Park Chanyeol terbangun dengan kaget ketika handphonenya berdering nyaring, ia masih ingin tidur, tetapi karena suara berisik dari handphonenya ia terpaksa harus bangun. Chanyeol mengerutkan kening ketika melihat pemberitahuan dari Red Room.
Genn8e mengirim pesan padamu
Chanyeol menekan tombol notifikasi, dan ia cukup dikejutkan dengan video kartu dengan tokoh tikus berwarna merah menyala, membawa garpu berukuran sangat besar dan berteriak dengan menghadap kearah Chanyeol, 'Kau akan mendapat hukuman'
Dahi Chanyeol mengkerut karena tidak terlalu memahami apa yang dimaksud dari video yang baru saja didapatnya ini, dan rasa herannya semakin bertambah ketika mendengar suara langkah kaki di bagian depan kamarnya. Chanyeol baru saja menyibakkan selimutnya untuk memeriksa apa yang terjadi, ketika tiba - tiba saja dua laki - laki berpakaian seperti pegawai servis bangunan. Chanyeol tahu ada yang tidak beres dengan semua ini, sayangnya ia belum sempat untuk bangun ketika salah seorang laki - laki melompat naik ke ranjangnya dan membekap wajahnya dengan bantal. Chanyeol memberontak hebat, tetapi dia benar - benar tidak bisa melepaskan diri apalagi ketika laki - laki lain menusukkan jarum suntik dengan cairan berwarna aneh kekuningan ke tubuhnya.
Rasa sakit disuntik memang tidak begitu menyakitkan, tetapi rasa aneh mulai menyerang Chanyeol ketika cairan berwarna aneh itu masuk kedalam tubuhnya. Kesadaran Chanyeol semakin menghilang, tergantikan dengan rasa nikmat luar biasa yang membawanya terbang melayang dengan cepat hingga akhirnya ia tidak sadar jika telah dipeluk kematian.
Senyuman Jungkook tercipta, menatap kearah Shotaro yang masih tertidur lelap. Senyumanya lenyap ketika melihat dan menyadari bekas gigitannya pada leher dan punggung Shotaro. Rasa bersalah merasuk dengan cepat, ia kebingungan namun kakinya dengan cepat melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil obat - obatan, beruntung dia masih menyimpan saleb untuk mengurangi rasa sakit dan juga beberapa gulung kain kasa.
"Engghh..."
Jungkook menggerakkan kepala, menatap pada Shotaro yang menggeliat tidak nyaman diatas ranjang. Tidka berapa lama anak laki - laki itu membuka mata dan menatap terkejut kearah Jungkook. Dan seperti dugaan Jungkook, Shotaro terburu - buru bangun dari tidurnya, menutupi tubuh dengan selimut tebal.
"Shotaro - chan... aku tahu kau takut dan terkejut, maafkan aku..." Jungkook mendekat pada Shotaro, tetapi melihat kekasihnya itu meringkuk ketakutan, ia menghentikan pergerakannya, "Maaf... aku sering kelepasan jika.... maaf..."
Shotaro dengan takut - takut menatap kearah Jungkook. Ia masih mengingat tadi malam ketika ia pertama kalinya tidak merasakan nikmat saat bercinta. Ia masih mengingat rasa sakit ketika Jungkook menancapkan gigi ditubuhnya dan mencabik begitu saja bagaikan sedang memakan daging steak. Tetapi, Shotaro mengingat dua temannya yang memiliki kelainan sex. Baik Haechan maupun Mark selalu bercerita jika keduanya tidak akan merasa puas jika tidak berbuat kasar atau bermain peran saat melakukan hubungan sex. Begitu pula Jungkook, ia yakin Jungkook juga gelap mata dan melakukan saja apa yang diyakini akan membuatnya mendapatkan puncak kenikmatan.
"Kau sering sepert itu Jungkook hyung?" tanya Shotaro pada akhirnya.
Jungkook mengelengkan kepala, "Untuk menjaga reputasiku dan juga grup, kami tidak diperbolehkan untuk menyewa jasa. Memiliki kekasih bisa - bisa saja, tetapi jika aku kelepasan dan orang yang menjadi kekasihku itu berbicara akan berbahaya juga. Lagipula.."
Shotaro kali ini tidak menghindari tatap mata Jungkook. Ia melihat tatap mata Jungkook yang penuh dengan kesedihan, kekecewaan dan juga rasa putus asa. Shotaro masih terdiam, menunggu apa yang akan dikatakan selanjutkan oleh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED ROOM - SHOW BEGIN
FanfictionHaechan, Mark dan Shotaro mengira bahwa sudah tidak ada lagi penjahat yang akan mengejar mereka. Haechan dan Mark telah sepakat untuk keluar dari Red Room, untuk menghindari bertemu orang - orang aneh dengan jiwa iblis. Tetapi... kejutan datang dari...