Tidak masalah kamu pergi dengan siapapun selagi hati kamu masih di aku.
***
Seorang gadis berjalan menyusuri koridor rumah sakit, tidur panjangnya di sofa ruang kerja Rayyen cukup membuat badannya pegal. Begitulah pekerjaan gadis itu jika tidak ada jadwal penerbangan yang padat, ia akan mendatangi kakaknya di rumah sakit, mengganggunya lalu tertidur di ruang kerjanya.Saat ini tujuan gadis itu adalah kantin, perutnya lapar meski ia tidak melakukan pekerjaan yang berat. Di salah satu bangku kantin, gadis itu menangkap seorang laki-laki yang dikenalnya, tanpa pikir panjang gadis itu duduk di meja yang sama dengan laki-laki itu.
"Hallo, Capt, ketemu lagi kita." sapa gadis itu ramah.
"Hei, gue bingung nih mau nyapa gimana, kita kan barengan mulu kalo lagi kerja." gurau Angga yang ditanggapi santai oleh gadis itu.
"Kalo tanya kabar ya gini-gini aja, Capt. Nggak ada kerjaan selain gangguin abang gue."
"Nggak apa-apa dong, adek kakak udah biasa kalo ketemu ribut."
Setelah diam cukup lama, Angga membuka percakapan lagi. "Ya, di deket-deket sini ada nggak sih kafe buat nongkrong gitu."
"Mana adalah, Capt. Yakali ada tempat ngopi deket rumah sakit, kalo fotokopi mah sepanjang jalan ada."
"Becanda mulu lo."
"Captain sih pertanyaan kaya gitu, emang mau ngapain tanya kafe deket rumah sakit?"
"Kalo gue nggak ada jadwal terbang gue mau nungguin Anggi, makanya gue mau cari kafe biar nunggunya lebih santai gitu, kan nggak mungkin gue nunggu di kantin rumah sakit."
Gadis itu cukup terkejut dengan ucapan captain pilotnya, selama ini ia jarang mendengar Angga bercerita mengenai perempuan. Gadis itu mengira Angga adalah tipe manusia yang tidak mudah jatuh cinta, ternyata gadis itu salah. Diam-diam Angga menyimpan rasa pada perempuan yang menjadi sahabat kecilnya dan itu baru diketahuinya belum lama ini.
"Bucin juga lo, capt."
"Nggak apa-apa kali sama calon istri."
"Jadi lo ke sini nunggu Dokter Anggita nih?"
Angga mengangguk, "mau ketemu sama tim WO sekalian fitting baju."
"Dokter sekelas Dokter Anggita kerjanya sampe malam, capt yakin mau di sini aja sampe malam?"
"Itu dia, makanya gue nanya ke lo kafe deket rumah sakit ada enggak."
Gadis itu mengingat denah tempat-tempat yang dekat rumah sakit, setahunya memang tidak ada kafe di sekitar sini. "gini aja deh capt, nunggu Dokter Anggita kan lama mending ke bioskop, gue sih ada rekomendasi film bagus dan kebetulan pengen nonton juga." cowok itu tampak berpikir sebelum akhirnya mengiyakan.
Malam mulai turun, Anggi mengecek ponselnya dan menemukan beberapa pesan dari Angga. Cowok itu menunggunya pulang? Anggi bergegas keluar rumah sakit dan menuju tempat parkir, di sana mobil Angga terlihat tidak berpenghuni. Anggi menengok ke kanan dan kiri untuk mencari cowok itu, tapi yang ditemukan matanya cukup mengejutkan. Calon suaminya keluar dari mobil milik perempuan yang Anggi yakini adik Dokter Rayyen.
***
Anggi menatap gaun pernikahannya dengan tatapan kosong, jika ditanya apakah gaunnya bagus, gadis itu hanya mengangguk lalu beralih ke gaun berikutnya yang apabila ditanya lagi jawabannya pasti sama. Melihat calon istrinya yang tampak tidak bersemangat, Angga menegurnya."Kamu kenapa?"
Gadis itu tersadar dari segala pikiran yang berkecamuk di kepalanya, "iya, Ngga, ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vlinder
General FictionTerima kasih sudah mampir ke sini, budayakan vote dan komen ya 💙🦋 Sekuel from Elang Vlinder dalam bahasa Belanda artinya kupu-kupu Kupu-kupu adalah hewan bermetamorfosis bukan? Sama seperti kisah kita yang memilki perjalanan menuju titik dimana ki...