Di lapangan sekolah, semua murid kelas 12 berkumpul bersama. Atau harus di bilang mantan kelas 12? Karena sekarang adalah perayaan atas kelulusan mereka.
"Gila gue hebat banget." ucap Cuwi
"Hebat kenapa? Bisa dapet ranking 1 dari seluruh siswa kelas 12 di sekolah ini?" tanya Dahyun
"Bukan. Gue hebat banget selama tiga tahun ini bisa bertahan temenan ama kalian." ucap Cuwi
"Pengen mukul tapi nanti di kira gak sayang bintang." ucap Chae
"Kalo gue binatang, terus lo pada apaan? Dugong?" kesal Cuwi
"Kalo gue sih bidadari." ucap Dahyun
"Kau bidadari jatoh dari surga ketiban kereta, mati." ucap Chae
"Nyanyi?" tanya Dahyun
"Enggak, lagi pantun gue." kesal Chae
"Sejak kapan pantun rimanya kagak ab ab?" tanya Cuwi meledek Chae
"Susah ngajak bercanda Cuwi." kesal Chae
Cuwi mendengus "Lo kira selama ini perasaan gue gimana ngeliat kalian kagak paham sama candaan gue?"
"Beda jir, lo kalo becanda buat kita mikir." ucap Chae
"Stroberi, Mangga, Apel. Sorry gak lepel. Bercandaan Cuwi gak lepel ama kita." ucap Dahyun
"Kalian kek gini pasti efek kagak rela kita kuliah mencar daerah kan? Kalian pasti kangen nih ama gue makannya jadi kek gini." ucap Cuwi
"Pedenya tolong di ilangin dulu." ucap Dahyun
"Bukan pede tapi kenyataan." kesal Cuwi
Di saat semua asik berbincang, terutama Dahyun, Chae, dan Cuwi yang masih melanjutkan perdebatan di antara mereka. Tiba-tiba sebuah teriakan seorang perempuan terdengar. Sangat nyaring sehingga semua memberhentikan kegiatan mereka. Mereka semua yang penasaran pergi ke asal suara, dan di temukan sebuah mayat wanita di kamar mandi perempuan untuk guru.
"Mrs. Hwasa!" teriak semua orang di situ.❇
"Siapa aja yang masuk kesini setelah mayat di temukan?" tanya pak Changmin
"Tidak ada." jawab seseorang murid perempuan yang mewakili semuanya, karena semuanya pada diem.
"Apakah di sini ada Dahyun, Chaeyoung, dan Tzuyu?" tanya pak Changmin
"Astagfirullah gue kan udah sengaja ngumpet napa masih ketauan si?" bisik Cuwi
"Takdir." ucap Dahyun
"Mana ada -_-" ucap Chae
"Hadir pak." ucap ketiganya bersamaan
"Saya butuh bantuan kalian." ucap pak Changmin
Dahyun, Chae, dan Cuwi segera masuk ke toilet perempuan khusus guru itu.
"Jangan ada yang masuk ya." ucap pak Changmin
"Apa yang tim forensik temuin?" tanya Cuwi sambil mengamati mayat Mrs. Hwasa, begitu pun dengan Dahyun dan Chae.
Mrs. Hwasa adalah guru olahraga wanita yang di segani anak muridnya. Selain lucu, supel, dan hampir gak pernah marah kalau tidak ada yang berbuat salah Mrs. Hwasa di sukai karena kebaikan dan keramahannya. Gak seperti wajahnya yang terlihat seram dan garang, hatinya di penuhi kelembutan.
"Tim forensik duga korban di racun dengan sianida. Itu karena di mulutnya ada bau racun sianida juga kukunya yang berubah menjadi pink, dan ketika ia ke toilet ia meninggal. Racun itu bekerja sekitar 4 jam, mungkin saja 4 jam yang lalu ada seseorang yang meracuni dia." jelas pak Changmin
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION | TWICE MAKNAE LINE
FanfictionDahyun : Nama grup detektif kita apa ya? Tyuzu : Hmm... Gimana kalau Dandelion? Dahyun : Dandelion? Bukannya itu bunga? Chaeyoung : Ya udah itu aja. Mau apa? Black Dandelion? Secret Dandelion? Tyuzu : Dandelion aja. Jadi kita tuh kayak bunga dandeli...