"Park Jisung""apa?"
"gimana? enak main sama pacar orang?"
"siapa? Jesslyn?"
"gue gamau ribut sama lo lagi, jauhi daerah teritorial gue" Jake menatap tajam Jisung, membuktikan bahwa dia tidak sedang bercanda.
"hm? kenapa?" balas jisung
rahang Jake mengeras, tangannya mengepal kuat, "gue bilang, jauhi jesslyn. dia.pacar.gue"
Jisung malah tertawa "gausah sok jake, lagian bentar lagi lo bakal pergi ke Australia kan?"
"ga"
"hey....gaboleh gitu dong. jangan egois, gue ga maksud aneh aneh kok" jisung jalan mendekat ke jake.
"gue cuma mau bantu jagain jesslyn, selama lo gaada di sebelahnya" lanjutnya.
"oke terserah, tapi lo harus tau batesan lo dimana. park jisung"
Jisung hanya tersenyum tipis, "anggep aja gue temennya jesslyn. normal kan kalau temen jalan bareng?"
"liat aja nanti" jake masih tidak terima, tapi ya mau bagaimana lagi.
sebagai penutupan, jake memberi tatapan sinis ke Jisung. lalu naik ke kamarnya.
°°°°°
pagi ini ada yang aneh, jake berangkat pagi pagi ninggalin jesslyn tanpa bilang apapun.
Jesslyn sendiri juga bingung kenapa Jake jadi aneh beberapa hari ini. biasanya kalo dia berangkat duluan pasti ngomong, jadi jesslyn tau.
tok tok tok
"siapa?" tanya jesslyn dari dalam kamar.
"Valencia, ayo berangkat bareng"
oh, jesslyn tau siapa ini.
"Iya bentar" jesslyn keluar dari kamar, pakai seragam sekolah dan dilapisi jaket warna hitam mengingat ini hari mulai dingin.
"ayo"
mereka berdua berangkat naik mobil jisung, ya alasannya karena jake tidak jemput.
"lo ngga kedinginan, kak?" tanya jesslyn saat sadar kalau jisung cuma pakai seragam tanpa lapisan jaket tambahan, bahkan almamaternya juga ngga dipakai.
"ngga juga, tapi lumayan dingin sih"
"gabawa jaket?"
"kan jaketnya masih di lo"
"OH IYA! maaf gue lupa bawa, kemarin udah gue cuci kok. besok gue bawa deh"
Jisung malah ketawa ngakak, "bercanda babe, jaket masih banyak dirumah"
"iuh bab-beb-bab-beb lo kira gue bebek?"
Noh Jisung malah tambah ngakak sampai mukul setir mobil. tiati nabrak mas.
"Kak jisung," panggil jesslyn sedikit takut.
"kenapa?"
"eum....itu, kakak temennya kak Jake? atau saudaranya?" pertanyaan ini dari kemarin pingin banget keluar dari mulut jesslyn. tapi ditahan tahan karena dia belum sedekat itu sama Jisung.
"mau tau atau mau tau banget?" tanya jisung dengan muka tengil khas dia.
"mau tau bangeeeet, penasaran tau kak, masa kakak keluar masuk rumah kak Jake seenak itu" jesslyn berusaha menjelaskan rasa penasaran dia. tapi Jisung malah menganggap itu 'lucu' batinnya.
"kenapa lo nebak kalau gue temennya?" tanya jisung sebelum memberi jawabannya.
"pertama, kalian gaada mirip miripnya sama sekali. kedua, marga kalian beda. ketiga, gue gapernah tuh liat kakak di rumah Jake sebelumnya" sangking semangatnya jesslyn sampai menjelaskan pakai tangan.
"yaudah, gue kasih tau ya"
"iyaaa cepetan kak"
"gue kembarannya Jake, tapi pisah sejak kecil makanya marga kita beda. gue ikut marga mama, jake ikut marga papa"
Jesslyn mangut mangut sambil bulatin mulutnya tanda mengerti "ahh gitu ya, tapi kok kalian gaada mirip miripnya sih?"
"iya gatau, jangan tanya gue kalo itu"
"ih kakak ga seru, harusnya kakak jawab 'sebenernya gue sama jake bukan kembar beneran. Jake anak pungut' gitu kak"
satu detik setelah jesslyn ngomong itu, mereka berdua ketawa ngakak bareng sampai budeg penumpang mobil sebelah.
"pftt....kalo Jake anak pungut berarti gue harusnya anak tunggal dong ya" balas jisung nanggepin bercandaannya jesslyn.
tapi jesslynnya malah berhenti ngakak, "tapi kak, kayaknya daripada jake, lebih cocok kakak yang jadi anak pungut."
"HEH gue ganteng gini dibilang anak pungut"
tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴏʏғʀɪᴇɴᴅ | ᴊᴀᴋᴇ
Novela Juvenil"kalo emang jodoh gabakal kemana mana" "terus kalo gue jodoh kembaran lu gimana?" #1 enhypen (10-06-21) #1 sunoo (23-08-21)