Zabina 6

56 6 1
                                    

Bina masih menatap motor itu namun ia baru sadar jika dia harus menemani aira membelikan titipan bundanya

"Gak papa ayo katanya mau beliin titipan bunda"ucap bina mengalihkan pembicaraan

"Aneh ni anak"ucap aira pada dirinya sendiri

Bina menjalankan mobil aira menuju supermarket terdekat sesampai di supermarket aira dan bina mencari yang di titipkan oleh bunda aira

Selesai sudah mereka mencari
Titipan bunda
bina dan aira berjalan pulang ke rumah

Namun saat mereka berada di lampu lalu lintas bina tak sengaja melihat motor yang sendiri tadi terparkir di depan restoran kini sudah di naikin oleh sang pemilik motor dan benar dugaan bina itu adalah deren

Tapi kenapa deren tidak sendiri ada seorang cewe yang duduk di jok belakang

"Itu bukanya si alya ya?"tanya aira yang melihat deren dan alya berboncengan

"Iya alya sama deren"ucap bina melihat ke arah mereka berdua

"Kenapa ada di sini ya?"tanya aira ke bina

"Mungkin lagi diner"ucap bina yang menjalankan mobilnya dengan melihat lampu yang tadinya berwarna merah menjadi hijau

"Bin gw saranin lo lupain deren deh buka hati buat orang yang bisa membalas cinta lo"ucap aira memberi saran ke bina

"Nanti gw coba tapi kalo biasa"ucap bina dengan menatap jalan

Deren dan alya sudah selesai makan di restoran mereka berniat untuk berkeliling kota namun karena alya sudah di telpon sama orang tuanya mau tak mau deren harus mengantar alya pulang

"Maaf ya kak gk bisa lama lama ortu nyariin"ucap alya yang melepaskan helem di kepalanya

"Iya gk papa anak gadis harus di rumah bukan keluyuran"ucap Deren dengan mencubit hidung alya

"Mau masuk kak?"tanya alya

"Lain kali aja udah malam btw makasih udah mau makan bareng"ucap Deren yang masih setia duduk dia atas motornya

"Yaudah gw pamit dulu"pamit deren menyalahkan motornya dan pergi dari hadapan alya

Alya memasuki rumahnya dengan senyum yang mengembang di wajah nya mengingat malam ini begitu indah baginya

Aira sudah berada di depan rumah bina setelah tadi mereka jalan jalan bersama

"Makasih ra udah nganterin pulang"ucap bina dari balik pintu mobil aira

"Elah umat apa lo pakek acara bilang makasih biasanya bilang Sono lo pulang"ucap aira yang mendengar bina bilang makasih

"Bangsat lo gw bilang makasih salah juga"ucap bina

"Hehe canda doang bawa perasaan"ucap aira dengan cengiran di wajahnya

"Udah Sono pulang gw gak nerima tamu"usir bina

"Nah tukan asli ni anak gk di ajarin sopan santen"ucap aira yang masih setia di dalam mobil

"Santun bukan santen ngelawak aja lo"ucap bina yang terkekah

"Ya udah gw pulang dulu jangan bayangin yang tadi di lampu lalulintas"ucap aira yang tau jika hati bina sakit melihat kejadian tadi

"Iya dah sana pulang"ucap bina dengan senyum yang manis

"Besok gw jemput lo sampai ketemu besok"ucap aira pergi dari hadapan bina

Bina memasuki rumahnya dengan perasaan campur aduk ada senang ada sedih
Dia senang karena bisa memiliki teman seperti aira
Dan dia sedih melihat kedekatan deren dengan alya

~o0o~

Pagi ini bina dan aira berangkat sekolah bersama aira sedang menunggu bina di depan rumahnya tak lama bina keluar rumahnya

"Udah lama nunggu?"tanya bina berjalan mendekat ke mobil aira

"Mayan lah"jawab aira
Aira menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata rata
Jarak sekolah dan rumah bina sedikit jauh

Tak butuh waktu lama aira dan bina sudah sampai di sekolah mereka sekarang berjalan menuju kelas

Sesampai di kelas mereka melihat bangku yang di tempati alya sudah ada orangnya

"Udah berangkat lo al"ucap aira yang melihat alya sudah di tempat duduknya

"Iya baru aja tadi sampe"jawab alya

"Gw mau cerita deh"ucap alya ke bina dan aira
Hanya di anguki oleh bina

"Gini kemaren kan gw pulang sekolah sama kak deren terus kita berhenti sebentar di taman komplek gw dia beliin gw eskrim gila shi kak deren ternyata baik banget udah ganteng baik kurang apa coba"cerita Alya panjang lebar

"Yang di bikin story WhatsApp itu kan"ucap bina

"Emang dibikin story?"tanya alya yang kelihatannya tidak tau

"Iya masa lo gk lihat"ucap bina

"Sumpah gw baru tau"ucap alya dengan senyum tipis di wajahnya

"Oh ya gw kemaren malem liat lo jalan sama kak deren ya?"tanya aira

"Oh itu gw jalan sama kak deren di kafe cuma makan doang terus pulang"jawab alya yang masih ingat malam kemaren begitu indah dengan deren

Tak lama bel masuk berbunyi
Pertanda akan di mulai jam pelajaran pertama

Deren sedang duduk di rooftop sekolah melihat pemandangan sekolah dengan rokok yang ada di tangannya

"Kemaren lo ngajak alya kemana?"tanya kevin

"Gw aja makan di kafe"Jawab Deren dengan pandangan yang masih sama

"Setelah itu?"tanya Reza

"Ya pulang mau kemana lagi"ucap Deren menatap kedua temannya

"Ini yang kelamaan jomblo jadi gk lancar otaknya"ucap Reza yang tak tau diri

"Lo sendiri apa Janda?"tanya kevin dengan polosnya

"Gk gitu juga tolil"jawab Raza yang kesal

"Udah lah ngelawak aja lo"ucap deren berdiri dari duduknya

"Mau kemana lo?"tanya Reza yang melihat deren berdiri dari duduknya

"Kelas"jawab deren berjalan keluar rooftop

"Rajin amat itu anak kesambet apa cobaan"ucap kevin yang masih setia duduk

"Coba bukan cobaan"ucap Reza yang ikut keluar rooftop

"Woi tungguin"teriak kevin menyusul temanya

Deren bertemu bina di depan perpustakaan sekolah saat deren tak sengaja melewati perpus

"Bina"panggil deren yang melihat bina sedang sibuk membawa buku di tangannya

"Iya"jawab bina yang melihat deren di hadapannya

"Lo ngapain di perpus kan masih jam pelajaran"ucap deren

"Di suruh ambil buku"ucap bina yang menatap Deren dengan tanda tanya apakah dia juga ada perlu di perpus

"Gw ke kelas dulu ya udah di tunggu in"ucap bina tidak ingin berlama-lama dengan deren dia sedang berusaha untuk melupakannya

"Mau gw bantu nanti kalo jatuh gimana bukunya"tawar deren untuk membuat membawakan buku yang ada di tangan bina

"Gk usah gw bisa sendiri"ucap bina pergi dari hadapan deren

Belum jauh dari hadapan deren bina telah menginjak tali  sepatunya dan dia jatuh dengan buku yang ada di tangannya

Deren berjalan untuk membantu bina

"Apa gw bilang mau di bantuin nolak"ucap deren membantu bina berdiri

"Maaf kak"ucap bina membereskan buku yang berjatuhan
.

.

.

.

.
Makasih yang udah mau baca cerita gw jangan lupa vote dan komen



ZABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang