Zabina 16

58 5 0
                                    

"Kenapa kevin iya kan ajakan mantan ya?" tanya Bina

"Gak tau gw" jawab Aira dengan acuh

Aira yang sedang sibuk memakan cemilan yang ada di tangannya menatap ke arah Bina yang asik memainkan handphonenya

"Sekarang Alya sama Deren hubungannya semakin lengket aja" ucap Bina menatap ponselnya dengan tatapan biasa aja

"Kan udah jadi pacar" ucap Aira

"Bin gw udah bilang ya sama lo mending lo cari yang lain, yang bisa cinta tulus sama lo dan membalas perasaan lo" nasehat Aira membuat Bina ingin berkata sebaliknya pada aira

"Cinta lo aja gk mulus udah nasehati gw" jawab Bina berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman

"BINA KENAPA ADA CINTA" teriak Aira menyesal karena sudah mengenal cinta

"Kalo gak ada cinta namanya bukan hidup" jawab Bina duduk di dekat Aira setelah mengambil minum di dapur

"Gw pulang dulu ya mamah udah cht gw suruh pulang" pamit Bina pada Aira

Bina berjalan keluar rumah Aira yang di ikuti pemilik rumahnya dari belakang
Sesampai Bina di mobil ia menurunkan kaca mobil dan melambaikan tangan ke arah Aira yang berdiri tak jauh dari mobilnya

"Gw duluan" ucap Bina dengan melambaikan tangan
Dan di balas oleh Aira "iya hati hati"

Sesudah Bina sampai di rumah nya dia melihat ada motor
Dia merasa tidak asing dengan motor yang terparkir di rumahnya

Bina turun dari mobil dengan menatap motor yang dia kenal

Motor siapa disini?

Tatapan bina tak lepas dari motor itu

Dia berjalan melewati motor yang terparkir di halaman rumahnya berjalan masuk ke dalam rumahnya

Sesampai di dalam rumah Bina melihat cowo yang dia kenal sudah duduk di sofa bersama ayahnya

"Ini dia baru pulang" ucap papah Bina saat melihat Bina memasuki rumah

"Kok lo ke rumah gw ada apa?" Tanya Bina menatap cowo itu dengan tanda tanya

"Gw kesini mau ngajak lo keluar" ujur Raka yang duduk dengan santai

Orang itu adalah Raka yang sedang berada di rumah Bina
Entah dia lagi kesambet apa dia hanya ingin keluar cari angin namun dia tidak punya cewe

"Mau ngapain" ujur Bina duduk di sofa

"Cari angin" jawab Raka yang sudah lama menunggu Bina pulang

"Gak punya cewe kan lo jadinya ngajak gw" ujur Bina dengan senyum sinis

"Nah lo tau" jawab Raka dengan malas

"Buruan sana lo mandi gw tunggu" suruh Raka yang melihat Bina masih asik duduk dan memainkan ponselnya

"Gw udah nungguin lo dari tadi cepat sedikit kenapa lemot amat jadi orang"vucap Raka membuat Bina berdiri dari duduknya mau tidak mau

Di tempat lain Alya yang sedang siap siap ingin pergi dengan Deren sore ini

Dengan hiasan tipis di wajahnya yang terlihat begitu anggun di wajah alya

Deren:
Aku jemput sekarang ya

Alya:
Iya aku tunggu di teras rumah :*

Begitulah percakapan mereka melalui ponsel mesra bukan

Tak lama deren sudah berada di depan rumah Alya

"Udah lama nunggu nya?"tanya Deren ke Alya

"Enggak kok" jawab Alya yang sekarang sudah berada di atas motor Deren

Deren menyalakan motornya dan menjalankannya menuju tempat
yang akan di datangi oleh Deren dan Alya

Di sisi lain Bina dan Raka sedang menikmati senja sore di pantai dengan langit yang begitu indah

"Lo kenapa ngajak gw kesini?" tanya Bina yang memecah keheningan di antara mereka berdua

