Chapter 15 > ciuman pertama Sab

148 12 1
                                    


💋

20:00


Hahhh hahhh

Suara nafas Sab begitu memburu,dia berlarian menuju rumah Padbok setelah melihat beberapa panggilan tak terjawab dari nomber yang tak di kenal,dan ternyata itu adalah Padbok

'Sab bodoh kenapa bisa sepikun ini,p'Padbok pasti marah sekarang'

"P..."
Sab masuk kedalam kamar Padbok begitu saja dan langsung menghampirinya

"P' maaf..Sab baru datang sekarang,ini Sab bawakan makanan kesukaan mu p"

Sab mencoba mendekat dan memberikan satu kantong berisi makanan

"Ckk alesan lo,kalau gak bisa tepatin janji mending gak usah datang sekalian dan gue bakalan terus inget lo sebagai mata-mata ayah" sebenar nya Padbok tidak terlalu marah dia hanya kesal dengan panggilan nya yang terus di abaikan.

"tidak p' jangan..Sab benar-benar minta maaf,ini yang terakhir kali nya p' Sab janji,oh iya apa ini nomber mu p' ?? "

Sab menunjukan deretan panggilan tak terjawab dari nombor tak di kenal itu

"hmm itu nomber gue,mana sini makanan nya,bisa mati kelaperan gue nungguin lo dari tadi"

"ini makanlah semua nya,ehh tapi apa p'Padbok sudah makan nasi dan obat tadi siang?" Sab menarik lagi kantong itu

"belum..udahlah gak apa-apa sini,tadi pagikan udah minum obat,sehari udah cukup"

"jangan seperti itu p,obat nya harus dimakan secara rutin supaya pemulihan berjalan cepat" Sab mengambil obat di laci kecil samping tempat tidur besar itu

"habiskan makanan ini dan setelah itu p harus minum obat ini,Sab akan menunggu disini"

Sab memberikan makanan itu dan berjalan menuju sofa yang sudah biasa ia tempati

"p'... Sab mau tidur sebentar,dan akan pulang setelah ini,jika p' membutuhkan sesuatu bangun kan saja Sab naa"

Padbok yang tengah sibuk dengan makanan dan handphone nya hanya mengangguk sesaat dan melanjutkan lagi aktivitas nya.

Malam semakin larut tapi Sab tak kunjung bangun,posisi tidur nya saja bahkan tidak benar tapi tidur nya terlihat begitu pulas

"Sstt..Sab..ai Sabb bangun !!" Padbok terus memanggilnya berulang kali tapi tak kunjung ada pergerakan

"shiaa menyusahkan sekali!!!"
Padbok melangkahkan kaki nya dan berusaha berjalan mendekati Sab

Perlahan tapi pasti Padbok berhasil mendekati Sab,dan saat hanya beberapa senti lagi Padbok kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan wajah nya yang tepat menyentuh wajah Sab.

Cupp..

Bibir itu kini saling menyentuh...
Padbok membulatkan mata nya tak percaya,dia dapat merasakan bibir pink kenyal yang hangat milik Sab

Sab mulai membuka matanya saat merasakan sesuatu yang aneh menyentuh bibirnya.

Saat membuka mata Sab begitu terkejut dengan apa yang ada di hadapan nya sekarang

'tidak mungkin..ini pasti mimpi'-Sab

"SHIAAA!!!" Padbok langsung menjatuhkan bokong nya kebelakang

"Awww"

"P...hati-hati" walau Sab merasa canggung dia tetap mencoba membantu Padbok

"aww bokong ku...Ckk gara-gara lo kebo susah banget di bangunin,awas ya jangan mikir aneh-aneh lo barusan gue jatoh dan gak sengaja"

"ii..iiya p' maaf,ayo sini Sab bantu bangun" Sab merangkul Padbok dan membawa nya kembali ke atas kasur

"p baik-baik aja kan?? Maaf Sab merepotkan mu p'...ya sudah Sab pulang dulu ya,besok Sab akan datang lebih awal,Sab janji"

"iya sana,awas lo kalo bohong lihat aja"

Sab hanya menggeleng dan tersenyum,dia menyelimuti tubuh Padbok perlahan dengan hati yang terus berdegup kencang.

Sepanjang perjalanan pulang Sab tak hentinya tersenyum dan menyentuh bibirnya sesekali

'itu adalah ciuman pertama Sab'


¦¦ ¦¦ ¦¦


Hari hari berlalu begitu saja,sudah hampir 3 minggu ini Sab merawat Padbok dan tanpa terasa mereka berdua sedikit lebih akrab walau beberapa sikap Padbok yang masih ketus dan dingin terhadap Sab.

Padbok sudah berjalan seperti semula mungkin besok atau lusa dia akan kembali berkuliah.

Jujur Padbok sangat menikmati waktu kebersamaan nya saat bersama Sab,dia tidak lagi merasa kesepian ..
ditambah lagi dengan tingkah laku Sab yang lucu selalu berhasil membuat Padbok tertawa walau tidak terang-terangan.

"Akhirnya p'Padpad akan segera kuliah lagi,Sab senang sekali,tapi sekaligus sedih,untuk hari-hari selanjutnya mungkin Sab tidak akan bisa bersama dan merawat dia lagi..tapi tak apa Sab ingin melihat lagi p'Padbok yang ceria dan semangat, dia pasti menyukai kue buatan Sab ini"

Sab membuat kue berukuran cukup besar dengan tangan nya sendiri,sebagai rasa syukur telah sembuh nya Padbok dan juga hadiah terakhir yang bisa dia beri.

"bi prem apa Sab belum datang juga?"

Tanya Padbok yang sengaja keluar dari kamar nya

"belum tuan,bibi belum melihat nya"

"ya sudah bi terima kasih"
Padbok berjalan kembali ke dalam kamar nya

Selang waktu kurang dari satu jam seseorang datang membuka pintu kamar Padbok

'Sab?'

Padbok cukup terkejut melihat seseorang yang baru saja datang memasuki kamar nya dengan sebuket bunga di tangan nya

"Yuki??"

"Padbok...bagaimana kabar mu? Akuu dengar kamu sudah sembuh,maaf baru bisa melihat mu sekarang..terimalah bunga ini,mereka sangat wangi" Yuki tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa sebelum nya

"terima kasih,tapi apa yang kamu lakukan ini Yuki?? Bagaimana dengan Joss,apa kamu sudah tidak marah lagi pada ku?"

"jujur aku masih sedikit kecewa tapi aku gak bisa lupain kamu Padbok,aku sudah bicara sama Joss dan dia bisa mengerti,kita berteman baik sekarang..kamu mau kan kita balik lagi seperti sebelum nya??
Anggap aja kemarin itu gak pernah terjadi"

Padbok terdiam cukup lama menimang-nimang akan keputusannya

"tapi aku takut mengecewakan kamu lagi Yuki"

Yuki menggelengkan kepalanya beberapa kali lalu tiba-tiba memeluk Padbok dengan tulus nya.

"kamu gak akan ngecewain aku lagi,aku yakin kita pasti bisa kembali seperti semula Padbok,aku mohon beri kesempatan untuk hubungan kita lagi" Pelukan Yuki semakin erat,dan terdengar isakan-isakan kecil yang membuat Padbok merangkul nya kembali

"iya Yuki..sudah jangan nangis..kita bersama lagi sekarang" kata Padbok sambil mengusap-usap punggung kecil itu.

Padbok masih memeluk Yuki saat seseorang yang 3 minggu terakhir ini selalu bersama nya,dapat dilihat raut terkejutnya yang kemudian berubah menjadi senyuman simpul.

Sab hanya tersenyum simpul saat melihat dua orang yang saling berpelukan di hadapan nya,lalu bergegas pergi..tak ingin menyakiti lebih dirinya sendiri.

Padbok buru-buru melepaskan pelukan nya,

Entah kenapa Padbok merasa tidak enak dengan pergi nya Sab begitu saja.

"Yuki hari sudah malam,aku antarkan pulang ya,besok kita akan ketemu lagi di kampus seperti biasa"
Ucap Padbok

"umhh baiklah Padbok,terima kasih atas jawaban mu,beristirahatlah aku akan pulang sendiri" Yuki mendekat dan mencium pipi Padbok dengan lembut dan pergi begitu saja.

To be continue..

Maaf guys cerita nya sempet di gantung,dont worry be happy ini pasti sampe end😚

it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang