Harusnya kamu yang pegang gunting besar itu.
Harusnya kamu yang sebut namaku dan senyum ke aku diatas panggung.
Harusnya...•
J
aehyun berlari tergesa-gesa dari ruangannya, semua terkejut dan langsung berdiri untuk memberikan tanda hormat walau tidak digubris Jaehyun. Semua anak kantor saling memandang, tidak seperti biasanya Jaehyun seperti ini.
Mereka kembali bekerja.
Jaehyun.
Ada apa?
Something serious?Rose mengirimkan pesan, raut wajah Jaehyun dapat ia lihat. Panik dan tidak percaya, Jaehyun juga tidak peduli dengan keadaan sekitarnya.
Satu jam, dua jam, tiga jam.
Tidak ada balasan sedikitpun.
Rose cemas namun harus tetap bekerja hingga jam istirahat datang.
"Yuk, makan." ajak Jisoo.
Rose mengangguk dan membereskan mejanya.
Ia hanya melamun, makanan didepannya terlihat tidak menarik sama sekali. Pikirannya terbang kemana-mana.
Rose harus tetap menyembunyikan kecemasannya dari anak-anak kantor. Lagipula, tidak mungkin ia menanyakan Jaehyun, ia dikenal tidak mempunyai hubungan apapun lagi dengan Jaehyun.
Hingga saat ini tidak ada yang tahu bahwa mereka berdua membangun suatu hubungan.
Sudah dua belas jam Rose mengirim pesannya, tetap tidak ada balasan.
Rose berharap Jaehyun akan mengejutkannya lagi didalam bus, ternyata tidak ada. Ia terlalu banyak berharap.
Ia meringkuk diatas kasur empuknya.
"Apa kerumahnya aja ya." gumamnya.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...
Seperti itu terus sepanjang hari.
"Kenapa sih."
"Ada apa, kenapa jadi ngilang."Rose menghela nafas. "Yaudah, mungkin besok dibales. Orang baru setengah hari aja."
Rose mematikan lampu dan memutuskan untuk tidur, memaksakan matanya tertutup dan terlelap. Melepaskan segala keletihan hari ini, kecemasan yang datang hari ini. Dengan harapan di hari esok dapat terjawab.
Hingga esok paginya.
Tetap tidak ada balasan.
Jaehyun.
Panggil Rose lagi.
Kemana?
Semua baik aja kan?
Shall i go to your home?Rose tenggelam dalam pantulan dirinya dicermin.
"Nggak mungkin kerumahnya. Baru sebatas pacar." gumam Rose lagi.
Andai raut wajah Jaehyun tidak secemas itu, mungkin Rose juga tidak akan cemas.
a story by icegrassjelly
"Mulai hari ini, seluruh kendali Perusahaan akan ada ditangan saya. Saya belum bisa menjelaskan tentang Pak Jaehyun, ia menitipkan Perusahaan ini ke saya untuk sementara waktu."
Taeil mengumpulkan seluruh pekerja di auditorium.
Rose mengerutkan dahinya.
Kemana? Mengapa tidak ada aba-aba, kenapa harus mendadak. Apa Jaehyun tidak bisa menjelaskan ke Rose? Apa yang harus Rose lakukan dengan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] amusement park ; jaerosé
FanfictionWe fell in love in the middle of Jakarta, inside Amusement Park. start: 26 September 2020 end: 26 March 2021 © icegrassjelly