22 - a cup of coffee

3.4K 653 82
                                    

"Eh, jangan naik taksi. Nanti bapak taksinya naksir."

"Rose, tolong bawa ini ke ruangan Pak Jaehyun ya. Butuh persetujuan dia." ucap Jungwoo ke Rose.

Rose mengangguk dan keluar ruangan.

Astaga, ini pertama kalinya ia pergi ke ruangan Jaehyun setelah mereka berdua resmi berkencan. Jantung Rose berdegup lebih cepat dari biasanya, rasanya ia tak sanggup dan enggan, tapi harus.

Ia melangkahkan kakinya perlahan menuju ruangan Jaehyun.

Menyapa Chaeyeon lalu memegang gagang pintu besar itu. Segenap doa Rose ucap dalam hatinya. Semoga, setelah ini tidak terjadi hal-hal yang membuatnya semakin kacau.

"Pak." panggil Rose.

"Hai." sapa Jaehyun balik.

"Formal aja, kurang enak di kantor."

"Nggak mau!" tolak Jaehyun dan meraih dokumen ditangan Rose.

Jaehyun membacanya, sedangkan Rose memperhatikan pujaan hati didepannya ini.

Jaehyun hari ini tampannya jauh lebih tampan dari biasanya. Ia melepas jasnya, menggantungkan jasnya di kursi. Kemeja putih serta dasi hitam itu berhasil membuatnya makin mabuk cinta. Ia makin jatuh ke pesona Jaehyun.

Bahkan tenggelam didalam jurang hati Jung Jaehyun.

"Aku ganteng kan hari ini?" tanya Jaehyun tiba-tiba memecah keheningan.

"Gimana ya, iya kali." jawab Rose singkat.

"Jujur aja, ganteng-ganteng gini punya kamu."

Blush.

Rose memalingkan wajahnya.

Astaga Jaehyun!

umpatnya dalam hati dan menahan sudut bibirnya agar tidak tersenyum.

Jaehyun berdiri dari duduknya, berdiri didepan Rose yang saat ini membelakanginya.

Grep.

Dagunya jatuh ke bahu Rose, tangannya memeluk pinggang ramping Rose.

"Hey! Jangan dong." ucap Rose gelagap berusaha melepaskan Jaehyun. Namun, semakin Rose berusaha melepasnya, semakin erat juga pelukkan Jaehyun.

"Jaehyun!" pekiknya kecil.
"Didepan ada Kak Chaeyeon loh." sambung Rose.

"Biarin."
"Aku suka wangi kamu."
"Wanginya khas."

Oh tidak, jangan sekarang! Situasinya tidak pas.

Mereka berdua diam sejenak.

Jaehyun tenggelam dalam suasana dan Rose membeku dipeluk.

"Ish!" Rose melepas pelukkan Jaehyun dan merampas dokumen yang sudah ditanda tangani Jaehyun itu.

Rose kesal sekaligus malu, pipinya jangan ditanya. Bak badut yang dipakaikan perona pipi. Ia hampir jantungan dibuat Jaehyun.

Jaehyun tertawa mengejek Rose yang keluar dari ruangannya dengan cepat.

"Kyaaaa!" pekik Rose dalam hatinya sembari memukul wajahnya dengan setumpuk kertas ditangannya.

Doa nya tidak dikabulkan.

Ia mengakuinya bahwa Jaehyun hari ini sangat lebih tampan. Tidak bisa dipungkiri. Laki-laki yang mengenakkan kemeja putih dan dasi hitam mendapat nilai plus dimata Rose, terlebih jika laki-laki itu berada didalam hatinya.

[✔] amusement park ; jaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang