07. DARE to KETOS

2.8K 595 161
                                    

ESOKNYA Lisa dan ketiga sahabatnya sedang berada kantin. Kemarin Lisa benar-benar tidak memainkan ponselnya, karena saat tiba dirumah, rasa pusing nya malah kembali datang.

Keempat gadis cantik itu sedang dilanda bosan, mereka sudah menghabiskan makanan mereka tadi dan masih ada waktu 15 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi.

"Main TOD yuk, bitch!" Jennie si mulut barbar ini merusak kebosanan mereka.

"Ayo lah! Daripada kayak orang bego begini!" Sahut Jessica yang menempati tempat duduk di sebelah Lisa.

Mereka pun menggunakan botol plastik Aq*a yang tersisa air sedikit sebagai pemutar.

Ternyata, target pertama mereka adalah Lisa.

"Truth or Dare"

"DARE!!"

"Samperin ketos, terus kasih nomer lo ke dia sambil bilang 'Call me, maybe?', oke?"

"WHAT THE FFF-!!!"

Ketiga teman Lisa hanya tersenyum jahil, mereka sangat tahu kalau Lisa tidak menyimpan nomor Doyoung selama ini.

Setiap kali ada urusan dan meminta nomor, Lisa pasti akan memberikan nomor ketiga sahabatnya atau tidak nomor adiknya.

Bahkan, di dalam data siswa, Lisa juga menuliskan nomor adiknya. Untungnya, adik Lisa memiliki 2 handphone, jadi Lisa bisa menggunakan nomor handphone yang satu nya.

Kontak handphone Lisa bisa dibilang sedikit, hanya ada nomor sahabatnya, keluarga nya, juga para sepupu nya yang lain. Untuk grup-grup kelas atau pun grup angkatan, semuanya di handphone adiknya.

Di handphone Lisa hanya ada grup sahabatnya dan grup keluarga saja. Lisa juga melarang sahabat nya ataupun keluarganya untuk tidak memberikan nomornya pada orang asing tanpa izin.

"Kalo lo gak mau, lightstick lo gak jadi gue ganti" Ancam Jessica yang membuat Lisa membelalakan matanya.

Hei enak saja! Jessica sudah merusakkan lighstick NCT pertamanya, padahal ia membeli lighstick itu hasil menabung selama 2 tahun karena uang jajan yang memang tidak banyak.

"Ck, gue terima dare nya!"

Mata Lisa pun mencari keberadaan Doyoung yang ternyata sedang duduk bersama sahabat karib nya.

Lisa dengan gugup menghampiri Doyoung, bukan cuma karena adanya keberadaan Theo, tapi juga karena kejadian kemarin.

"Melvi!" Panggil Lisa dengan cukup keras karena suasana kantin yang ramai.

Tak hanya Doyoung yang menoleh, melainkan 3 sahabat Doyoung pun ikut menoleh pada Lisa.

"Kenapa?" Doyoung mengangkat kedua alisnya.

Lisa terdiam sebentar, "i know this is crazy, but here's my number. So call me, maybe?" Lisa menyodorkan handphone nya pada Doyoung.

Dengan menahan rasa malu, Lisa tersenyum kecil. Bersiap untuk menguatkan mental kala Doyoung akan mengejek nya sekarang.

Tapi ternyata dugaan Lisa salah, Doyoung mengambil ponsel Lisa dan mengeluarkan ponselnya sendiri.

Ia mengetik nomor Lisa di ponselnya, lalu menelpon nomor Lisa agar ia bisa menyimpan nomornya sendiri di handphone Lisa.

"Nih!" Doyoung mengembalikan handphone Lisa pada pemiliknya yang sedang tercengang.

Sebenarnya Doyoung sendiri juga tidak mempunyai nomor Lisa. Pernah sekali itu ia melihat data siswa milik Lisa, disana tercantum nomor telepon yang saat Doyoung memanggil nomor itu, ternyata nomor sepupu Lisa. Ia juga sering meminta pada sahabat gadis itu, namun tak ada yang ingin memberitahu. Menggunakan alasan urusan sekolah pun, tetap tak mau memberi tahu. Malah diberi nomor adik Lisa.

Dare to ketos ♣︎ [kdy • lls]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang