Jah,
~*~
“Aww, Pak Bos mantannya banyak ya ternyata.” kata Baekhyun pada suaminya di seberang sambungan.
“Ah elo, Baek, mantan gue pake digodain segala. Dan btw, kita serumah loh, Baek, kenapa pake telfon?” balas Chanyeol jengah, dapat Baekhyun dengar suaranya yang ogah-ogahan.
“Ya gak papa, biar paket data gue habis. Lagian keganjenan. Udah dikasih tau gue istri lo eh dia nyolot.” jawab Baekhyun, bibir ranum tanpa sadar mencebik.
“Aduh yang istrinya gue. Cini cini cium duyuu…”
Baekhyun mengernyitkan hidung dan berlagak muntah, “Kok gue jijik?”
“Halah.”
“Mantan lo ada berapa sih, Yeol?”
“Gak banyak sih,” jeda sebentar, “Paling cuma tujuh.” lanjutnya.
Baekhyun melotot, “Bangke, tujuh gak banyak katanya.”
Sang dominan tertawa menggelegar hingga suaranya sampai di telinga Baekhyun.
“Hahahaha. Ya emang gak banyak itu, Baek. Yang banyak tuh di atas sepuluh. Lah gue tujuh tuh masih terbilang dikit.”
Si mungil mendecih, “Playboy cap kadal ya gini nih modelannya.”
“Cap kadal gini sekarang suami lo, Baek.”
“Sayangnya iya.”
Chanyeol kembali mengekeh.
“Tapi cantik gitu, Yeol, mantan lo. Balikan gih sana, diajak ketemuan tuh.”
“Kalo gue balikan, apa situ tidak cemburu?”
Wajah Baekhyun memanas, suara yang Chanyeol perdengarkan terasa menjengkelkan baginya.
“Gue sih gak cemburu ya. Palingan gue bawain sianida terus gue masukin ke makanan lo berdua aja. Simpel.”
“Anying.” Chanyeol menjerit di sana, dan itu total membuat Baekhyun tertawa lepas. ”Gue aduin Pak Pulici lo ya.”
“Loh lonya kan udah mati, mana sempet ngelaporin ke pak pulici.”
“Oh iya ya anjing.”
Sekali lagi Baekhyun tertawa. Pembicaraan mereka random sekali.
“Btw, Lo ngapain di kamar mandi lama banget?” tanya si mungil, membuang rasa penasaran yang sejak tadi menggayuti. Suaminya itu sudah berada di kamar mandi kamar mereka berdua kurang lebih dua puluh menit lamanya.
Terdengar suara kekehan di sana, “Hehehe, coli, Baek.”
Dan selanjutnya suara teriakan frustasi Baekhyun hampir menjebol gendang telinga si marga Park.
“Astaga Chanyeoooool.”
“Hehe. Gak kuat nahan syahwat, Baek, jadi ya…. coli.”
Baekhyun mencebikkan bibir, perasaan tak enak hati menghampiri dirinya, “Chanyeol mah, merasa bersalah ih.”
“Udah gak perlu dipikirin.”
Bibir ranum itu tetap mencebik, tak membalas apapun hingga Chanyeol sendiri yang membuka suara kembali.
“Baek, foto yuk.”
“Oh iya lupa. Ayok.”
“Sekarang yok.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOMERANG [CHANBAEK] ✔
FanfictionChanyeol kira Baekhyun akan merasa tersakiti dan terbebani dengan sikap acuh dan angkuhnya. Tapi nyatanya pria mungil nan cantik itu bahkan terlihat biasa saja dan terkesan cuek. Tidak seperti apa yang dia bayangkan. Akankah cinta datang pada merek...