03. GRAMEDIA

3.1K 651 56
                                    

BEL pulang sekolah baru saja berbunyi dengan kencang. Doyoung segera keluar dari kelasnya dan berdiri di sebelah pintu kelas XIIIPA2, yaitu kelas Lisa.

"Doy, gue duluan!" Sapa JEFFREY NICHOLAS, salah satu sahabat karibnya.

"Duluan bro!" Kini JOHNNY BLAIR yang menyapa nya, ia juga merupakan sahabat karib Doyoung.

"Lo nungguin Lisa?" Kalau yang ini THEO GENNEIVE, pasti sudah pada tahu lah. Theo juga merupakan sahabat karib Doyoung.

Doyoung hanya mengangguk, entah mengapa ia tak suka bila Theo menanyakan tentang Lisa pada nya.

"Yaudah, gue duluan deh. Hati-hati bawa anak orang" Theo pun pergi meninggalkan Doyoung yang sentiasa berdiri di sebelah pintu kelas Lisa.

"Ck! Lama banget sih!" Doyoung menggerutu kesal.

Doyoung pun memilih untuk memainkan ponselnya.

Selang 5 menit kemudian, pintu pun terbuka.

"Ah! Akhirnya pulang juga!!" Seru Lisa ketika sudah keluar kelas.

"Ehh!!" Lisa terkejut kala tangan nya langsung di tarik oleh Doyoung.

"Ck! Kebiasaan banget sih lo! Baru tadi yang kiri, sekarang yang kanan juga" Kesal Lisa yang sudah mensejajarkan langkah nya dengan Doyoung.

"Lama banget sih lo! Lumutan gue nungguin lo doang" Ketus Doyoung yang masih menarik Lisa.

"Jangan salahin gue lah! Salahin pak Tono noh!" Celetuk Lisa, "aduh, Vi! Tangan gue sakit bego! Sshh!" Ringis Lisa yang merasakan sakit di tangan kanan nya.

Doyoung menghela napasnya kasar, "Cel! Lo berisik banget sih! Panas kuping gue dengerin bacotan lo"

"Makanya longgarin dikit dong, Melvi!!!"

Doyoung berdecak, lalu melonggarkan cekalan nya.

"Udah kan?"

"Dari tadi kek"

*FYI, mereka berdua itu punya nama panggilan sendiri. Lisa manggil Doyoung, Melvi dan Doyoung manggil Lisa, Celly. Gak ada alasan spesial sih kalo kata mereka mah, katanya lebih enak aja gitu*

Doyoung dan Lisa tiba di parkiran sekolah. Mereka langsung menghampiri motor Doyoung.

Lisa tersedak air liur nya sendiri saat melihat motor yang Doyoung bawa hari ini.

"L-lo bawa motor itu?" Doyoung hanya mengangguk singkat.

Lisa mengalihkan pandangan nya dan berdesis sinis. Bagaimana bisa ia menaiki motor sebesar itu? Apalagi dia memakai rok.

"Ayo naik!"

Lisa mendekati Doyoung perlahan, "gue naik nya gimana?"

"Ya tinggal naik doang, masa gak bisa sih?!" Doyoung tuh everytime, everywhere bakal selalu ngegas.

"Motor lo tinggi bego! Gue juga pake rok, ya kali asal naik gitu aja"

Doyoung menggulirkan matanya malas, lalu membuka jaket yang lagi ia pakai.

"Lo naik cepet, nanti tutupin pake jaket gue"

Lisa pun hanya diam dan berusaha untuk menaiki motor Doyoung yang tinggi.

Doyoung berdecak kesal dengan Lisa yang tak kunjung naik ke motornya, lantas ia turun.

Doyoung menggendong Lisa dan mendudukkan gadis itu di motornya. Lisa hanya mematung dengan perlakuan Doyoung.

Doyoung pun menutupi paha mulus Lisa yang terumbar dengan jaketnya, "gak usah bengong!"

Lisa pun tersadar dan segera menstabilkan ekspresi nya. Doyoung pun menaiki kembali motornya dan menyalakan mesin, lalu melesat pergi dari sekolah.

○○○

Mereka tiba di Gramedia Mall Jakarta. Mereka langsung memasuki Gramedia tersebut, dengan Lisa yang hanya mengikuti langkah Doyoung.

Lisa melihat sekeliling nya sambil menunggu Doyoung yang sedang memilih buku.

Doyoung mendapatkan buku yang ia mau, lalu kembali berjalan mencari buku yang lain. Namun, ia menyadari kalau Lisa tidak mengikutinya. Lantas ia menoleh mendapatin Lisa yang masih berada di tempat tadi sambil membelakangi nya.

Doyoung berdecak, lalu menghampiri Lisa dan menarik tangan gadis itu membuat nya terkejut karena gerakan yang sangat tiba-tiba.

Doyoung pun melepaskan cekalan tangan nya dan menyuruh Lisa untuk duduk di kursi yang ada di dekat mereka. Lisa pun menurut karena dia memang lelah berdiri terus.

Lisa tiba-tiba termenung, dengan tangan yang menumpu dagunya dan mata yang mulai mengantuk.

Doyoung yang menyadari itu langsung menghampiri Lisa, "lo bosen?"

Lisa hanya mengangguk.

"Handphone lo mana? Gak bawa?"

"Bawa, tapi batre abis"

Doyoung pun menghela napasnya pelan, merogoh saku celana nya dan mengeluarkan ponselnya.

"Nih, maenin HP gue dulu. Masih ada sekitar 2/3 buku lagi yang pengen gue beli" Doyoung menyodorkan ponselnya pada Lisa.

"Gapapa nih?" Tumben nanya dulu, biasanya juga bodo amat.

Doyoung mengangguk, "hm, gapapa. Pake aja, terserah deh lo mau buka apaan. Yang penting jangan aneh-aneh"

Mata Lisa berbinar, "nonton yutup boleh?"

Doyoung hanya mengangguk, "suka-suka elo deh, daripada nanti lo mati kebosenan. Kan gak lucu kalo gue jadi yang tersangaka nya"

Doyoung pun beranjak ingin pergi, "eh, password HP lo apa?" Lisa menahan nya.

"Gak gue password, langsung buka aja"

●●●

🙌🏻

@/ryaaa.ty_
(Instagram)

Dare to ketos ♣︎ [kdy • lls]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang