31

1.5K 157 1
                                    

~Bangchan POV~

Aku menciumi bibir Hyunjin dengan agresif sampai-sampai bibir Hyunjin begitu merah dan sedikit bengkak setelah ciuman berakhir. Wajah Hyunjin semakin memerah dan mulutnya terbuka karena nafas yang tak beraturan. Hyunjin mulai mengatur nafasnya sampai kembali normal.

"Buka bajumu, Hyunjin" perintahku dan Hyunjin tidak menjawab, ia hanya melakukan apa yang kuminta.

Karena tangan kananku tidak dapat bergerak sehingga aku tidak dapat membukakan bajunya. Hyunjin kemudian membuka kancing bajunya satu persatu dan kemudian melepaskannya lalu melemparnya ke sembarang tempat hingga saat ini Hyunjin hanya memakai celananya saja. Setelah itu aku menempelkan bibirku di atas salah satu nipple Hyunjin dan kemudian menggigitnya dengan perlahan.

"Aaahh.." Hyunjin mendesah saat aku sudah memainkan nipple merah jambunya.

Setelah puas memainkan dengan lidah, menggigit dan juga menghisapnya, aku melepaskan nipple Hyunjin dari mulutku. Lalu aku menatap ke nipple itu yang kini sudah basah karena air liurku sampai-sampai area itu mengkilat karena basah dan terkena cahaya lampu kamar.

Selesai dengan satu nipplenya, aku beralih ke nipple yang satunya dan melakukan hal yang sama seperti tadi.Hyunjin terus mendesah setiap kali aku menggerakkan lidahku di sekitar nipplenya.

Tak hanya berhenti pada dua nipple saja, setelahnya aku langsung mencumbu bagian dada dan perut Hyunjin lalu menghisapnya kuat-kuat sampai muncul bercak kemerahan di kulit Hyunjin. Aku bangkit setelah tidak ada tempat lagi untuk membuat kissmark. Kemudian aku melonggarkan dasi yang kupakai lalu melepaskannya. Setelahnya aku membuka jasku dengan perlahan agar tidak mengenai lengan kananku.

Tapi kemudian, Hyunjin yang mengambil alih. Hyunjin membuka kancing bajuku satu persatu karena mungkin dia mengerti kalau aku kesusahan untuk membuka baju sendiri. Hyunjin melepaskan kemejaku dengan perlahan agar tidak membuat lengan kananku sakit lalu ia melempar kemejaku ke lantai.

"Buka celana dan celana dalamku juga" pintaku sambil menyeringai sedangkan Hyunjin tertunduk malu. Wajah Hyunjin saat malu-malu seperti ini sungguh menggemaskan.

Hyunjin menggigit bibit bawahnya sendiri sambil terus menundukkan kepalanya lalu dengan perlahan tangannya terulur meraih ikat pinggangku dan kemudian melepaskannya. Selesai dengan ikat pinggang, Hyunjin beralih ke resleting celanaku dan menurunkannya. Hyunjin kemudian menurunkan celanaku dan membukanya hingga aku hanya menggunakan celana dalamku saja.

"A-Apa aku harus membuka semuanya?" Hyunjin bertanya dengan wajah dan telinga yang memerah.

"Tentu saja! Setelah itu buka juga semua kain yang menempel di tubuhmu" jawabku lalu menyeringai melihat ekspresi Hyunjin yang semakin menggemaskan.

Hyunjin pun melakukan apa yang kuminta dan Hyunjin terkejut lalu memalingkan wajahnya saat ia selesai membuka celana dalamku dan mendapati penisku yang sudah menegak sempurna. Kemudian Hyunjin juga membuka celana yang dipakainya sampai ia tak menggunakan apa-apa lagi.

Setelah itu aku kembali mendorong tubuh Hyunjin hingga ia terbaring di atas tempat tidur dan kemudian aku menindih di bagian selangkangannya hingga penisku bergesekan dengan penis Hyunjin.

"Aahh.. Ah.. Chrissh..hah.. aahh.." Hyunjin terus mendesah tak beraturan saat aku menggesekkan penisku pada penisnya.

Tidak hanya menggesekkan penisku saja, selanjutnya aku meraih penis Hyunjin dan memainkannya dengan tanganku. Mengurut, memijat, mengocoknya dan bahkan meremas-remasnya hingga akhirnya Hyunjin menumpahkan cairan spermanya di tanganku.

҂Big Boss (Chanjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang