Part 8

8.1K 617 26
                                    

Warnig 18+ (Yang mau skip boleh, gak ada yang larang.)

Lohaa, berjumpa lagi dengan akuuu..

Hehe cepet ya up nya?

Minta komennya boleh??

Wkwkw happy reading!

*****

Dirimu milikku, apapun caranya akan kulakukan untuk mendapatkan hatimu, dan ragamu.

***

Jam sudah menunjukan pukul 00.00 malam, sedangkan Cassey kini tengah melamun didepan jendela sambil menatap langit-langit yang kini dipenuhi banyak bintang. Lampu kamar sengaja ia padamkan karena kini Cassey tau ada kamera tersembunyi dikamarnya, gelap. Hanya sinar bulam yang sedikit menyinari kamar gadis itu, entah apa yang dipikirkan sekarang.

"Apa tadi aku keterlaluan saat menampar Alden dan berbicara kasar padanya?" Gumam Cassey.

"Aku bingung, kenapa hatiku merasa iba pada Alden? Sial! Aku tak bisa mengontrol diri. Dan jujur aku sedikit menyesal." Cassey bermonolog sendiri sambil menatap bintang dilangit.

"Baiklah besok pagi aku akan menemuinya dikampus."

****

"Sayang! Bangunlah! Kau tidak mau sekolah?! Lihatlah ini sudah pukul 8 pagi, kelas mu sudah dimulai!" Seru Cindy dari depan kamar Cassey. Sudah berkali-kali Cindy mengetuk pintu namun tidak ada sahutan dari sang empu.

"Euunghhhh," Cassey menguap. Gadis itu menutup telinganya dengan kedua tangan. "BERISIK SEKALI MOM! PERGILAH AKU SUDAH BANGU!" Cindy yang mendengar itu pun mendelik, "Selalu saja seperti itu." Akhirnya ia pun pergi.

"Oh shit! Aku lupa!" Secapat kilat Cassey bersiap-siap, langsung menuruni anak tangga. Ketika dibawah ia sudah melihat Mommy-nya sedang menyiapkan makan, sedangkan Daddy-nya mungkin sudah pergi dari pagi tadi.

"Mom, aku tidak sarapan. Putrimu yang cantik ini memiliki urusan yang sangat penting. Bye mom!" Cassey mengecup pipi kanan Nelly dan mengambil selembar roti yang sudah dilapisi selai kacang kesukaan-nya. Cassey berlari menuju garasi sambil memakan rotinya. Dan ketika sampai dengan cepat Cassey meninggalkan pekarangan rumah mewah itu.

Sesampainya Cassey dikelas untung saja guru belum mengajar. Kali ini keberuntungan berpihak padanya. syukurlah. Urusan Alden nanti ia akan mencari ketika kelasnya selesai.

"Selamat pagi," sapa guru yang baru saja memasuki kelas, dan dijawab oleh semua maha siswa disana. Cassey mendelik kepada kedua sahabatnya, tapi detik kemudia ia tertawa, sepertinya aku sangat hoki hari ini.

Dosen didepan mulai menjelaskan, tapi tidak dengan Cassey. Gadis itu hanyut dalam gelombang pikirannya Cassey bimbang dengan lamaran yang diajukan Alden pada keluarganya dan itu sangat mengganggu-nya.

"Cassey Angelita, apa kau mendengarkan penjelasanku?" Tidak ada sahutan, Cassey masih hanyut dalam pikirannya. Sedangkan Grace dan Viona sudah memanggil nama gadis itu berulang kali tetap saja. Dosen pria paruh baya tersebut menggebrak meja Cassey dengan kuat, sontak membuat lamunan Cassey lenyap seketika.

"CASSEY ANGELITA, SEKARANG KELUAR DARI KELAS INI!" Cassey terperangah karena bentakan itu.

"A-a, maafkan s-saya p-pak s-say__"

"KELUAR!" Bentak guru itu seraya menunjuk pintu.

Cassey melirik Viona dan Grace, mereka berdua mengangguk. Meyakinkan Cassey daripada ia dibentak seperti tadi.

Be Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang