Happy Reading
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Goblin yang memiliki nama Lockdorm itu membolak-balik kertas dengan perasaan malas. Ia merasa jenuh melihat tumpukan kertas yang membuatnya sakit kepala setiap hari.
Tangannya memijat kepalanya yang berdenyut. Ia merasakan sakit kepala. Setelah habis berkerja, ia harus segera meminum ramuan dari para healer.
Sesekali ia menyeruput teh yang tidak jauh tergeletak diantara para berkas.
"Sialan!"
Goblin mengutuk pelan. Berharap para teman goblin nya tidak mendengar kutukan yang dilontarkannya.
Mengapa para manusia suka sekali menyusahkan mereka?
Lockdorm bertanya pada dirinya sendiri dengan perasaan kesal.
Bel pintu berbunyi, menandakan seseorang telah datang. Hidungnya mengerut mencium bau manusia. Demi para raja goblin dengan emas mereka yang berharga, ia harap itu bukan manusia yang akan menyusahkan dirinya dimasa depan.
Goblin mulai berpura-pura sibuk dengan berkasnya. Sembari berharap ia tidak menuju ke mejanya.
"Hem." Suara deheman terdengar. Telinganya yang runcing mengangkat terkejut.
Apakah ia disini?
Lockdorm masih berpura-pura tidak mendengar. Berusaha tetap sibuk sembari sesekali melihat bayangan para manusia dibalik kaca matanya.
"Hem," suara itu kembali.
Hei, tidak bisakah kau pergi mencari yang lain saja?
Ia mengangkat kepalanya menatap satu penyihir pria dan satu muggle perempuan?
Dengan senyum palsu ia menatap para manusia. Menyipitkan mata kepada muggle yang membuatnya kesal. Berani-beraninya seorang muggle mengatakan ia jelek.
Aku adalah goblin yang paling tampan disini.
Lockdorm dengan bangga mengakui dirinya sendiri tampan. Bahkan teman sesama goblin nya selalu mengatakan betapa rupawan wajah yang ia punya.
"Selamat malam tuan, ada yang bisa ku bantu?," ia bertanya kepada para manusia.
"Tentu. Aku ingin membuat akun bank untuk penerus nyonya Rosier." ungkap Rosier.
Goblin melebarkan matanya senang. Merasa tertarik mendengar perkataan dari penyihir dengan marga Rosier itu.
Seorang Rosier menikah dengan muggle?
Lockdorm sangat yakin. Saat ini mungkin para leluhur Rosier sedang mengutuk penerusnya.
Ia mengangguk. Goblin melayangkan tongkat kayunya, membiarkan tumpukan kertas menghilang akibat mantra yang ia lontarkan.
"Ikuti aku!" Goblin bersuara setelah berhasil turun dari kursi tinggi yang membuatnya sempat kewalahan.
Tubuh kecilnya menuntun para manusia menuju ruangan berharganya dengan plakat bertuliskan "Tuan Lockdorm : Spesial harta warisan ".
Lockdorm mempersilahkan mereka duduk di kursi naganya. Tanpa basa-basi goblin langsung mengeluarkan berkas.
Ia melihat perkamen yang telah ditanda tangani oleh penyihir bernama Evan Rosier. Sembari membaca perlahan takut-takut terjadi kesalahan yang membuat dirinya dipecat.
Goblin membuat wajahnya mengerut. Ia berpikir keras sembari melirik Evan yang diam dengan santai.
Sudah ia duga, sepertinya tidak ada keraguan bahkan sekalipun untuk pria Rosier itu membuat muggle menjadi penerus nyonya Rosier.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petunia and Wizarding World
FanfictionPetunia Evans bangga bahwa dirinya normal, tidak seperti adik anehnya Lily dengan keterikatan kepada dunia sihir. Petunia selalu menjaga jarak dengan hal yang berbau sihir. Kebenciannya terhadap dunia sihir membuat hubungan Petunia dan Lily tidak se...