35

1.3K 143 15
                                    

~Bangchan POV~

Begitu aku membuka mata, mataku langsung menyipit karena silaunya penerangan yang berada tepat di atasku. Aku memiringkan kepala ke samping lalu membuka mata secara perlahan. Begitu aku sudah benar-benar tersadar, kepalaku terasa pening dan sekujur tubuhku terasa perih dan sakit.

Aku mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi. Sampai akhirnya aku teringat bahwa aku terjatuh dari tebing setelah berhadapan dengan Ryeowook dan Hyungwon. Lalu kemudian secara tiba-tiba aku terbaring disini dengan memakai baju berwarna biru khas pasien dengan infus di lengan kanan dan selang berwarna biru di hidung lalu semakin lengkap dengan alat bantu oksigen.

Aku mengerjap beberapa kali untuk menajamkan penglihatanku. Dan begitu aku dapat melihat dengan jelas, aku membulatkan mata terkejut karena saat aku menatap ke samping yang kudapati adalah Irene yang tengah duduk di sofa sedang mengobrol bersama dengan dua orang polisi.

Lalu aku memalingkan wajah ke arah satunya dan mendapati Changbin yang tengah duduk bersandar di sofa bersama dengan Felix yang tertidur di sampingnya. Changbin terkejut saat matanya bertemu dengan mataku.

"Boss" Changbin memanggilku lantang membuat Felix yang tertidur di sampingnya itu sampai terbangun.

Felix yang melihatku pun akhirnya berjalan bersama Changbin menghampiri ke samping brangkarku. Tidak hanya Changbin dan Felix, bahkan Irene dan dua polisi itu pun juga ikut menghampiriku dan berdiri mengelilingi brangkar. Kedua polisi itu tersenyum ramah saat bertatap muka denganku.

"Saya senang akhirnya Anda sudah sadar, Tuan Bang" kata salah satu polisi.

"Apa Anda masih ingat wajah pelaku perampokan yang menyerang Anda?" polisi yang satunya bertanya. Aku hanya diam tak menjawab karena dibuat bingung oleh kehadiran dan juga pertanyaan mereka berdua.

"Mohon maaf sebelumnya, Tuan saya baru saja tersadar dan kondisinya masih belum baik. Sebagai gantinya saya yang akan menjelaskan semuanya di kantor polisi nanti" aku terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Irene.

"Baiklah Nona Irene, kami tunggu kejelasan dari Anda di kantor polisi nanti" balas salah seorang polisi.

"Semoga Anda lekas sembuh, Tuan Bang" kata polisi yang satunya lalu mereka berdua kemudian pergi meninggalkan ruangan ini.

"Kau akan ke kantor polisi?" tanyaku pada Irene dan ia mengangguk.

"Boss di temukan oleh polisi yang sedang berpatroli di Veluwe. Lalu polisi menghubungi kami dan kami beralasan kalau kami di rampok" Changbin menjelaskan.

"Hyunjin" aku memanggil Hyunjin lalu melihat ke sekeliling dan tidak menemukannya.

"Dimana Hyunjin?" tanyaku dan aku tidak mendapatkan jawaban sama sekali.

"AKU TANYA DIMANA HYUNJIN?!" aku kembali bertanya dengan kesal karena mereka sama sekali tidak menjawab.

"Hyunjin.. Dia.. Dia diculik Boss" Changbin menjawab dan aku langsung membelalakkan mata begitu mendengarnya.

Aku segera bangkit dari berbaring meski kepalaku masih berdenyut sakit lalu aku duduk bersandar pada kepala brangkar dan kemudian aku melepas paksa alat bantu oksigen dan selang biru di hidung.

"Chan, apa yang kau lakukan?" Irene bertanya dengan panik.

"Pulang sekarang dan mencari Hyunjin" jawabku dengan tegas. Aku langsung menarik infus di tangan kananku dengan paksa sampai terlepas dan punggung tanganku sampai berdarah.

҂Big Boss (Chanjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang