14

2.8K 229 2
                                    

~Bangchan POV~

Satu hari yang begitu melelahkan untukku akhirnya berakhir juga. Aku berhasil membawa pulang Hyunjin yang kabur dari mansion papa. Dan saat ini aku baru saja tiba di mansion papa setelah perjalanan pulang dari rumah Kai. Aku keluar dari dalam mobil dan menggendong Hyunjin yang sudah lemas tak bertenaga.

Anak buahku membukakan pintu depan dan aku masuk ke dalam lalu langsung menuju ke kamarku. Sampai di kamar, aku melempar tubuh Hyunjin ke atas tempat tidur. Hyunjin menggeliat seperti cacing kepanasan di atas tempat tidur. Hyunjin mendesah setiap kali tangannya bermain dengan dirinya sendiri.

Aku mengerti, Hyunjin pasti berusaha untuk menghilangkan rasa panas yang dialaminya saat ini karena efek dari obat perangsang. Aku membiarkan Hyunjin di atas tempat tidur sedangkan aku sibuk mencari barang-barang penting milikku di dalam lemari.

Setelah menemukan barang yang kuperlukan, aku menaruhnya di atas meja di samping tempat tidur agar aku dapat dengan mudah meraihnya nanti. Kemudian aku naik ke atas tempat tidur dan merangkak di atas tubuh Hyunjin lalu menindih tepat pada tonjolan di celana Hyunjin.

"AAHHH..." Hyunjin mendesah dengan keras saat aku menindih tonjolan tersebut yang tak lain adalah penis Hyunjin yang sudah menegang di balik celananya.

Setelah itu, aku merobek baju yang di pakai oleh Hyunjin hingga aku dapat melihat dengan jelas kulit Hyunjin yang putih itu. Aku mengelus tubuh Hyunjin dari perut hingga dadanya, kulitnya putih bersih dan juga terasa halus.

"Ahh.. ahh.." Hyunjin terus mendesah saat tanganku mulai beraktifitas pada dua buah nipple miliknya.

Kemudian tangan kiriku memainkan nipple Hyunjin yang sebelah kiri sedangkan tangan kanan ku masukkan ke dalam celana Hyunjin dan menyentuh penis Hyunjin yang sudah menegak sempurna. Aku mengelus kepala penisnya hingga membuat Hyunjin kembali mendesah dengan sangat erotis.

"Chr.. Chrissh... ahhh.. aahhh..." Hyunjin menyebut-nyebut namaku di sela-sela desahannya.

Hyunjin juga mencengkeram sprey tempat tidur dengan kuat. Aku tau saat ini Hyunjin pasti menginginkan hal yang lebih dari pada hanya sekedar elusan di penisnya. Karena itu, aku mengocok penis Hyunjin dengan cepat lalu mengurutnya dengan keras dan cepat membuat desahan Hyunjin semakin menjadi-jadi. Tidak butuh waktu lama, Hyunjin menumpahkan cairan spermanya di tanganku. Aku mengeluarkan tanganku dan menaruhnya di depan mulut Hyunjin.

"Bersihkan tanganku dengan mulutmu, bocah!" perintahku pada Hyunjin.

Mungkin karena efek dari obat perangsang itu yang membuat Hyunjin tidak menolak apa yang aku perintahkan. Hyunjin menjilati tanganku lalu ia menggenggam tanganku dan memasukkan jari-jariku ke dalam mulutnya. Lidahnya bermain pada jari-jariku sehingga aku dapat merasakan sensasi yang menggelitik tanganku dan juga sensasi hangat dari mulut Hyunjin.

Hyunjin melepaskan tanganku ketika tanganku sudah bersih dari cairan sperma miliknya. Sekarang aku beralih membuka resleting celana Hyunjin lalu menurunkannya beserta dengan celana dalam yang Hyunjin gunakan. Aku melepaskan celana dan juga celana dalam Hyunjin lalu melemparnya ke sembarang arah.

Kini Hyunjin sudah tidak lagi menggunakan sehelai kainpun di atas tempat tidurku. Meski sudah mencapai puncak kenikmatannya tapi penis Hyunjin masih saja menegak kembali. Sepertinya Hyunjin tidak sabar sampai dia bermain pada penisnya sendiri dengan menggunakan tangannya.

Hyunjin melakukan seperti apa yang baru saja kulakukan padanya, mengocok, mengurut dan membelai penisnya. Hyunjin kemudian memiringkan tubuhnya lalu ia menggunakan tangan yang satunya untuk bermain pada sekitar lubang anusnya. Hyunjin bersusah payah berusaha memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang anusnya sendiri namun usahanya gagal karena tenaganya yang kurang akibat efek obat perangsang.

҂Big Boss (Chanjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang