Part 6

8.8K 682 11
                                    


Hallo Asalamuaikum.

Hehe mau ngomong apa ya aku? Gak tau😭

Gimana kalian baca cerita ini?

Enakan jadi pembaca terlihat loh daripada tak kasat mata:)

Tapi makasih yang udah mau vote pas baca cerita ini, makasih banyak ya lupe kalian banyak-banyak💓

Ya udah gitu aja pemanis dari aku, tenang kali ini bila kasih yang manis² kok hehe semangat baca? Semangat dong oks

***

"Maaf tuan semua pekerja saya sedang tidak bisa bertemu dengan siapa pun."

"Apa kau tidak tau siapa aku? Kau pikir aku bodoh, cih. Kau manager dari stasiun tv ini, apa kau ingin aku melepaskan mu dari jabatan mu itu?" Kata Shaga yang mulai emosi.

"Maaf tuan banyak yang sudah berkata seperti itu sebelumnya tapi tidak ada yang berhasil." Kata Manager yang bernama Gibran itu.

"Kau menantangku Gibran Delvelos? Aku bahkan bisa membeli seluruh stasiun tv dalam sekejab," Shaga tersenyum manis. Oh sial, Ananda putri dari Gibran terpesona melihat ketampanan Shaga.

"Memangnya siapa kau bisa mengatur dan mengancam ku?"

"Aku? Perkenalkan aku Shaga Erlion anak dari Erlangga Lionar," ucap Shaga sambil menyerahkan uluran tangan pada Gibran. Seolah hendak berkenalan.

Gibran membulatkan mata, ia langsung mati kutu saat mendengar nama Erlangga Lionar yang sangat terkenal disemua kalangan kelas atas, dan satu lagi teman dari Erlangga yang bernama Althan Richolas yang sangat amat terkenal diseluruh penjuru dunia. Mereka berdua paket komplit, siapa yang bisa melawan anak dari pengusaha terkenal itu? Sifat Erlangga Lionar dan Shaga Erlion tak kalah sama mereka bahkan mirip, cara berbicara, berpikir, bahkan membuat mangsanya takluk.

"Apa kau berubah pikiran Mr. Gibran Delvelos?" Tanya Shaga sambil menarik kembali uluran tangannya.

"A-h! T-tidak, m-maksud k-ku maaf kan kesalahanku tadi Mr. Shaga, a-ku tidak tau jika kau a-nak dar__"

"Ssttt, sudahlah apakah aku bisa bertemu dengan mereka? Hm, gadis cantik." Shaga memberikan kedipan mata pada Ananda, gadis itu langsung berlari entah kemana karena merasa malu.

"Y-ya! Kau bisa menemuinya di___"

"Aku tau dimana mereka berada. Bolehkah aku masuk?" Gibran yang awalnya diam langsung mempersilahkan Shaga memasuki stasiun tv yang terkenal itu.

Seharusnya aku tidak gegabah, matilah kau Gibran!

Shaga berjalan angkuh memasuki lobi utama, ia diiringi satu bodyguard nya. Bukan tanpa alasan karena Shaga sedikit membutuhkan salah satu dari bawahannya untuk bermain kecil nantinya.

Shaga dan bodyguard nya yang bernama Haikal memasuki lift Shaga memberi perintah pada Haikal melewati bisikan untuk nanti saat mereka memainkan aksinya.

"Aku harap si brengsek Alden akan bangga pada ku, ah aku lupa anak itu selalu bangga pada karya ku." Ucap Shaga sambil merapihkan kemejanya.

Kini ia berjalan kearah para reporter yang sedang membuka berkas-berkas entahlah yang menurut Shaga tidak penting itu, "Ekhem." Shaga berdeham dan tentu saja semua yang ada disana berdecak kagum melihat ketampanan dari seorang Shaga Erlion.

"Aku ingin berbicara pada ketiga Reporter yang waktu itu menyebarkan berita tentang kematian Elena, kalian pasti tau Elena bukan? Mari ikut aku. Ingat aku tak suka menunggu."

Be Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang