"balik lagi kaya dulu, nggak bisa ya? Gue kangen."
Tamara
Seorang gadis sedang duduk bersandar dikepala kasur dengan sebuah laptop di pangkuannya. Nafasnya sedikit memburu, ia berusaha mengatur ritme nafas nya. Sedang asik asik melihat film roman yang ada dihadapannya, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka paksa oleh seseorang dari luar, hingga menimbulkan suara yang begitu keras.Tamara menatap malas sang pelaku, ia sedikit mendecak melihat sosok pria dihadapannya. Naka, kembarannya.
"apa?." tanya Tamara heran ketika Naka hanya menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kenapa Ka?." panggil Tamara lagi.
Tamara mendecak ketika pertanyaannya hanya dibalas diam oleh Naka. "apa sih ka?." Tanyanya kembali.
"Naka!." jengah Tamara. Membuat Naka tersentak.
"Cuci baju sana!." ujar Naka dingin.
Kening Tamara berkerut, "Kan ada bibi." Kata Tamara.
"Tinggal nurut doang susah banget?." Sinis Naka.
Tamara menghela nafas pelan, kemudian di beranjak dari tempat tidur nya dan bergegas untuk menyuci.
Ketika Tamara melewati tubuh Naka, membuat Naka menahan nafas sejenak. Saat Tamara sudah keluar dari kamarnya Naka menghembuskan nafas lega. Naka memegang dadanya yang sakit, ia sedikit meremasnya berharap sakit dan sesak itu hilang. Ujung ekornya menatap banyak tisu tergeletak dikasur Tamara, Naka mendecak kemudian ia pergi kekamarnya.
★★★★★
Ketika sudah ditempat biasanya terletak baju kotor,Tamara bingung mencari benda apa yang akan ia cuci, sesuai dengan perintah Naka. tapi disini tidak ada baju kotor, apa yang akan dia cuci? Akhlak nya? kan nggak lucu.
Ia mencari bibi, mungkin bibi sudah menjemur semua. Tapi ketika ingin mencari bibi, Tamara terkejut ketika ada boneka panda berukuran sedang terlempar kearahnya. ia menatap garang sang pelaku. Sang pelaku hanya memberikan tatapan seperti biasa, dingin.
"Apa lagi sih Naka? ini cucian gak ada sama sekali, apa yang mau gue cuci." ujar Tamara.
"Boneka itu." ujar Naka kemudian ia pergi begitu saja.
Tamara menatap boneka yang ada didalam pelukannya sambil tersenyum sendu. Boneka ini adalah pemberian nya untuk Naka ketika dia ulang tahun, 4 tahun yang lalu sebelum kejadian 2 tahun yang lalu. Aneh memang, disaat orang lain memberikan jam tangan, sepatu, tas dan lain lain, yang notabene laki laki. Tamara justru memberikan Boneka panda ini. Tamara memeluk boneka itu erat, aroma Naka tercium diboneka itu. Tamara tersenyum dan dua tetes kristal berhasil lolos dari matanya dan tanpa permisi membasahi pipi chubby Tamara.
"Gue kangen Lo, Naka." cicitnya.
Sedangkan orang yang sedang mengintip di balik pintu mencengkram kuat dadanya yang terasa sesak, ia sedikit meringis menahan sesak yang ada di dadanya. Ia mengeram kesal kemudian pergi kembali kekamarnya.
Sedangkan gadis yang masih memeluk boneka itu dengan nyaman masih menetes air matanya. Kemudian ia mengangkat kepalanya dan menatap boneka itu. ia mengusap bagian pipi panda yang basah karena air matanya.
"Yah... basah deh jadinya, gara gara air mata tidak berguna ini." Kekeh nya.
"Oke, waktunya kamu mandi panda." Ujar Tamara senang, kemudian mencuci boneka itu.
★★★★★
Tamara sedang menscroll Instagram nya, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tamara
Teen Fiction[DIHARAPKAN UNTUK MEMFOLLOW AUTHOR NYA DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI, KARENA BILA TAK KENAL MAKA TAK SAYANG SKSK] Memiliki sahabat yang berbeda gender merupakan suatu hal yang sulit dijalankan, tapi itu sangat menyenangkan. Letak tidak menyenangka...