●
"Pemirsa, kali ini pembunuhan terjadi lagi. Para mayat korban ditemukan mati tanpa ada sebab. Masyarakat dihimbau agar berhati-hati" Suara penyiar berita di televisi berbunyi memecah keheningn diruang tamu.Menemani Petunia yang sedang memasak membuat sup untuk lelaki aneh misterius yang datang kerumahnya tadi malam.
Evan mengerutkan keningnya. Badannya terasa kaku, dengan perlahan dia membuka matanya. Hal yang pertama kali dia lihat bukan kamarnya yang penuh dengan warna khas slytherrin.Tapi warna peach yang tergolong perempuan.
Sial, sepertinya aku salah berapparate. Evan mengutuk sambil berusaha bangun dari sofa panjang tempat dia tidur. Kepalanya jelas masih terasa sangat pusing. Mata birunya menatap gambar aneh bergerak dari sebuah benda berbentuk kotak.
Apa ini?. Evan bertanya kepada dirinya sendiri. Merasa bingung dengan benda aneh itu. Terlebih suara yang ditimbulkan benda berbentuk kotak itu. Telinganya menangkap dentingan sendok dan mangkok yang berasal dari dapur. Evan segera meraba tongkatnya yang berada di saku baju yang tergelatak tidak jauh dari kakinya. Dengan napas lega dirinya lalu mengambil tongkat dan berjalan kedapur tanpa suara.
Manik matanya menatap lekat pada wanita berambut blonde yang sedang bersenandung sembari meletakkan sup panas kedalam mangkok.
Hell, apa yang telah terjadi?
"Kau siapa?." Evan bertanya sambil mengangkat wand nya menghadap Petunia bersiap menyerang. Petunia yang terkejut segera berbalik menatap kepada pemuda yang menodongkan tongkat sihir kepadanya.
Apa lagi sekarang. Aku harus berhadapan dengan makhluk aneh seperti Lily. Sial, dia juga penyihir. Petunia berkata dalam hati sambil melirik malas. " Justru aku yang harus bertanya kepadamu. Kau tiba-tiba muncul dibalkon dengan bunyi seperti ada robekkan besar diudara". Petunia berkata sambil mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
"Kau harusnya beruntung aku menyelamatkan hidupmu" Petunia berkata kembali.
Hell, baru kali ini ada orang yang berkata seperti itu padaku. Evan berkata dalam hati.
"Lebih baik kau duduk dan makan sup ini. Aku tidak memberikan hal gratis kepada orang asing. Dan sebaiknya kau pergi dari flatku" Petunia berujar sambil memberikkan mangkok kepada Evan. Dan mempersilahkannya duduk di meja makan. Tidak lupa juga memberikan segelas jus jeruk.
"Aku baik kepadamu karena aku tidak ingin dianggap penjahat. Lagian apa-apaan sikapmu menodongku dengan tongkat kayu itu" Petunia berkata sambik duduk dan menyatap sup panas itu. Tidak lupa meniupnya agar cepat dingin.
Sialan, jika dia bukan seorang muggle dan menyelamatkanku. Aku mungkin sudang mengcrucionya ditempat. Evan mengutuk dalam hati sambil melirik Petunia.
"Kau aneh seperti Lily" Gadis blonde itu berujar. Evan melirik bingung, siapa Lily.
"Aku tahu kau adalah penyihir. Aku pikir aku tidak akan bertemu dengan jenis kalian selain Lily dan Potter sialan itu. Oh dan tentu saja si Snape" Petunia berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petunia and Wizarding World
FanfictionPetunia Evans bangga bahwa dirinya normal, tidak seperti adik anehnya Lily dengan keterikatan kepada dunia sihir. Petunia selalu menjaga jarak dengan hal yang berbau sihir. Kebenciannya terhadap dunia sihir membuat hubungan Petunia dan Lily tidak se...