Beberapa bulan berlalu dari kejadian ditangkapnya Johnny atau yang dikenal dengan nama Darker. Johnny sendiri masih menjalani persidangan, karena memang masalah yang rumit dan diperlukan banyak pemeriksaan, ditambah lagi dengan langkah mendadak Johnny yang menyewa salah satu pengacara paling mahal.
Shotaro sendiri tidak terlalu peduli dengan peradilan yang sedang terjadi pada Johnny. Di era digital seperti ini, terkadang kesalahan sedikit saja sudah mendapat balasan luar biasa mengerikan dari para netizen apalagi kesalahan besar seperti yang dilakukan oleh Johnny.
Shotaro jauh lebih peduli dengan kesalahan yang ia perbuat dan coba ia perbaiki.
"Aku takut...." Shotaro membalikkan badan dan hendak melangkah pergi.
"Ett..."
Dengan sigap, Mark dan Haechan memegangi lengan kanan kiri Shotaro dan membalikkan teman mereka itu untuk kembali menghadap kearah kantor polisi pusat.
"Kau harus menebus kesalahanmu Sho - chan," kata Haechan.
"Tapi bukankah di zaman modern seperti ini biasa ya sex bebas," Shotaro terdiam melihat wajah kesal dua temannya.
"Biasa tapi kau kepikiran terus, pokoknya kau harus minta maaf," kata Mark, "Aku lihat sih Hyunbin ahjussi itu tulus padamu. Dia juga tidak ada kelainan sex seperti kami kan, jadi aman dong."
"Tapi...." Haechan merenung, "Dengan badan sebesar Hyunbin ahjussi dan Shotaro yang sekecil ini, memangnya tidak sakit kalau terlalu dalam?"
Shotaro menatap kearah Haechan, ia membayangkan kembali malam itu, "Enak sih... nikmat luar biasa."
Mata Haechan menjadi terbelalak lebar, mau tidak mau otaknya menjadi berkelana membayangkan apa yang mungkin sedang dibayangkan oleh Shotaro sampai khayalannya terhenti karena Mark mengusapkan tangan pada wajahnya.
"Jangan membayangkan yang bukan - bukan!!" teriak Mark.
"Tidak kok... jangan seenaknya menuduh," balas Haechan.
Shotaro akhirnya malah kebingungan melihat Mark dan Haechan bertengkar. Ia mendengus kesal dan tanpa melihat sekeliling memundurkan langkah kakinya karena melihat ada sebuah mobil yang melaju didepannya. Shotaro menjerit cukup keras ketika ia menabrak seseorang yang berdiri dibelakangnya dan ketika ia membalikkan badan untuk memastikan siapa yang ada dibelakangnya, ia hanya terdiam saja karena matanya bertemu tatap dengan Hyunbin.
"Sedang apa kalian disini?" tanya Hyunbin.
Shotaro terdiam, ia menatap pada Mark dan Haechan yang sudah berhenti bertengkar dan memberi kode dengan mata mereka.
"Itu ahjussi... mau makan siang denganku?" tanya Shotaro dengan takut - takut.
"HYUNBIN HYUNG!!!! AYO BURUAN!!! KITA HARUS KE PENJARA!!!"
Shotaro dan Hyunbin sama - sama menolehkan kepala kearah Doyoung yang berteriak dari samping mobil.
"Lain kali saja ya Shotaro," kata Hyunbin yang mengelus pelan rambut Shotaro dan melangkah meninggalkan Shotaro.
Shotaro terdiam, menatap kearah Hyunbin yang mendekat pada Doyoung. Ia hanya terdiam, tetapi entah kenapa jantung nya bergemuruh merasakan sakit apalagi ketika melihat Doyoung yang dengan begitu luwes menepuk - nepuk lengan Hyunbin. Yang lebih membuat gemuruh jantungnya semakin tidak karuan, ketika melihat keduanya tersenyum dan tertawa begitu lepas.
"Sakit kan... makanya kalau ada yang tulus jangan dilepas," kata Haechan.
Shotaro masih terdiam, menundukkan kepalanya dan mulai terisak lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED ROOM - SHOW BEGIN
FanfictionHaechan, Mark dan Shotaro mengira bahwa sudah tidak ada lagi penjahat yang akan mengejar mereka. Haechan dan Mark telah sepakat untuk keluar dari Red Room, untuk menghindari bertemu orang - orang aneh dengan jiwa iblis. Tetapi... kejutan datang dari...