Hyunbin beberapa kali mengetuk - ngetukkan tangannya, setelah mendengar cerita dari Mark dan Haechan ia ragu untuk melangkah. Di satu sisi ia melihat kesempatan bagus untuk menyelesaikan kasus ini, tetapi di sisi lain dia tidak bisa membiarkan anak - anak didepannya ini terlibat.
"Apa mungkin jika sesama user tahu tentang wajah kalian?" tanya Hyunbin.
"Kami pergi ke Red Room dengan tujuan agar tidak diketahui oleh orang lain ahjussi," balas Mark.
"Benar sekali... hanya saja siapa tahu ada kasus seperti Johnny dan Haechan kemarin, kalian bertemu.. ah... tapi Haechan tidak tahu kalau Johnny juga user Red Room," Hyunbin kembali menatap pada dua anak dihadapannya, "Kalau begitu, biar aku saja yang datang ke undangan men..."
"Tidak bisa hyung, kau terlalu mencolok untuk menyamar. Dan wajahmu sudah terlalu sering muncul di televisi," potong Doyoung.
"Aku bisa pakai topeng," kata Hyunbin.
"Aku saja yang kesana," pernyataan yang baru saja diungkapkan oleh Mark membuat semua orang menatap kearahnya, "Dan Hyunbin - ssi aku rasa tidak masalah untuk ikut. Jujur saja, aku tidak mau lagi ditabrak ditengah jalan, berhadapan dengan mafia atau apapun itu.. setidaknya jika bersama dengan Hyunbin - ssi aku jauh lebih aman bukan."
Hyunbin menatap kearah Doyoung dan memangnya siapa Doyoung bisa mencegah Hyunbin yang lebih tinggi jabatannya dari dia untuk tidak pergi menyamar ketempat yang mungkin sangat berbahaya.
"Aku akan siapkan alat - alatnya..." ucap Doyoung.
"Dan... aku rasa kalian harus benar - benar menyelidiki tentang Jungkook," kata Mark, "Dia mencurigakan."
Haechan menatap kearah Mark, "Kau mengkhawatirkan Shotaro?"
"Tentu saja aku mengkhawatirkan Shotaro, dia temanku.. memangnya kau tidak khawatir?" Mark balik bertanya.
"Ya aku khawatir.. tapi apa yang perlu dikhawatirkan? Maksudku.. Shotaro aman dengan Jungkook.. dia mendapatkan kekasih yang diidamkan jutaan orang di dunia ini," kata Haechan.
"Karena kau bersikap seperti inilah makanya bisa sampai jatuh ke tangan Johnny. Jungkook pasti ada hubungannya dengan kasus ini dan aku tidak ingin Shotaro sampai terluka," kata Mark yang semakin meninggikan suaranya, "Aku tidak peduli kau mau cemburu atau tidak... Aku benar - benar khawatir dengan Shotaro."
"Tenang.. tenang..." ucap Hyunbin, "Semua akan diselidiki, jadi jangan khawatir. Kalau kita terlalu gegabah malah akan membahayakan semuanya. Dan kenapa Haechan harus cemburu pada Shotaro.. tidak ada cinta segitiga diantara kalian kan."
"Seharusnya tidak ada kalau kau memaafkan Shotaro dan kembali menjadi kekasihnya," balas Haechan kesal.
"Aku tidak pernah marah padanya.." Hyunbin menghela nafas panjang, "Dan.... aku sadar terlalu tua untuk Shotaro."
"Tapi Shotaro sangat mencintaimu ahjussi..."
"Kalau dia sangat mencintaiku, kenapa dia malah pac..." Hyunbin terdiam, ia kemudian menatap pada Doyoung, "Ya!!! Aku harus menelepon Yuta sialan sekarang juga. Kalian diam disini... jangan pergi kemana - mana."
Mark dan Haechan saling melepas pandangan, dan menatap heran pada Hyunbin yang melangkah keluar dari ruangan.
Shotaro meletakkan makanan yang dia buat untuk Jungkook diatas meja, tidak lupa dengan senyuman lebar yang akhirnya membuat Jungkook juga tersenyum.
"Terima kasih, kau sudah membuatkan makanan untukku," kata Jungkook.
Shotaro menganggukkan kepala, "Aku buatkan jus juga untukmu hyung.. jangan kebanyakan minum obat penenang, tidak baik untuk tubuhmu nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
RED ROOM - SHOW BEGIN
FanfictionHaechan, Mark dan Shotaro mengira bahwa sudah tidak ada lagi penjahat yang akan mengejar mereka. Haechan dan Mark telah sepakat untuk keluar dari Red Room, untuk menghindari bertemu orang - orang aneh dengan jiwa iblis. Tetapi... kejutan datang dari...