Ch. 24

2.2K 343 59
                                    

Saat Felix bangun di pagi hari, kepalanya terasa berat dan tenggorokannya sangat kering. Pun masih mengenakan celana dalam yang sama dengan kemarin malam. Ia tertidur ketika dipeluk sang Tuan.

Rambut kusut dan wajah terasa sangat tidak nyaman karena peluh. Saat menatap ke sekeliling, Felix menyadari kalau sedang berada di kamar Tuan sekarang. Karena terlalu mengenal seprai karamel itu sebagai milik Hwang muda, bukan dia. Sudah siang rupanya dilihat dari tirai besar kamar yang disibak sampai habis.

Tapi tidak ada Hyunjin di ruangan yang sama saat Felix menggerakkan mata untuk mencari sosoknya.

Jadi Felix memuskan memakai celana dan kaosnya terlebih dahulu sebelum keluar kamar.

Mecari kesetiap sudut rumah. Sampai kalau ada tempat yang tak dikunjunginya.

Area dapur dilantai pertama. Dan kaki kaki kecil Felix berlari lari cepat turun dari tangga lantai dua.

Tepat sekali dugaannya. Disana Hyunjin sedang membuat smootie buah naga dan pisang. Terlihat habis berenang karena menggunakan barthrobe dan rambutnya juga basah.

Felix mendekat takut takut. "Tuan Hwang maaf kalau saya melewati batas dan bertindak tidak sopan tadi malam" bungkuk sembilan puluh derajat dahi Felix disentil nikmat dengan jari jari panjang Hyunjin.

Mengaduh sakit. Felix bangkit.

"Mandi, kau kuliah kan hari ini"

Angguk angguk kecil, Felix tersenyum kemudian pamit untuk undur diri. Tapi— tinggalah tapi. Suara perut Felix yang sedikit nyaring membuat Hyunjin itu seperti menahan tawa bukan main.

"Lapar? Haus?"

Dengan gesture yang bertolak dengan realita. Perut Felix kembali berbunyi.

Jadi saat disodorkan Smootie yang baru selesai dibuat Tuannya. Tanpa membuang kesempatan yang tak datang dua kali. Felix menghabiskannya dalam 4 tegukan saat itu juga.

"Terimakasih Tuan, Felix akan mandi dan berangkat kuliah" untuk yang satu ini pamit Felix dengan cengiran khasnya. Kemudian terkekeh dan berlalu.

Selesai beres beres. Dan siap menuntut Ilmu. Felix kali ini hendak pamit pergi. Entah kenapa perasaanya 2 hari an dari kemaren bagus terus. Walaupun kadang kalau tidur mimpi buruk.

"Tuan Hwang~"

Panggil Felix melongokkan kepala kedalam ruang baca yang biasa dijadikan markas kedua selain kamar.

"Uh gak ada?"

Jadi Felix bergegeas turun ke bawah dan bertanya ke asisten Im yang sedang mengelap meja.

"Tuan Im, Tuan Muda ada dimana?"

"Menunggu Tuan Felix di garasi. Katanya mau mengantar anda Tuan"

Felix terkejut bukan main. Sampai berlari menghabiskan seluruh nafas dan keringatan sampai depan mobil yang menyala mesinnya di garasi.

Tuan Hwang sudah ada didalam. Dan sekali gesture disuruh masuk. Felix iyakan.

Menata nafas sepanjang perjalanan entah kenapa Felix gugup.

there's a no limit to your loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang