Zabina 12

49 6 0
                                    

"kok rame banget"tanya alya yang melihat banyak orang di taman belakang apakah ada sesuatu?

"Coba liat deh lo ke depan ada apa al"suruh bina pura-pura tidak tau

Alya berjalan ke depan kerumunan semua siswa sekolah apa yang sedang terjadi

Alya terkejut melihat tulisan yang di taburi oleh bunga ada namanya
alya melihat ada deren di hadapannya

"Gw ngumpulin semua orang yang ada di sini buat saksi jika gw suka sama lo alya"teriak deren yang membuat semua siswa siswi terkejut melihatnya

"Apakah lo mau jadi pacar gw"ungkapan deren yang membuat alya terkejut

'Apakah gw gk salah dengar' batin alya yang masih memandang deren di hadapannya
Sedangkan deren menanti jawaban dari mulut Alya

"Gw M-mau jadi pacar lo"jawab alya dengan gugup yang membuat semua orang bersorak

Wajah alya yang di hiasi senyuman begitu indah tapi di sisi lain ada sesorang yang merasa sakit hati namun berusaha tegar

"Bin demi apa lo nyuruh alya ke sini dan lo juga denger ungkapan hati deren"ucap aira yang melihat bina sudah tidak ada di sampingnya

Aira berjalan keluar taman untuk mencari bina namun sialnya aira malah bertemu kevin yang ada di hadapannya

"Dengerin penjelasan gw dulu ra"ucap kevin tiba-tiba menahan tangan aira untuk tidak pergi

"Gw sama dia gk ada apa apa"ujur kevin yang masih setia memegang tangan aira

"Udah ya gw mau cari bina dia lagi butuh gw jadi kalo lo mau jelasin tunda dulu"tegas aira menepis tangan kevin

Bina sedang berada di dalam kelas yang sepi semua teman kelasnya berada di taman belakang
Menyaksikan isi ungkap hati deren

Tak lama datang lah aira masuk ke dalam kelas dengan tergesa-gesa

"Gw cariin lo taunya di sini"ucap aira yang melihat bina dengan tatapan biasa saja

"Apakah lo sudah melupakannya atau hanya sekedar mengikhlaskan"tanya aira duduk di sebelah bina

"Gw gak akan melupakan dia tapi gw akan melupakan perasaan gw untuk dia"jawab bina dengan menatap ponselnya

"Kalo soal ikhlas gw gk tau"ujur bina yang membuat aira menghela nafas dengan keras

"Tapi kenapa lo bawa alya ke taman belakang apa lo di suruh?"tanya aira yang gk ngerti dengan pemikiran bina

"Gw cuma bantu deren"jawab bina seadanya

"Iya tapi lo seakan-akan ngorebanin perasaan lo"ucap aira yang sudah gk tau sama perasaan bina gimana sekarang

"Iya gw tau ra tapi gw bisa apa selain diam"ujur bina

"Setidaknya lo berusaha untuk perjuangkan perasaan lo"ujur aira yang membuat bina pusing sendiri

"Gw gak bisa ra, gw gak secantik alya, gw hanya seorang yang punya muka pas-pasan dan tiba-tiba suka sama orang yang banyak di kagumi oleh wanita-wanita cantik di sekolah ini"ucap bina tanpa sadar dia meneteskan air mata

"Bina dengerin gw ,lo nggak boleh ngomong gitu lo itu cantik, dan gw mohon sama lo jangan bandingkan kecantikan lo sama orang lain , setandar kecantikan orang-orang itu beda-beda "ucap aira dengan kedua tangan yang menggenggam kedua pipi bina

"Apa gw harus berhenti mencintai deren atau harus berjuang"ucap bina

"Lo harus mundur bin sekarang deren milik alya"ujur aira yang sekarang memberi senderan untuk bina

ZABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang