Happy reading readers!!
Jan lupa vote dan ramaikan komentar yak!
Kalau ada yang typo, tandai yaak!***
Siang tadi dirinya sudah diperbolehkan pulang, sesuai yang dibilang Galang. Kini ia sedang menonton drakor dengan Setio yang sibuk dengan gamenya, tak lupa mulutnya pun tidak henti-henti mengucapkan sumpah serapah kala game yang ia mainkan itu kalah.
"Ah ajg!". Lagi dan lagi ucapan kasar itu keluar dari mulut Setio.
Dengan kesal ia membanting ponselnya ke kasur Tamara. Membuat Tamara mendecak kala melihat sifat sembrono Setio.
"Berisik set." Decak Tamara.
"Buntel." Panggil Setio.
"Apaan?". Sahut Tamara singkat.
"Jalan jalan sore yok. Lo udah sembuhkan?".
Tamara mengangguk cepat, "Gas lah, bosen nih gue."
"Gimana kalau gue ngajak temen-temen gue dan lo ajak temen-temen lo. Biar rame aja, kalau rame kan seru."
"Oke." Angguk Tamara kemudian mengabari kedua temannya lewat grup dan disetujui langsung oleh Keyla dan Aina.
Begitupun dengan teman teman Setio, mereka setuju. Kecuali Galang.
"Tel, Galang katanya kagak ngikut."
"Lah ngapa?".
"Mager katanya."
"Bentar gue telpon." Seru Tamara dan segera menelpon Galang.
"Halo, kenapa mong?"
"Gaga lo lagi ngapain?"
"Kagak ada,"
"Gabut nggak?".
"Nggak juga".
"Daripada kagak ada kerjaan, mending jalan jalan sore."
"Mager,"
"Ayo lah, nanti gue bawain banana milk."
"Tiga kotak ya?".
"Dirumah sisa dua kotak doang."
"Yaudah gue nggak ikut".
"Dih apaan sih."
"Terserah."
"Yaudah nanti mampir di minimarket."
"Oke, gue ganti baju dulu."
"Seep".
Tut
"Gimana?" Tanya Setio.
"Aman, dia ngikut." Jawab Tamara sambil mengacungkan jempol nya.
"Galang kalau udah urusannya sama lo pasti nurut ye." Cibir Setio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tamara
Teen Fiction[DIHARAPKAN UNTUK MEMFOLLOW AUTHOR NYA DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI, KARENA BILA TAK KENAL MAKA TAK SAYANG SKSK] Memiliki sahabat yang berbeda gender merupakan suatu hal yang sulit dijalankan, tapi itu sangat menyenangkan. Letak tidak menyenangka...