Happy reading readers!!
Jan lupa vote dan ramaikan komentar yak! Kalau ada yang typo, tandai yaak!****
Tamara mendecak sebal ketika tumpukan buku yang ia pegang berhamburan dilantai, padahal tinggal beberapa langkah lagi ia sampai di perpustakaan.
"Buk memey meresahkan". Batin Tamara.
Tamara kembali menyusun buku buku itu, tapi tiba-tiba ada tangan yang terulur membantunya menyusun buku tersebut.
Tamara tersenyum, "Makasih kak."
Orang itu mengangguk, kemudian kembali menyusun buku itu.
"Keperpus kan?." Tamara mengangguk.
"Eh kak nggak usah, biar gue aja yang bawa." Seru Tamara tak enak.
"Santai, kuy." Ajak orang itu.
"Kak arga kok ada disini?."
"Lagi jam olahraga." Seru Arga.
"Oh iyaa, kan kak arga pake baju olahraga, ngapain gue nanya ya?." Arga hanya terkekeh, jika tangannya tidak penuh dengan buku, sudah dipastikan dia akan mencubit pipi chubby Tamara.
"Ini mau taro dimana bukunya?." Tanya Arga ketika sampai di perpustakaan.
"Sesuaikan aja kak sama rak bukunya." Angga mengangguk.
Butuh lima belas menit Tamara dan Arga menyusun buku-buku itu, Tamara menghampiri Arga.
"Udah kak?."
"Udah."
"Makasih banyak ya kak."
"Santai sih Ra, kaya sama siapa aja." Tamara hanya tersenyum.
"Yaudah gue balik kekelas lagi ya."
"Eh tunggu bentar, gue punya sesuatu." Dahi Tamara mengerut.
"Nih." Arga mengulurkan tangannya, memberikan Tamara sebuah gelang
"Gimana suka?" Tanya Arga.
"Baguss banget kak. Makasih loh, sekali lagi."
"Sama-sama, cantik." Seru Arga sambil mengusap pucuk kepala Tamara.
"Kak arga kebiasaan ih!".
"Kebiasaan apa?."
"Ngebuat orang baper, tapi nggak mau tanggung jawab ih!." Arga terkekeh.
"Sini, mau gue tanggung jawab?." Tanya Arga. Dengan polos Tamara mengangguk.
"Lo mau jadi pacar gue?."
Uhuk
Bahkan Tamara pun tersedak oleh air liurnya sendiri. Demi apapun bukan tanggung jawab itu yang Tamara maksud, itu hanya real lelucon saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tamara
Teen Fiction[DIHARAPKAN UNTUK MEMFOLLOW AUTHOR NYA DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI, KARENA BILA TAK KENAL MAKA TAK SAYANG SKSK] Memiliki sahabat yang berbeda gender merupakan suatu hal yang sulit dijalankan, tapi itu sangat menyenangkan. Letak tidak menyenangka...