Happy reading readers!!
Jan lupa vote dan ramaikan komentar yak!
Kalau ada yang typo, tandai yaak!***
Tamara tersenyum tipis, melihat beberapa pesan masuk satu persatu pada ponselnya. Ia baru sempat mengaktifkan kembali handphone nya, dan sudah banyak pesan dari Setio, om Devan, dan Tante claudy.
Saat ini Tamara sedang menuju sekolah. Ya, ia memilih sekolah, daripada ia kesepian sendirian di rumah lebih baik ia mendengar celotehan sahabat-sahabatnya.
Tamara berjalan santai melewati koridor, dahinya berkerut kala sedari tadi semua orang seperti berbisik-bisik sambil melirik lirik Tamara.
"Key, na!" Teriak Tamara memanggil Keyla dan Aina.
"Wihh kok udah pulang aja?"
"Napa nggak seneng, by one sini." Sinis Tamara.
"Pulang honeymoon sensian ya, na." Cibir Keyla sambil menyikut lengan Aina.
"Gimana, bobol nggak?" Tanya Aina ambigu.
"Kalian lupa minum obat ya?" Tanya Tamara heran.
"Pasti Aina belum ketemu Dika kan? Dan Keyla kangen farel kan?" Tebak Tamara.
"Yeu ngapain bawa bawa farel, tuh anak dah dimakan Titan." Sewot Keyla.
"Ceilah, santai kali santai." Sindir Aina.
Sambil berjalan menuju kelas mereka bertiga sibuk beradu bacot. Tamara dan Aina sekali kali menggoda keyla perihal farel.
Tamara menghembuskan nafas lega, "bel masuk masih lama, kan?".
"Masih dua puluh lima menit lagi." Sahut Aina.
"Ra, kok lo udah pulang aja, kan lo bilang Lo pulang kurang lebih seminggu. Ini belum seminggu lu udah balik kesini." Ujar Keyla.
"Hooh, kok bisa?."
"Ya bisa lah. Kalian kenapa sih, nggak seneng banget gue balik cepet."
"Bukan gitu, Ra. Gue malah khawatir."
"Apa yang kalian khawatir sih?" Tanya Tamara bingung.
"Ada masalah disana?." Tanya Aina tepat sekali.
Tamara sudah menduga, pasti kedua sahabatnya ini peka mengapa ia pulang lebih cepat dari tempo yang ditentukan.
"Kagak ada, baik baik aja semuanya. Gue pulang cepet karena kangen sama peliharaan gue."
"Peliharaan?." Tanya Keyla.
Tamara menonyor kepala Keyla dan Aina, "kalian, para babi babi gue, kangen ngepet gue. Nanti malem kita ngepet ya, bi." Kekeh Tamara.
"BGST KAU!" Teriak Aina dan Kayla bersamaan.
***
Ekhem... ekhem... ekhem...
Deham aina kencang, sambil mengusap-usap lehernya.
"Gatel banget tenggorokan gue, Ra." Ujar Aina pada Tamara. Sedangkan Tamara sedang menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tamara
Teen Fiction[DIHARAPKAN UNTUK MEMFOLLOW AUTHOR NYA DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI, KARENA BILA TAK KENAL MAKA TAK SAYANG SKSK] Memiliki sahabat yang berbeda gender merupakan suatu hal yang sulit dijalankan, tapi itu sangat menyenangkan. Letak tidak menyenangka...