11. LOGISTIK

2.1K 475 22
                                    

DIMULAI dari hari kemarin, jadwal keseharian Lisa akan berubah sampai 5 hari ke depan. Dimana di jam istirahat kedua atau jam pelajaran tertentu ia akan disibukkan dengan tugasnya sebagai asisten ketua OSIS. Pulang sekolah yang akan pergi latihan bersama para sahabatnya dan mungkin 1-2 hari sebelum acara ulang tahun sekolah datang, Lisa akan disibukkan dengan semua hal itu secara serentak, namun ditambah dengan kesibukkan membuat katering.

Lisa mungkin memang tidak tertarik dunia OSIS, tapi tekadnya untuk membantu pekerjaan para OSIS di sekolah tak membuat Lisa menyesal mengambil keputusan ini. Walau Lisa tidak menyukai Doyoung, ia masih mempunyai rasa iba karena pekerjaan numpuk yang dimiliki oleh Doyoung.

Saat ini Lisa berada di kantin bersama ketiga sahabatnya. Di sebelah meja mereka juga ada Doyoung dan teman-teman nya. Meski Lisa merasa iba pada Doyoung karena pekerjaan lelaki itu yang menumpuk, bukan berarti Lisa membuat kata TEMAN diantara mereka. Lisa masih tetap tidak menyukai lelaki itu untuk sekarang. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan nanti.

Ketika sedang fokus melahap makanan nya sambil bercanda ria, tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang langsung merangkul erat lengan Doyoung. Lisa yang kebetulan duduk di pinggir, jadi ia bisa melihat nya dengan jelas, perempuan itu duduk di sebelah Doyoung yang posisinya berseberangan dengan posisi Lisa.

"Hai, Doy! Akhirnya kita ketemu lagi, kamu kangen gak sama aku?" Perempuan itu – Sisca Melinda – yang sangat terobsesi oleh Doyoung. Bahkan perempuan itu tak segan-segan membully siapapun yang berani mendekati Doyoung.

Sisca sendiri juga merupakan musuh bebuyutan Lisa. Entah apa kesalahan Lisa hingga membuat perempuan itu sangat membenci nya, mungkin karena ia selalu dekat dengan Doyoung(?). Padahal mereka berdua tak bisa dikatakan dekat karena setiap bertemu pasti selalu saja ribut.

Doyoung sama sekali tidak mempunyai niat untuk meladeni Sisca, ia hanya fokus memakan makanan nya tanpa ekspresi.

"Ck! Doy! Kamu gak kangen sama aku?" Sisca menggoyangkan lengan Doyoung membuat lelaki itu berdecak kesal dan menghempaskan kasar tangan Sisca.

"Gak."

Tentu saja Doyoung tidak merindukan Sisca, toh ia hanya menyukai Lisa seorang dan akan tetap seperti itu selamanya. Doyoung sama sekali tidak berniat untuk menyukai orang lain. Baginya, jatuh cinta pada Lisa saja sudah membuat nya senang bukan main, jadi mengapa harus mencari dan menyukai orang lain bila kebahagiaan nya hanya terletak pada Lisa(?).

Sisca melengkungkan bibirnya ke bawah, memasang wajah kesal dan mengalihkan pandangan nya. Sisca melihat Lisa yang berada di meja sebelah. Lantas ia tersenyum sinis pada Lisa yang sedang sibuk makan.

"Hai, Lis! Lama gak ketemu!"

Sedikit informasi, 1 minggu kemarin Sisca tidak masuk ke sekolah karena mendapat skors akibat ketahuan sedang membully murid kelas 11 yang tak sengaja mengobrol dengan Doyoung. Padahal murid kelas 11 itu hanya menyampaikan pesan dari guru saja.

Sapaan Sisca pada Lisa membuat orang-orang yang ada di meja Lisa dan Doyoung serentak melihat ke arah mereka berdua.

Lisa menoleh singkat pada Sisca dan tersenyum kecil terlihat dipaksa kan. Setelah itu, ia kembali fokus makan dan tidak ada nafsu untuk berbicara panjang dengan Sisca.

"Seminggu gak ketemu, lo makin kurus aja ya. Kenapa? Stress karena gak ketemu gue?"

Lisa hanya terkekeh singkat dan sama seperti sebelumnya, terlihat dipaksa kan.

Sisca berdecak kesal pada Lisa yang sama sekali tidak menanggapinya lebih. Mungkin ia harus mencari cara lain agar Lisa kesal.

"By the way, doyie!" Sisca memanggil Doyoung dengan nada manja.

Lisa, Doyoung dan para sahabat mereka mendelik jijik dan malas pada Sisca.

"Eneg banget gue! Jangan sampe gue muntahin makanan yang baru gue telen" Celetuk Jennie yang duduk di hadapan Lisa.

Sisca yang mendengar itu hanya mengacuhkan nya dan kembali memeluk erat lengan Doyoung.

"Doyiee... Nanti pulang sekolah anterin aku ke mall yuk!" Manja Sisca pada Doyoung yang tak berekpresi.

"Lo bisa lepasin tangan lo gak sih? Risih gue!" Ketus Doyoung.

Sisca berdecak kesal, ia sama sekali tidak menuruti ucapan Doyoung.

"Doyie ihhh! Anterin aku ya, pleaseee.."

"Gue sibuk."

Sisca mencebikkan bibirnya.

"Oh ya, Cell!"

Lisa menoleh pada Doyoung yang memanggilnya. Mengangkat kedua alisnya sambil meminum minuman nya yang ia pesan.

"Abis ini lo ikut gue ke ruangan, gue udah izin ke guru lo buat gak ikut pelajaran"

Lisa mengangguk, "oke"

Sisca memasang wajah kesal, lagi-lagi ia kalah dengan Lisa.

○○○

Tujuan Doyoung meminta Lisa agar ke ruangan nya adalah untuk mengajak gadis itu ikut dengan nya ke suatu tempat.

"Pulang sekolah lo ikut gue survei barang-barang" Kata Doyoung ketika lelaki itu dan Lisa sudah duduk di kursi ruangan Doyoung.

Lisa mengerutkan dahinya, "kenapa sama gue? Bukan nya itu tugas seksi logistik?"

"Karna lo asisten gue, ditambah lagi seksi logistik gue tugas ini mereka ke bagian seksi acara, humas dan dokumentasi" Jelas Doyoung.

Lisa manggut-manggut paham. Doyoung pun memberikan catatan tentang tugas seksi logistik.

"Lo gak keberatan kan? Kalo gue serahin tugas ini ke elo?" Tanya Doyoung saat Lisa membuka dan melihat-lihat catatan itu.

Lisa mengangguk-angguk, "it's oke, gue gak keberatan sama sekali kok"

"So, sekarang gue harus ngapain?"

Doyoung merenung sesaat, "lo bikin proposal aja nih, biar gue bisa ngerjain yang lain" Ucap Doyoung sembari membalikkan laptop agar menghadap Lisa.

"Bikin proposal? Gimana caranya? Gue gak ngerti" Lisa menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Ia benar-benar tidak mengerti cara membuat proposal, kalau hanya sekedar laporan sih dia bisa saja.

Doyoung menghela perlahan, lalu menjelaskan secara rinci dan singkat cara membuat proposal. Lisa mengangguk paham, lantas ia mulai membuat proposal seperti dengan yang Doyoung jelaskan.

●●●

🙌🏻
@/ryaaa.lty_
(Instagram)

Dare to ketos ♣︎ [kdy • lls]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang