Part 24

4.5K 364 8
                                    

Pria itu tertawa dengan kesar saat kedua gadis yang ia culik tengah pingsan karena cambukan yang diberi oleh Xinder, ia tertawa puas dan bangga dengan seperti ini ia bisa membalas dendam pada Alden.

"Jangan biarkan mereka mati, obati segera." Ucapnya pada Xinder, tangan kanannya.

"Siap tuan Tiger." Tiger tersenyum miring sambil memainkan ponselnya ia mengirim foto dan video pada kedua orang tua Cassey dan pada Leo.

"Woah, aku sangat hebat. Menjerat satu mangsa dua gadis terkena imbasnya." Tiger tersenyum miring lalu bersiul seperti orang gila melangkahkan kakinya menuju entah kemana.

Sedangkan disisi lain Shaga kini tengah tersenyum miring ketika mengetahui dimana letak keberadaan Tiger, Shaga terbahak-bahak ketika memikirkan bagaimana bisa Tiger melawan Alden dan dirinya? Sedangkan dirinya tak sebanding dengan mereka.

Shaga berdecih, "Kukira sudah menyerah eh? Ck. Ternyata mau bermain-main pada kami." Shaga memperhatikan tayangan dilaptopnya dimana tubuh Cassey yang tergeletak tak berdaya dilantai tak lupakan juga wajahnya yang penuh lebab.

Shaga pastikan Tiger tidak akan bisa lepas dari Alden, karena berani menyakiti miliknya. Mungkin Alden akan membunuhnya secara perlahan tapi menyakitkan.

"Menjadi kawan lalu menyimpang menjadi lawan he?" Shaga menggelengkan kepalanya serta menunggingkan senyum miringnya.

________

Ketika aku membuka mata yang pertama kali kulihat adalah sebuah cahaya terang yang sangat membuat mataku sakit, perlahan-lahan aku mulai menyesuaikan penglihatanku dan mencoba menggerakan badanku. Sekujur tubuhku sakit amat sakit ketika aku menggerakan tubuhku, dan aku menangis kembali mengingat bagaimana pria berbaju hitam tadi memukuliku dan juga Viona?! Aku terpekik membelabakan mataku kala melihat Viona yang tak sadarkan diri dan tunggu! Ada darah yang mengalir dari pahanya, Viona memakai dres  selulut yang sekarang tersingkap membuatku bisa melihatnya.

Aku langsung menghampiri Viona yang tak sadarkan diri, meski tubuhku begitu amat sangat sakit rasanya aku habis mengalami kecelakaan.

Aku menggeleng mengenyahkan pikiran buruk singgah diotak ku, "Vio bangun lah, Vio! Vio! Bangun! Ayo kita pergi dari sini! Vioo!!" Aku menangis sejadi-jadinya kenapa Viona tidak mau membuka matanya? Dan kenapa darah terus mengalir dari pahanya?!

"T-tidak! Vio jangan bercanda! Ada bayi didalam perutmu! Jangan membuatnya  dan aku khawatir!" Aku menepuk-nepuk pipi Viona namun kenapa dia tidak mau membuka mata?!

Alden dimana kau

Batinku menjerit sakit, aku tidak ingin berada disini. Ini semua bermula ketika aku dan Viona mendapat kiriman video dari seseorang.

Video yang menunjukan bahwa Alden sedang mencincang tubuh manusia, menjahit mulut manusia, memotong leher manusia, menembak mata mereka, dan merobek perut mereka. Aku kaget?! Sangat! Bagaimana aku bisa menikah dengan seorang Psikopat?!! Bagaiamana nantu jika aku dibunuh?

Dan paling menyedihkannya lagi semua manusia yang Alden bunuh adalah wanita, ketika melihat video itu perutku mual dan aku sangat membenci darah.

Tapi bisakah aku berharap pada manusia bejat seperti Alden disaat-saat seperti ini? Aku tidak ingin mati sekrang, aku ingin membawa Viona kedokter, menjaganya dan bayinya.

________

"Tuan mereka sedang mengepung kita!" Teriak Xinder panik.

"What the fuck! Bagaimana mereka tau keberadaan kita secepat ini! Bahkan waktu ini kurang dari dua jam! Sialan! Cepat ambil senjata api paling mematikan! Tembak mereka hingga mati!" Xinder menuruti ucapan Tiger lalu berlari keluar menuju suatu bangunan yang khusus tempat senjata mereka.

Dor!

Dor!

Dor!

"Keluar kau Tiger sialan! Pasukanmu tidak akan bisa melawan kami! Keluar kau Tiger!" Suara Alden terdengar diseluruh penjuru bangunan tua itu, yang bisa disebut markas Tiger dan pasukannya.

"Fiuhhhh, kau tidak bisa berlari sekarang keujung dunia pun kau tidak akan bisa kabur dariku. L.a.g.i."

"And,"

Dor!!

"Arghhhh!! SIALAN KAU ALDEN!!"

Tbc.

And

FYI.

SO SORRY BANGET KALAU PENDEK BANGET INI, PLIS OTAK KU LAGI GAK KONSISTEN. MAU BERLAMA LAMA UP JUGA GAK BAIK JADI AKU MEMUTUSKAN UP ALA KADAR NYA.

MOHON PENGERTIANNYA
WAHAI PARA READR'S KU TERCINTAHHH!

SE YOU!

BUAT BONUS!

AKU MAU NGASIH SPOILER BUAT KLEAN YG NUNGGU PART PART INI!

"Jangan pernah berkata 'pergi' , 'lepaskan' dan 'mati' keluar dari bibir mungil mu itu karena aku tidak menyukainya. Apa pun yang aku lakukan itu semua karena ku mencintaimu Cassey Angelita." Desis Alden menatap tajam balik Cassey yang hendak menamparnya.

"Lepaskan aku berengsek! Kau seorang pembunuh! Dan seorang pembunuh sepertimu tidak berhak atas diriku!"

"Tapi kau adalah istriku sekarang, dan aku tidak akan melepaskanmu. Entah itu dengan cara kasar ataupun halus, aku tidak perduli." Geram Alden mencengkram kuat lengan Cassey.

Huhu Alden udah mulai ya!

Plis gak sabar nulis part selanjutnya tapi mo gimana sibuk banget aku tuh:(

Dadah!!

Be Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang