Phi saja hujan semakin deras"

Jack menarik tangan Sab begitu saja dan kini mereka berdua berada di dalam mobil sport merah milik Jack

"kamu keliatan pucat sekali Nong,apa kamu yakin kamu baik-baik aja?"

"iya Phi..Sab baik  hanya sedang memikirkan sesuatu,boleh kah Phi anterin Sab ke rumah??? maaf kalau Sab merepotkan mu Phi"

Jack merasa kasihan dengan Sab yang terlihat kurang baik-baik saja,dia tidak banyak bicara dan mengiyakan permintaan Sab.

••••••


Kediaman Phadbok

Saat ini Padbok tengah berbaring di ranjang nya,dengan handphone di tangan nya, dia terlihat memikirkan sesuatu dengan serius

'tok tok'

fikiran Padbok teralihkan seketika saat terdengar pintu itu di ketuk

"Siapa?" tanya Padbok berteriak

"Ini bibi Prem ,tuan muda"

" Masuk saja bi pintunya tidak di kunci"

"Tuan bagaimana dengan Cake yang di bawa nong Sab,apa tuan mau memakannya atau simpan saja untuk nanti"

"Sab ?? dia bawa cake ??"

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang