Ch. 18

2K 335 24
                                    

Mata Felix belum terpejam malam itu. Padahal sudah larut dan kepalanya pusing sekali walaupun sudah minum obat.

Ia sudah mandi, karena takut sakit jika besok masih harus bekerja atau ada kelas siangnya.

Sadar kalau pintu kamarnya dibuka perlahan. Felix memilih diam memejamkan mata rapat sambil memegang erat selimut.

Suara langkah kaki pelan itu mendekat, dan ternyata itu jalas Tuan Hwang yang duduk ditepi ranjang menyibak selimut bagian bawah Felix sampai seatas betis.

Mau menolak agar kakinya yang sakit tidak disentuh macam macam. Felix baru sadar kalau dia lagi pura pura tidur sekarang.

"Shhh" Felix mendesis tak tahan. Perih.

Kala sebuah salep dingin menyentuh bagian tumit kaki hingga atas bagian pergelangan yang terluka.

"Bangunlah— pakai ini dulu baru tidur lagi"

Suara rendah yang membelah suasana sunyi tengah malam, membuat Felix menyerah untuk akhirnya membuka mata dan melihat ke bagian bawahnya.

Hwang Hyunjin itu sedang memangku kaki Felix yang kanan untuk dipakaikan salep agar lukanya tidak tambah parah.

"Pakailah sepatu yang sudah kubelikan untukmu Felix, kenakan pakaian sudah disediakan Tuan Im— buat dirimu nyaman"

Menarik kakinya cepat dari pangkuan sang Tuan. Felix meringkuk masuk kedalam selimut tebal lagi dan membelakangi Hyunjin.

Agaknya Hyunjin Hwang ini tidak mengerti permasalahan yang sedang melanda diri Felix Lee.

"Kau tidak mau mengucapkan selamat tidur?"
Ditanya seperti itu.

Felix menggeleng mantap pada bantal dan lebih menarik selimutnya menutupi semua bagian wajah.

"Oke fine"

Sampai akhirnya Felix merasakan tuannya itu beranjak dari kasurnya keluar kamar tanpa menutup pintu. Felix tidak peduli. Ia mau tidur sekarang juga. Pikirannya sedang lelah keputusannya mau goyah.

Dua puluh menit berlalu setelah selesai Felix menghitung domba ke seratus lima puluh satu sisi sebelah kasurnya berat. Bagian belakang tubuhnya hangat.

Felix membuka mata dan berbalik menghadap—

Ya itu Hyunjin Hwang yang tengah bersiap tidur di samping dirinya!

Tuhan! Cobaan apa lagi ini pekik Felix sendiri dalam hati.

Tidak bisa menolak masuk kepelukan Hyunjin, Felix tercenung karena tanpa aba aba kepalanya diusap pelan. Dinyanyikan lullaby yang begitu mengalun dan mendayu sebagai pengantar tidur yang lebih baik daripada menghitung domba melompat.

Hwang Hyunjin bernyanyi untuk Felix Lee. Perlu dicatat dalam sejarah hidup sekarang.

Tidak ada penolakan. Tubuh Felix sendiri lunglai karena pinggangnya ditahan dan kepalanya disandarkan ke dada sang tuan sembari rambutnya diusap pelan.

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear how much I love you
Please don't take my sunshine away~~

"Tuan Hwang—" Felix bercicit.

Tapi Hyunjin meneruskan nyanyiannya. Maka dari itu Felix diam pada pelukan hangat malam yang sangat panjang bagi dirinya.

The other night dear, as I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried~

there's a no limit to your loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang