6. Kafe (1)

229 30 2
                                    

Kebahagiaan ku runtuh begitu saja ketika notifikasi group kelas memberitahu bahwa ada tugas yang harus dikumpulkan pada siang ini. Hari ini aku hanya ada 1 mata kuliah, awalnya aku sudah senang mendengar bahwa dosen mata kuliah pagi ini tidak dapat hadir, otomatis hari ini terasa hari libur ekstra untukku.

Namun sepertinya ku tidak dizinkan untuk terlalu senang, sebab mau tidak mau aku harus ke kampus hanya untuk mengumpulkan tugas, untung jarak dari kost-an ku ke kampus tidak terlalu jauh, jadi hal itu tidak terlalu menyebalkan.

Awalnya memang tidak terlalu menyebalkan, tapi melihat 2 orang di depanku saat ini, otomatis membuat mood ku langsung anjlok. Saat ini aku sedang berada di kantin untuk membeli minum, namun sepertinya keputusanku ke kantin ini salah besar.

Aku melihat meja di depan bilik bu Dewi diisi oleh 2 sejoli yang sebenarnya tidak ingin aku lihat seperti itu. Nina dan Gara.

Mereka terlihat sedang mengobrol sambil sesekali bercanda gurau, entah apa yang sedang mereka berdua bicarakan. Tampaknya hubungan mereka berdua sudah saling nyaman, terbukti saat Nina yang dengan santainya menepuk tangan Gara diselingi dengan senyum di wajah mereka berdua.

aku tidak begitu yakin kapan tepatnya mereka berdua sudah begitu akrab, setahuku mereka berdua memang saling mengenal tapi tidak sampai di tahap makan siang berdua di 1 meja yang sama. Sebenarnya aku ingin mendekati mereka dan berniat bergabung, namun perkataan Nina waktu itu masih melekat di otakku.

Ucapan Nina yang mengatakan sepertinya ia sedang memiliki perasaan dengan seorang lelaki, serta pertanyaan Nina tentang pendapatku mengenai Gara. Semua itu tampak jelas sekarang. Walaupun Nina belum benar-benar memberitahu diriku, aku tidak se-bodoh itu untuk tidak mengetahui siapa lelaki yang Nina maksud.

Aku memang tidak terbiasa untuk bertanya-tanya mengenai kehidupan orang lain, menurutku cakupan privasi orang berbeda-beda, aku selalu berusaha untuk tidak mengulik apapun tentang hidup seseorang. Karena aku tidak suka jika orang lain menyinggung privasiku, maka aku juga tidak akan menyinggung privasi orang lain. Itu prinsipku.

Sebelum perasaan kalut ku ini semakin menjadi-jadi aku memutuskan untuk pergi dari kantin dan berencana untuk langsung pulang ke kosan. Rencananku untuk menghampiri Nina dan Gara tentu saja aku urungkan. Aku tidak ingin mengganggu acara mereka berdua.

Walaupun sesungguhnya aku sangat tidak menyukai pemandangan itu, tapi aku tidak sejahat itu untuk membenci Nina karna dia dekat dengan lelaki yang selama perkuliahan ini aku dambakan.

Terlebih Nina sudah sangat baik kepadaku, dia tidak pernah menuntut apa-apa dariku bahkan hanya dia yang bisa bertahan berteman dengan orang membosankan seperti diriku. Sangat tidak tahu diri kalau aku masih bersikap egois terhadap Nina.


Aku langsung menyalakan lilin aroma terapi dan merebahkan diri di kasur mencari ketenangan. Memikirkan itu semua membuat semangat di dalam diriku tiba-tiba lenyap. Mungkin ini terkesan berlebihan, tapi memikirkan bagaimana teman terdekat kita ternyata memiliki perasaan yang sama kepada orang yang sama sangat tidak mengenakkan.

Aroma peppermint menyeruak di seluruh penjuru kamar seiring dengan pikiran-pikiran kalut ku karna karna pemandangan di kantin tadi. Aku pikir melihat Gara dekat wanita lain sudah cukup menjadi hal yang menyesakkan bagiku, ternyata melihat Gara dekat dengan satu-satunya temanku jauh lebih menyesakkan. Aku terlalu lemah untuk menunjukkan emosi ku kepada orang lain termasuk Nina.

Tidak ada gunanya juga kan? siapa aku sampai orang lain harus peduli tentang apa yang sedang aku rasakan?

Rasa sesak ini semakin tidak tidak main-main, aku bahkan tidak kuasa untuk menahan air mataku sendiri.

Aku berusaha berfikir positif, mencoba berfikir kalau Nina memang hanya menganggap Gara teman biasa, teman seangkatan di kampus, namun semakin aku mencoba berfikir positif, aku tidak dapat menyingkirkan pikiran negatif yang selalu membuntutinya.

KANIGARA | Hendery✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang