"kamu sudah izin dulu sama mamah kamu kalo ada di rumah bunda"tanya bunda dian yang sedang sibuk di dapur membersihkan piring kotor yang di bantu oleh bina
"Belum"jawab bina singkat
"Ya udah bunda izinin dulu ya"ujur bunda dian membersihkan tangannya untuk mengambil handphone
"Gak perlu bund bina langsung mau pulang udah mau malam takut di cariin mamah"cegah bina
"Katanya kangen bunda"ucap bunda dian sedikit sedih
"Kan udah terobati lain kali deh bina ke sini lagi"ujur bina membersihkan tangannya untuk berpamitan pulang
"Yaudah di antar raka ya"bina hanya menggunakan kepalanya sebagai jawaban iya
Raka mengantar bina pulang sampai lah di halaman rumah bina
"Udah Sono lo pulang gak usah mampir"usir bina ke raka yang masih setia berada di atas motornya
"Ngusir lo"ujur raka yang turun dari motornya dan berjalan masuk ke dalam rumah bina
"Mamah tadi raka pinjem bina bawa ke rumah katanya kangen bunda"ucap raka yang melihat mamah zara sedang masak di dapur
"Kenapa gk bilang dulu sama mamah"ucap mamah zara ke raka
Beginilah kedekatan mereka satu sana lain memangil ibu mereka udah bukan tante lagi
"Gk sempet mah"ucap bina yang tiba-tiba muncul dari belakang raka
"Ngapain shi lo masuk udah gw bilang Sono pulang"ucap bina yang kesal dengan raka
"Bacot lo mah Raka pulang dulu ya"pamit raka berjalan keluar rumah
Begitu lah kedekatan bina dan raka mereka saudara dan teman sampai-sampai bina dan raka memanggil ibu mereka bukan dengan sapaan Tante lagi
"Udah gk usah bertengkar sana kamu masuk kamar ganti baju terus turun bantuin mamah"suruh mamah bina yang di anguki oleh bina
Setelah bina selesai membantu mamah nya dia kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri
setelah membersihkan diri bina tidak ada niatan untuk keluar kamar dulu dia ingin menikmati tiduran di kamar sungguh hari ini sangat melelahkan"Besok gw harus berangkat lebih awal sepertinya untuk membantu Deren memberi kejutan ke alya"ucap bina dengan dirinya sendiri dengan menatap langit langit kamarnya
"Kalo gw suka sama seseorang gw juga harus relain dia untuk orang lain ,kalo dia bahagia kenapa tidak" mulut berkata iya namun hati berkata tidak itulah yang sedang di rasakan oleh bina
Bina memejamkan matanya untuk bisa membuang jauh jauh perasaannya pada seorang yang tidak bisa mencintainya
"Lo bisa bin"ucap bina pada dirinya
"Pasti bisa melupakannya"bina menyemangati dirinya sendiri
Bina sedang berusaha melupakan deren untuk selamanya dan merelakan deren untuk seorang cewe yang dia cintai yaitu temanya sendiri bagi bina tidak apa-apa jika dia mencintai orang itu dengan tulus
Bina membuka handphone untuk membuka Instagram dia tak sengaja melihat kata yang membuat bina merasa tertampar
Jika mencintai seseorang itu ungkapkan biar dia tau jika kita mencintainya
bukan diam itu akan menyakiti diri sendiri baca bina dalam hati"Siapa yang buat kata kata itu lo nyindir gw"ucap bina pada handphone nya dan dia menutup lagi handphone nya
"Bina ada aira"teriak mamah bina dari balik pintu kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZABINA
Teen FictionSeorang gadis yang sudah lama mencintai lawan jenisnya saat bina berada di kelas satu SMA dan kini bina sudah kelas dua Bina mencintai orang itu dengan diam Bina harus merasakan rasa sakit setiap melihat orang yang di cintai dengan orang lain ...