Sellina tiba-tiba menghilang.
Dia tak terlihat lagi setelah pada hari yang sama saat bertengkar dengan Cassandra, sahabatnya. Pertengkaran itu berawal dari niat Cass mengajak Dewangga masuk ke persahabatan mereka.
Agaknya Sellina dan Dewangga punya...
Anyway sebelum mulai membaca Riddle 7 kali ini, mau kepo sih sebenernya.
Throwback Saturday kemarin gimana Pojok Cerita Episode #1 ?
Apakah Dewhite muncul dalam mimpi kalian? wkwk
Gimana kalau makhluk tidak berakhlak sejenis Dewhite keluar dua minggu sekali? Kalian mimpi buruk nggak? wkwkwk
Eh sepi nih btw ya, kalau makhluk semacam Dewhite muncul lagi, jadiin lah viewnya 6K xixixixi atau vommentnya dobel combo gitu, buat sajen kemunculan Dewhite versi lain xixixixixixi
Dahlah yuk langsung cusss!
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pak, boleh diputer sekali lagi nggak?"
"Aduh Neng, ini udah diputer lima kali, masih mau diputer lagi?"
Pak Kosim, salah satu security Cenus yang bertugas memonitor CCTV mendengkus, tapi tangannya tetap menekan tombol enter pada keyboard PC. Cassandra mendekatkan wajahnya lagi ke layar PC dan mengamati dengan seksama, detik-detik saat Sellina pergi ke toilet cewek.
Cassandra bisa meyakini itu Sellina, karena dia sempat menoleh ke arah CCTV sebelum masuk ke dalam toilet. Namun, Sellina tidak keluar lagi dari toilet, bahkan setelah rekaman dipercepat sampai esok harinya dan beberapa siswi keluar masuk toilet tanpa terjadi sesuatu yang menggemparkan.
"Udah ya, saya harus monitor keadaan sekarang nih!" gerutu Pak Kosim, langsung menekan tombol close di jendela videonya.
"Udah enam kali nih melototin video yang sama!" gerutu Pak Kosim lagi. "Oh ya, kalian beneran disuruh Pak Teddy ngecek CCTV? Kok sampe bawa-bawa pisang goreng segala buat saya? Ini bukan sogokan kan?"
Cassandra tiba-tiba salah tingkah. Dewa yang dari tadi menyaksikan dari belakang mereka berdua hanya menghela napas panjang. "Iya Pak, ini bukan sogokan kok. Tadi saya beli lebih, tapi temen saya ternyata beli juga, jadinya nggak kemakan deh."
Pak Kosim masih memicing ke arah Cassandra yang hanya nyengir kuda. Lalu tatapannya beralih ke Dewa yang juga nyengir kuda.
Mereka kenapa hobi nyengir kayak kuda gitu sih, untung putih giginya, batin Pak Kosim.
"Ya udah, Pak Kosim, kami pamit ya. Terima kasih banyak, Pak," ujar Dewa, langsung menarik tangan Cassandra, sebelum cewek itu kembali protes.
"Wa, ih, kenapa buru-buru deh!" Cassandra menepis tangan Dewa ketika mereka sudah sampai di lorong kelas sebelas.
Dewa menatap Cassandra dengan tangan dilipat di depan dada. "Nggak pinter akting lo, Cass. Hampir aja ketahuan kita bawa-bawa nama Pak Teddy. Lagian mau diulang berapa kali pun, itu udah jelas Sellina dan dia emang nggak keluar dari toilet sampai besoknya."