RIRI! (END)

20 3 11
                                    

Etam kembali sekolah setelah kondisi nya pulih. Ia kembali belajar dengan Nisa, Riri, Jack, dan teman-teman lainnya. Saat sedang belajar, tiba-tiba terdengar alarm kebakaran dan lampu kebakaran menyala. Sontak seluruh siswa dan siswi panik. Siswa-siswi mulai berhamburan keluar kelas termasuk Nisa, Etam dan Jack. Riri? Dia masih berada di dalam kelas. Seketika dia merasa sangat pusing dan Riri berjalan tertatih keluar kelas. Tetapi karna penyakit nya, Riri pingsan tak sadar kan diri.

Di luar kelas..

"Riri dimana??!!" Panik Jack karna melihat tidak ada kekasih nya di luar.

"Tadi gw liat dia lari keluar kelas kok!" Jawab Nisa yang tak kalah panik nya.

Karna melihat tidak ada di antara siswa-siswi lain, Jack dan Etam memilih mencari ke belakang, tempat terjadi nya kebakaran. Tetapi mereka tidak melihat keberadaan Riri.

"Coba kita cari ke kelas Tam!!" Ucap Jack yang masih panik.

"Nah bener kata lu" jawab Etam. Mereka pun mencari ke kelas mereka tadi belajar.

Dan..

Mereka menemukan Riri tak sadar kan diri di depan kelas.

"Ririii!!" Teriak Jack karna melihat Riri tak sadarkan diri.

"Angkat bawa keluar cepetan!!!" Ucap Etam. Jack pun mengangkat Riri ala bridal style. Jack membawa Riri ke UKS. Sesampai nya di UKS, kak Syafira langsung memeriksa tubuh Riri.

"Dek, Riri harus di bawa ke rumah sakit. Soal nya dia gak bangun-bangun dari tadi" ucap kak Syafira.

"Iya kak" ucap Jack dan langsung membawa Riri ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit.

Sesampai nya di rumah sakit..

"Dok, tolongin adik saya dok. Dia tadi pingsan karna kebakaran" ucap Etam.

"Bangsat! Bukan karna kebakaran dodol. Dok intinya tolongin pacar saya dok" ucap Jack

"Iya, kami akan berusaha semaksimal mungkin. Harap adik tunggu di luar" ucap dokter Fani. Dokter Fani pun memeriksa Riri di ruang rawat.

"Lu ngapain sih mundar-mandir mulu, kek ayam lagi nyari induknya" ucap Etam.

"Bukan nyari induk nya goblok! Ayamnya nyari anak nya!" Balas Jack dengan nada tinggi.

"Sama aja jamal"

"Dah ah gw males debat. Gw lagi mikirin pacar gw!"

Tak lama dari situ, dokter Fani pun keluar dari ruang rawat, dan langsung di sambar oleh pertanyaan Jack.

"Pacar saya kenapa dok?" Tanya Jack.

"Riri sudah lama menderita penyakit bronkitis. Penyakit ini di sebabkan oleh asap. Seperti asap rokok, dan asap kebakaran" terang dokter Fani.

"Apa bahaya dok?" Tanya Jack.

"Bahaya bronkitis termasuk risiko infeksi pernapasan lanjutan, pneumonia, hingga penyakit jantung. Bronkitis akut juga bisa berbahaya karena dapat menular dengan mudah. Salah satu bahaya bronkitis adalah infeksi pernapasan lanjutan. Bronkitis merupakan penyakit pernapasan yang cukup umum terjadi" jawab dokter Fani.

"Owh gitu dok" ucap Etam sambil mengangguk ngerti.

"Iya, ya sudah saya permisi dulu. Mari" pamit dokter Fani.

"Mari" jawab Etam dan Jack

"Dokter Fani mulus ya Jack" celetuk Etam.

"Gw aduin ke pacar lu, lu baru tau rasa tam"

"Jangan dong bro, gw kan bercanda"

Jack pun melesat masuk ke kamar rawat Riri.

"Tapi bener kan para readers, kalo dokter Fani itu cantik?" Tanya Etam.

KIARI GUSTIN[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang