Before The Story Continues .....
Hi, kalian udah siap masuk ke bab-bab serius sekarang?
Loh dari kemarin nggak serius dong? hehe canda
Oh ya karena ini mulai masuk pembahasan serius tentang Pintu Kenangan, let me know ya kalau terlalu membosankan atau mulai nggak asyik :(
Aku berharap kalian tetep enjoy baca cerita ini ^^
Yuk lanjut ceritanya, Thropers!
###########################################################################
"Jadi kalian bawa-bawa nama saya buat ngeliat CCTV?"
Pak Teddy menatap tajam keempat siswanya yang sedang menunduk. "Kenapa diam aja? Saya tanya sama kalian," ujarnya lagi, mulai tidak sabar.
Sepeninggal Pak Wisnu dan timnya—tentunya setelah memanggil Pak Kosim untuk mengecek rekaman CCTV, Pak Teddy langsung meminta Cassandra dan teman-temannya pindah ke ruang Bimbingan Konseling. Bu Gina sebagai wali kelas Cassandra serta Bu Krisna sebagai wali kelas Orion dan Vanka, juga mengikuti Pak Teddy ke ruang Bimbingan Konseling.
"Saya yang punya ide itu, Pak," ujar Dewa akhirnya mengalah.
Cassandra terkejut dan mendongak. "Pak, itu ide saya! Bukan Dewa!" serunya.
"Haduh!" Pak Teddy memijat pelipisnya. "Saya anggap itu ide kalian berempat. Nggak usah berantem. Kenapa kalian menyembunyikan cerita ini dari sekolah? Harusnya kalian bilang sama saya atau guru yang lain, kalau mau ngecek CCTV waktu Sellina menghilang di toilet."
Keempat siswa itu saling berpandangan. Cassandra akhirnya yang bicara duluan, "Soalnya siang itu harusnya Sellina kumpul sama kita, Pak. Tapi kata Dewa yang satu kelas sama Sellina, dia nggak balik ke kelas setelah jam istirahat dan sampai pulang tasnya masih ada."
"Terus?" ujar Bu Gina, mencondongkan tubuhnya ke depan, mulai tertarik.
"Ya waktu itu saya bawakan barang-barang Sellina ke rumahnya bareng Cassandra, Bu. Waktu itu kata Tante Hasya, Sellina belum pulang. Kami sih mikirnya dia memang iseng bolos aja waktu itu." Dewa mengambil alih bagian untuk menjelaskan kronologinya.
"Tapi besoknya Kak Sellina nggak masuk dan kami berempat ke rumahnya sepulang sekolah," imbuh Vanka, menyela Dewa.
"Benar Pak, Bu. Siang itu, Pak Teddy juga sempat menitipkan hape Sellina ke saya untuk diantarkan ke rumahnya," jelas Dewa lagi, yang diikuti anggukan Pak Teddy.
Cassandra sedikit menegakkan tubuhnya, sudah mulai percaya diri untuk menceritakan kejadian hilangnya Sellina. "Nah sore itu kami baru tahu kalau Sellina nggak pulang. Om Danu menelepon sekolah bilang kalau Sellina sakit, tapi waktu kami ke rumah dan ketemu Tante Hasya, beliau bilang Sellina belum pulang dari saat dia menghilang itu."
"Kenapa ayahnya malah bilang gitu?" tanya Bu Krisna, lebih ke arah Pak Teddy dan Bu Gina. Namun kedua guru itu hanya menggelengkan kepala.
"Mungkin biar nggak heboh aja, Bu." Kali ini Orion yang angkat bicara. Ketiga guru itu baru menjentikkan jarinya hampir bersamaan, setuju dengan ucapan Orion.
"Sebenarnya waktu itu, Om Danu sedang ke kantor polisi, membuat laporan hilangnya Sellina," jelas Dewa. "Besoknya kami kepikiran cek CCTV. Maksudnya mau ngecek lewat mana dan jam berapa Sellina keluar dari sekolah."
"Terus?" Ketiga guru itu kompak mencondongkan tubuh mereka ke depan, ke arah Cassandra dan yang lainnya duduk. Wajah mereka ikut serius, seakan cerita yang barusan diceritakan anak-anak didik mereka itu adalah kisah horor yang mencengangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Throwback Thursday [EDITED VERSION]
Teen FictionSellina tiba-tiba menghilang. Dia tak terlihat lagi setelah pada hari yang sama saat bertengkar dengan Cassandra, sahabatnya. Pertengkaran itu berawal dari niat Cass mengajak Dewangga masuk ke persahabatan mereka. Agaknya Sellina dan Dewangga punya...