"Males gw di rumah gak ada temen" jawab Raka dengan nada tinggi

"Sekalinya ada kamar gw kayak kapal pecah" ujur Raka yang tau sifat temanya jika main ke rumahnya

"Gk tanya kamar lo" jawab Bina

Raka berdiri dari duduknya dan berjalan ke seorang pedagang dan membeli dua buah kelapa
Setelah selesai memberi uang ke penjual buah kelapa Raka berjalan menghampiri Bina yang masih duduk di tempat

Tanpa bicara Raka memberikan sebuah kelapa ke arah Bina dan di terima oleh Bina tanpa banyak bicara

"Gratis kan ini" tanya Bina ke arah Raka

"Enggak lo harus bayar ke gw" jawab Raka dengan santainya dan dapat pukulan oleh Bina

"Sakit tolol" ujur Raka memegang bahunya

"Sama sepupu sendiri gak usah pelit" jawab Bina dengan senyum yang ada mangsut di balik senyumnya

"Gak usah cengar cengir jelek lo" ujur Raka yang membuat wajah Bina dengan seketika berubah menjadi datar

"Aira gimana sama kevin?" kepo Raka

"Ada masalah" jawab Bina dengan singkat

"Kanapa lo tanya gitu suka ya lo sana temen gw" ujur Bina dengan menggoda Raka

"Apaan shi mending gw suka sama kayla anak mipa 4" jawab Raka memalingkan wajahnya

"Lo suka sama Kayla yang cuek itu" ujur Bina yang tidak percaya apa yang di katakan Raka

"Iya gw lagi incer dia"vjawab Raka dengan senyum di wajah nya dan menaik turunkan alisnya

"Sok ganteng lu" ujur Bina mengalihkan pandangan

"Bantu gw dong biar bisa dapetin kayla" ucap Raka yang mintak bantuan ke Bina

"Ogah" jawab Bina dengan singkat

Bina yang kini mengeluarkan handphone di dalam saku ada notif handphone dari seseorang

Aira:
Bosen banget gw bin

Bina:
Keluar rumah cari angin biar gak bosen

Jawab bina yang sekarang fokus ke handphone mengabaikan Raka yang sekarang mukanya begitu kasian

Aira:
Keluar yuk

Bina:
Mau kemana? Gw aja gk ada di rumah

Bina meletakkan handphone di meja menunggu balasan dari temannya

"Bantu dong gk kasian lo sama gw" ujur Raka yang masih berusaha membujuk Bina

"Gini ya ka masalahnya dia itu dingin orangnya" ujur Bina

"Deketin dulu nanti gk dingin kok" jawab Raka yang masih membujuk Bina

"Pulang nanti gw pikirin, besok gw jawab" ucap Bina berdiri dari duduknya di ikuti oleh Raka

"Gw tunggu jawaban lo besok" jawab Raka dengan semangat

Mereka berjalan bersama ke arah motor Raka yang terparkir tak jauh dari mereka duduk

Saat Bina ingin mengambil helem di tangan Raka dia tidak sengaja melihat Deren dan Alya yang sedang berlari lari di sekitar pantai

"Ayo buruan naik" ucap Raka yang sudah duduk di atas motornya

Raka tidak mendengar jawaban dari Bina lantas Raka memalingkan wajahnya menatap Bina dan menatap arah mata pandang Bina ke mana

"Woi naik liatin orang pacaran aja iri kan lo" ujur Raka dengan keras membuat bina terkejut

"A-apaan shi lo ngagetin aja" jawab Bina dengan gugup karena tertangkap basah

"Buruan naik katanya mau pulang" suruh Raka

Bina duduk di bangku belakang dengan tatapan masih sama melihat ke arah Deren dan Alya yang tidak tau ada keberadaannya
.

.

.

.
Makasihhh yang udah mau baca
Jangan lupa vote dan kasih pendapat tentang cerita aku

ZABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang