Special Chapter : Abang Jago

1.8K 537 426
                                    

Mari Gabung #SobatBengek : Edisi Malam Minggu Bersama Abang Jago

Selamat Malam #SobatBengek

Gimana kabar kalian? Semoga baik dan sehat selalu ya

Kali ini mimin kembali lagi buat nemenin sobat semuanya malmingan bareng. Seperti biasa Mimin hadir buat membagikan momen special dari Factory Reset. Karna namanya special chapter pasti bakal ada moment special yang akan mimin bagikan setiap pekannya.

Tau gak sih di special chapter ini mimin dapet tugas dari Kak Nara buat wawancara Abang Jago. Jujur, Mimin awalnya deg degan buat wawancara Abang Jago, karna setau Mimin Dia orangnya cukup cuek dan tegas. Tapi, demi menemani malam minggu kalian dan mengupas rahasia Abang Jago akhirnya Mimin memberanikan diri. Semangkok

Ngomong – ngomong ternyata Abang jago ganteng dan keren pisan hmmm mimin sampe terpesona. Yah gimana lagi visual malaikat pasti gak bisa diragukan.

Udah pada penasaran ya, yuk langsung saja kita saksikan wawancara Mimin dengan Abang Jago!!

KENAPA HARUS AYAM?

Wawancara ekslusif dengan Malaikat pemilik Kedai Abang Jago.

Suara musik jazz terdengar klasik dan elegan. Abang Jago selalu membungkus atmosfer kedai-kedainya dengan lantunan simfoni gitar, trombon, piano, terompet, saksofon. Tentang lagu, Bang Jago masih tetap setia dengan karya Godfather of Brokenheart, almarhum Didi Kempot. Di gerimis malam Kemang, alunan musik jazz lagu Suket Teki memberi warna yang hangat.

"Malam, Bang Tara," sapa Mimin Dila sebagai wartawan #BengekBerjamaah yang diizinkan untuk menyelinap ke kedai Abang Jago.

"Iya, Dil. Sudah tahu kalau di luar gelap, jadi pasti malam."

"Benar, Bang. Kalau mendung, nggak segelap ini juga," timpal Dila belum-belum udah bengek.

Mereka pun #BengekBerjamaah.

"Lo ini spesial, Dil. Belum ada yang gue izinin media mana pun buat wawancara gue."

"Wah, saya merasa spesial nih, bisa dipilih pemilik Kedai Abang Jago yang sudah seperti Resto gusuran dari Surga. Alasannya apa ya, Bang. Sampai Abang bersedia diwawancara sama saya?"

"Alasannya sederhana. Lo punya shio ayam, dan suka Didi Kempot. Ada banyak wartawan yang punya shio ayam, tapi yang juga sobat Ambyar, itu baru lo, Dil."

"Kenapa harus ayam sih, Bang?" tanya Dila mulai wawancara tipis-tipis. "Nggak sapi, kambing, atau keledai, mungkin?"

"Ayam itu sahabat malaikat. Mereka sangat istimewa. Bahkan kalau lo lihat ayam jago berkokok, berdoalah."

"Ha? Seistimewakah itu seekor ayam jago?" Dila bahkan hampir bengek mendengar kata-kata Bang Jago.

"Lo pikir gue bikin kedai dan nama ini tanpa alasan? Ini nih, nanusia harus tahu sejarah. Dalam kitab riwayat Sasvata, menyebutkan :

"Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat."

(HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729).

"Bang, saya sampai speechless, mendengar filosofi ayam jago dan malaikat sedekat ini."

"Masih perlu kitab riwayat lagi?"

"Ada lagi, Bang?"

"Banyak, tapi daripada lo puyeng dengan riwayat, tambah satu aja, biar lo pas dengar kokok ayam di malam hari, mulai berdoa.

"Apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah kepada Allah karunia-Nya".

FACTORY RESET (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang