Felix menguap lebar. Besok dia kuliah jam delapan pagi. Dan Tuan Hwang minta ditemani diruang baca sampai larut malam begini.
Mengerjap lucu karena benar benar mengantuk. Tapi masih berusaha memperhatikan Hyunjin yang sibuk dengan berkas dimeja. Pikiran Felix melalang buana. Menjabarkan teori rumit diotaknya. Perihal mereka semua. Tuannya, dirinya, Eric Sunwoo dan lain sebaginya.
Melamun Felix mulai memikirkan Tuan Hyunjin yang tampan— itu punya kakak tiri yang mau merebut tahtanya dengan berani, salah satu syarat balik agar Tuan Muda bisa merebutnya lagi dengan menikah— ketika dijodohkan dengan orang yang sederajat sama dia, Tuan Muda itu menolak dengan tegas, malah memilihku yang bukan siapa siapa jeda Sejenak, Felix menarik napas sambil memperhatikan Tuan Hwang yang tetap sibuk dengan berkas selanjutnya seperti itu dan lalu aku diikutkan kelas tata krama dll agar tidak memalukan jika dibawa ke sana— oh berarti, Tuan Hwang saingan sama kakak tirinya ya? Begitu? Dan apa benar Tuan Hwang menyakiti tunangan kakak Tirinya sendiri sampai koma— ini ngeri sekali, tapi dan berati Tuan Hwang selangkah lebih maju, karena aku tidak kenapa kenapa sebagai calon— hh bingung menyebut diri sendiri apa? Eumm begitu ya— korelasinya dimana sih— anatara diriku dengan yang lain lain ini—
"Apa yang kepala kecilmu itu pikirkan Felix, sampai bibirmu tidak berhenti bergumam sesuatu dari tadi" Felix akhirnya sadar. Tuan Hwang sudah didepannya sekarang berkacak pinggang.
"Uh— oh?" Kaget Felix. "Bukan apa apa"
"Kerjaanku masih banyak— jadi sekarang kamu—" rambut Felix diacak seraya dilanjutkan Hyunjin berujar demikian "fel kamu panas!"
Pipinya Felix sudah ditangkup dengan kedua tangan sang tuan.
"Huh?" Felix yang kebingungan menaruh tangannya sediri di dahi sebelum tiba tiba dibedirikan Hyunjin dan disampirkan jubah tidur hitam.
Felix yang kebingungan dan merasa dirinya baik baik saja walau agak memang sedikit pusing tiba tiba sekarang sudah berada dikamarnya.
Hyunjin sendiri seperti pontang panting mencari obat kesana sini.
Sebelum ditelan obat oleh Felix sendiri. Mata Hyunjin tak akan lepas dari Felix bahkan sampai Felix memaksa memejamkan mata guna agar Hyunjin enyah dari kamarnya.
"Little sunshine, have good sleep, Good nite" bisik Hyunjin sembari mengelus pipi Felix kemudian berlalu pergi.
Felix yang mengetahui itu karena memang belum tertidur membuka mata tepat setelah Hyunjin menutup pintu kamar.
"Count the stars, count sheep, count your blessings, and counting my love for you but it is in vain because it is not limited Mister Hwang" lirih Felix kemudian memejamkan matanya.
—
Pagi menjelang, dan Felix jelas merasa dirinya baik baik saja sekarang. Tidak demam dan Tidak juga kliyengan.
Tapi Tuan Hwang serasa Felix seperti anak kecil yang sakit.
Mulai dari makan dikasih bubur sampai dilihati suapan itu hingga selesai. Padahal bibir Felix sudah mecucu karena kesal makan sambil diperhatikan."Iya, ini saya Habiskan. Tuan Hwang sekarang makan makannya nanti keburu dingin"
Hyunjin terkesiap. Felix terkekeh kemudian melanjutkan makan.
"Kuliahnya gak bisa di tunda aja?"
"Bolos maksud Tuan?" Tanya Felix memeperjelas maksud Hyunjin yang sepertinya terdengar Frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
there's a no limit to your love
RomanceBagi Felix yang terjebak di Salah satu lemari jas pada Walk In Closet nya Hyunjin Hwang mengira- Bahwa ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan sang Tuan Muda! Tapi apa mau dikata, dunia seolah bercanda tentang perasaan yang tumbuh secara sempurna d...