3. Sentimen

270 39 2
                                    

Hari yang ditunggu pun tiba, Fakultas ekonomi bisnis sedang mengadakan rutinitas semester mereka. Mengadakan akustik live di depan gedung mulai sore hingga malam hari, biasanya mahasiswa-mahasiswa budak proker sangat memanfaatkan acara ini untuk "danus" alias dana usaha. Mulai dari berjualan makanan, cemilan, hingga kerajinan-kerajinan yang unik.

Acara yang biasa mereka namakan Senjakustik ini seakan menjelma menjadi pesta meriah dimana mahasiswa-mahasiswa bersenang-senang sambil mengalunkan lagu yang dibawakan oleh band-band dari seluruh penjuru kampus serta menikmati dinginnya malam bersama-sama dalam canda tawa.

Aku sebenarnya tidak menyukai berada di tengah-tengah keramaian seperti ini, lebih baik aku tiduran di kamar sambil membuka laptop dan menonton series di Netflix. Tapi dengan lancangnya Nina menerobos kamar kosan ku dan menarikku untuk pergi ke acara senjakustik ini.

Walaupun aku tahu Gara akan tampil di acara ini, percayalah, aku tidak menyukai saat dia sedang berdiri di panggung dan disaksikan oleh banyak orang. Katakanlah aku egois, aku tidak suka melihat ada orang lain yang mengelu-elukan Gara seperti itu, menatap Gara penuh kagum serta bibir yang tertarik keatas saat Gara menyenandungkan sebuah lagu.

Aku tidak menyukai fakta bahwa aku bukan satu-satunya yang seperti itu saat melihat Gara, rasanya seperti aku hanya segelintir dari sekian banyak wanita yang mengagumi Gara. Tidak bermakna.


"jangan bete gitu dong, besok kan masih hari sabtu. Daripada lo ngebusuk di kosan mending kita keluar menikmati hidup." Ucap Nina saat melihat ku hanya menekuk wajah sedari tadi.

"jam setengah 9 gue mau balik."

"dan kita baru sampai sini jam 8. Udah deh jangan kaku kaku banget kenapa Kay! ayo kita ke tengah." Dan tanpa persetujuanku Nina kembali menarik tanganku membawaku ke tengah-tengah bangku penonton dan mulai mengikuti alunan lagu yang dibawakan oleh band yang aku sendiri pun tidak yakin berasal dari fakultas mana.


"okeyy masih semangat gak nih???" suara mc langsung mengumpulkan atensi seluruh mahasiswa yang sedang menikmati acara ini.

"oke karna sudah semakin malem dan bapak satpam mulai misuh-misuh. Sebentar ya pak, sebentar lagi selesai kok, tenang-tenang!" ucap mc sambil menunjuk 2 bapak satpam yang berdiri di barisan belakang penonton bagaikan satpol pp yang bersiap meringkus pedagang kaki lima di pinggir jalan.

"nah karena kita sudah hampir menuju puncak acara, tanpa lama-lama lagi kita panggilkan anak-anak tampan dari jurusan manajemen, ROSEBAND!!"

Tak lama setelah itu, Gara beserta teman-temannya naik keatas panggung mini yang telah disediakan oleh panitia. Sorak sorai pun langsung menggema di pelataran depan gedung FEB saat Gara dengan santainya berjalan ke tengah panggung sambil tersenyum lebar dan tangan yang terus-terusan menyugar rambut panjangnya.

"selamat malam semua." Sapa Gara

"MALAMMM!" serentak suara yang di dominasi oleh suara perempuan langsung membalas sapaan Gara.

"anak Mene?? Gue baru liat, cakep banget brengsek!"

"Gue juga baru tau ada anak mene seganteng dia! Kayak boyband korea cuy"

Ini dia, salah satu alasan mengapa aku tidak suka menyaksikan penampilan Gara seperti ini, aku tidak menyukai kalau harus membagi kesukaan ku bersama orang lain. Suara-suara yang seharusnya menyenangkan seperti itu akan terasa sesak jika keluar dari mulut wanita lain.

"oke perkenalan dulu kali ya. Kami Roseband dari jurusan manajemen. Gue sendiri Kanigara atau kalian bisa panggil gue Gara, disini gue sebagai vokalis. Di sebelah kanan gue ada.."

KANIGARA | Hendery✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang