EXTRA CHAPTER 5

551 90 11
                                    

"Maksud lo, setelah pelaku keluar apakah dia harus ngunci pintu dulu? Apa pintunya tertutup otomatis jadi orang luar gak bisa masuk kedalem. Gitu?" tanya Chae

"Iya itu, gue belibet ya?" tanya Cuwi sambil mendudukan dirinya

"Iya." ucap Chae

"Tanya aja ke mereka langsung." ucap Dahyun

Lalu mereka semua ke lantai 2, menanyainya ke Lucas atas kemauan Cuwi.

"Setau gue sih enggak, kita harus ngunci dari luar jadi gak ketutup otomatis kayak pake kartu." ucap Lucas

"Oke gue paham sekarang. Mana si pak tua?" tanya Cuwi

"Hei pak tua, kita menemukan siapa pelakunya." ucap Cuwi ketika mereka menyamperi pak Eunhyuk yang sudah kembali ke kantor polisi membawa Jackson untuk di selidiki.

"Apa maksud mu?" tanya pak Eunhyuk

Cuwi kemudian menyuruh teman-teman Hye Sun untuk duduk, Chae dan Dahyun juga ikut duduk.

"Pelaku itu adalah Arin, teman sekamar korban." ucap Cuwi

"Hah? Maksudnya apa? Kenapa main menuduh orang begitu saja?" tanya Arin

"Gue jelasin dulu ya biar gak bisa ngelak lagi. Jadi Arin alias teman sekamar korban membunuh korban saat Daisy keluar untuk mengunjungi kamar Lucas dan Dino. Kenapa begitu? Karena dia adalah orang terakhir yang ada di kamar korban, ya aku tau itu saja tidak cukup. Tapi kunci yang di temukan di meja tempat kopi dan teh, saat Arin keluar dia mengunci pintunya setelah membunuh Hye Sun! Jadi itu bukan pembunuhan tertutup, psikologi kalian dari awal di kelabui dengan Arin." jelas Cuwi

"Di saat Lucas berhasil ngedobrak pintu, semua perhatian pasti langsung tertuju ke Hye Sun. Dan Arin menggunakan kesempatan itu untuk menaruh kunci di meja kopi dan teh, seolah-olah itu pembunuhan tertutup. Soal sayatan di pergelangan tangan korban... Dia mengantongi cutter kecil yang bisa di lipat. Dan menggunakan itu sebagai senjata saat menyayat pergelangan tangan korban." lanjut Cuwi

Pak Eunhyuk menganga tak percaya.

"Apa m-maksud mu?" tanya Arin

"Gak sadar ya dari tadi megangin kantung mulu?" ejek Cuwi

Chae yang berada di dekat Arin langung memasuki tangannya ke kantung celana Arin, dan benar saja ada cutter kecil yang bisa di lipat berwarna pink di sana.

"Arin? Lo kenapa ngebunuh Hye Sun jingan?!" kesal Lucas

Arin tertunduk, namun dia tidak menangis melainkan tersenyum hambar. Senyuman yang menggambarkan luka dengan sangat jelas.

"Karena dia anak yang periang dan masuk ke semua orang. Semua teman menyukai dia, gue iri sama Hye Sun. Sampe gue tau kita sama-sama suka satu orang yang sama. Gue kesel, gue takut kalo mereka ternyata saling suka! Dan gue ngebunuh dia." ucap Arin

"Lo udah ngerencanain ini kan dari awal kita mau liburan ke sini? Lo yang ngerekomendasiin hotel ini, dan lo tau mitosnya. Lo ngegunain itu untuk ngebuat seolah Hye Sun di bunuh sama hantu??" tanya Daisy sambil terisak

Daisy menangis, air matanya mengalir deras. Dino memandangi Arin tajam, seolah-olah ia siap membunuh Arin kapan saja jika di perbolehkan.

"Gue ngaku gue salah." ucap Arin

"Tunggu apa lagi pak tua? Ayuk cepat bawa dia ke penjara dan bebaskan Jackson." ucap Dahyun

Pak Eunhyuk langsung menyuruh rekannya untuk membawa Arin ke penjara, lalu Jackson di bebaskan.

"Makasih sudah membebaskan saya." ucap Jackson ramah

"Iya sama-sama." ucap Dahyun, Cuwi, dan Chae sambil tersenyum ramah.

Setelah Arin di tangkap ketiga temannya kembali ke hotel, mereka memutuskan untuk pulang. Cuwi, Chae dan Dahyun juga memutuskan untuk pindah hotel. Mereka masih ketakutan.

"Hei kalian tunggu!" ucap pak Eunhyuk saat mereka bertiga ingin melangkahkan kaki untuk pergi dari kantor polisi.

Cuwi, Chae, dan Dahyun langsung menoleh ke arah pak Eunhyuk dengan tatapan songong.

"Halo pak tua, kagum dengan analisa saya?" tanya Cuwi

"Keknya dia lebih kagum ke muka gue yang cakep ini." ucap Dahyun pede

"Dahyun keknya mau banget hue pukul, tapi maaf aja nih setan kan kalo di pegang nembus." kesal Chae

"Kalo gue setan lu iblis." kesal Dahyun

Chae mendecih tak suka.

"Ya saya mengaku kalian memang hebat. Maafkan saya sudah meremehkan kalian." ucap pak Eunhyuk

"Gak apa-apa, maklum udah orang tua kalo gak di maapin dosa." ucap Chae

"Kasian malaikat Atid, pasti capek nulis dosa-dosa Chae." ucap Cuwi

"Heh! Cuwi kalo ngomong suka bener!" ucap Dahyun

"Sabar, masa gue kalah sama setan." kesal Chae

"Mau banget di katain kuda nil." Cuwi mendengus sebal

Pak Eunhyuk bingung, kok dia malah jadi nyamuk di antata perdebatan mereka bertiga gini.

"Hmm.. Saya rasa udah gak Ad keperluan lagi dengan kalian. Saya masuk dulu, dan sekali lagi saya berterimakasih sekaligus meminta maaf kepada kalian." ucap pak Eunhyuk

"Iya pak." ucap Cuwi, Chae, dan Dahyun bagai murid yang teladan.

Setelah pak Eunhyuk masuk kembali.

"Udah kek lebaran minta maap terus, kurang aja dia kasih kita THR." ucap Cuwi

"Sekalian kasih bingkisan biar komplit." ucap Dahyun

"Isinya kaleng Kong Guan dalemnya rengginang, kombinasi yang mantap." ucap Chae

"Kok di rumah nenek gue isinya kerupuk emping?" tanya Cuwi sambil berjalan keluar kantor polisi bersama Dahyun dan Chae.

"Neneknya Cuwi versi langkanya." ucap Dahyun

"Mana ada, emping pait." ucap Chae

"Enak! Lidah lo aneh." kesal Cuwi

"Gue setuju ama Chae!" Dahyun ikut menimpali

"Enakan emping dari pada kerupuk bulet warna putih." ucap Cuwi

"MANA ADA ANJIR ENAKAN KERUPUK BULET PUTIH!" ucap Chae

"CUWI ANEH FIX!" ucap Dahyun

Dan mereka berjalan pulang, ralat, berjalan mencari makanan sambil berdebat soal kerupuk. Aneh, memang. Tapi kalo gak random bukan Cuwi, Dahyun, dan Chae namanya. Hari ke dua di Jogja mereka habiskan untuk menyelesaikan kasus. Bisa di bilang mereka liburannya hanya ketika hari pertama datang ke sini. Itu pun gak banyak yang di datangi tempatnya.

Meskipun begitu mereka tetap senang, karena hari ini, entah itu kapan, pasti akan mereka kenang bersama kembali. Dari kasus yang mereka pecahkan, mereka belajar kalau gak semua orang bisa di percaya. Sekalipun itu teman terdekat mereka. Kita memang harus bergotong-royong sebagai mahluk sosial, tapi terkadang dunia mengajarkan ada kalanya kita harus mengandalkan diri sendiri.




Aciee bener-bener udah end ceritanyaa~
Kali ini serius udah gak ada lanjutan atau extra chap :"))

Tinggal nunggu cerita kedua kita deeeh~ ehe :>

Sekali lagi thank's a lot!! Makasiiih buat kalian yang udah pencet bintangnya ampe cerita ini selesai, udah ngebaca ampe cerita ini selesai, yang udah komennn makasiiih! Tengkyu-tengkyuu (ノ*>∀<)ノ♡

Peluk virtual buat kalian semuaa!
Hope you guys enjoy this story and stay safe!!

DANDELION | TWICE MAKNAE LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang