Chap18•Cemburu•

1.1K 38 1
                                    

Pagi harinya ....

Kini Andra sudah rapi oleh pakaian kantornya, dia tengah duduk menunggu istrinya bangun.

"Beb, aku berangkat dulu ya. Soalnya hari ini ada meeting sama klaen," pamit Andra mencium kening nan juga bibir Cika.

Setelah kepergian Andra, Cika pun bangun sambil mengusap perutnya. Dia menyenderkan punggungnya dan mencoba mencernakan pandangannya.

"Selamat pagi adik kecil," lirih Cika melirik ke perutnya.

Tangan Cika meraih ponsel barunya yang di atas nakas, lalu membukanya dan menscrool Instagram.

Tak kesengajaan, Cika berhenti menarik ulur beranda dan melihat salah satu akun yang membuat dirinya penasaran.

Penasaran semakin bulat, akhirnya Cika menekan akun tersebut. Mata Cika membola melihat foto sang suami ada di dalan akun itu dengan fose sangat mesrah.

"Apa-apan ini?!" gerutu Cika dengan hati yang tercubit sakit.

"Dia selingkuh? Katanya Cinta bangat sama Cika, tapi ini? Gak bisa di biarin ini!" sambung Cika langsung keluar dari akun yang bernama DindaShow.

"Om jahat!" teriak Cika mengeluarkan isi hatinya, sehingga bik Bubun pun yang ada di dapur terpekik kaget.

"Awas aja kalau pulang! Bakal Cika jadiin perkedel!" ancam Cika wajahnya bak seperti iblis.

"Sabar ... mending kita belanja dulu!" seruh Cika membuka aplikasi shopee.

Tangan Cika menekan tombol barang yang ia akan pesan. Tak perduli harganya, yang penting dirinya happy.

Sekitar 30 pesanan Cika yang ia pesan di tokoh online itu. Cika pun tersenyum lebar, entah barangnya suka atau tidak, Cika hanya menuruti keinginan bayinya.

_

Andra baru saja selesai meeting, dirinya keluar dari ruangan tersebut.

Ia tak sabar untuk bertemu istri tercinta dan juga anak kesayangannya yang masih di dalam perut.

Pria bertubuh kekar itu membuang napas, lalu berjalan keluar dari lorong 14.

Setibahnya di parkiran, Andra membuka pintu mobil. Tetapi terhalang oleh teriakan seorang wanita.

"Hay Andra!" teriak Dinda melambaikan tangan.

"Ck! Dia ternyata!" benci Andra.

Dinda berlari kecil mendekati Andra sambil memasang wajah ceria.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Andra cepat.

"Santai dong, Sayang. Aku hanya kangen," jawab Dinda tersenyum.

"Jangan ganggu aku!" Andra memperingati mantan tunangannya itu.

"Kenapa?"

"Karena aku sudah menikah dan akan memiliki seorang anak. Jadi tolong, jangan kacaukan rumah tanggaku!" jelas Andra menatap marah ke arah Dinda.

"Waw, benarkah?" tanya Dinda pura-pura tak tahu.

"Tapi tenang aja, aku gak bakal ganggu kok," sambungnya mengusap bahu Andra. Sontak membuat Andra langsung mengibaskan tangan Dinda.

"Bagus deh!" jawab Andra dan masuk ke dalam, lalu menjalankan mobilnya dari area tersebut.

Dinda tersenyum nyungging. "Kau pikir, aku ini bodoh?! Tidak Andra! Aku akan mendapatkanmu bagaimana pun caranya."

_

Mobil Andra memasuki kawasan rumah bertingkat. Ia segera turun dan berlari kecil masuk ke dalam.

"Sayang ... aku pulang!" sapa Andra clangak-clinguk di setiap sudut ruangan.

Andra berjalan pelan sembari mencari keberadaan Cika. "Cika," gumamnya saat melihat tubuh seorang wanita mungil di depan tv.

Andra menghampirinya, lalu memeluk tubuhnya dari belakang untuk melepas rindunya hari ini.

"Kamu udah makan, Sayang?" tanya Andra sambil mencium leher mulus Cika.

"Hemm."

"Aku mau cium dedek bayi dong," pintah Andra membalikan tubuh istri kecilnya.

Andra tersenyum kepada Cika, ia mengusap lembut perut Cika dan menciumnya dengan sayang.

"Kamu kangen gak nak sama papa?" tanya Andra menatapnya.

"Gak!" jawab Cika ketus.

Andra terkekeh mendengar jawaban dari Cika, padahal dirinya bertanya kepada dang anak tetapi istrinya yang menjawab.

"Kamu kenapa sih sayang?" bingung Andra melihat raut wajah Cika seperti jemuran kusut.

"Mas selingkuh kan dari Cika?!" tuduh Cika sudah tak sanggup menahan diri.

"Selingkuh gimana?" serkah Andra mengakat kedua bahunya.

"Selingkuh sama sih Dinda-Dinda itu!" jawabnya bersedekap dada dan menghadap ke arah lain.

Kini Andra sudah tahu di mana letak ke salah pahamannya, padahal dirinya tak sama sekali selingkuh.

"Sayang ...," ujar Andra lembut mencium bibir Cika.

"Kamu salah paham. Dinda itu masalalu aku, lagian juga aku udah gak berkomukasi lagi sama dia," sambung Andra menyakini istri kecilnya.

"Benarkah?"

Andra mengangguk sambil tersenyum lembut. "Aku kan udah punya kamu seorang. Jadi, gak ada namanya orang ketiga."

"Iyaudah."

"Jangan di pikirin lagi, oke? Kamu lagi hamil, takutnya berpengaruh sama anak kita."

"Iya, Mas."

"Dinda, Dinda, Dinda, teruss! Dasar Om tua!" gumam Cika kesal sambil pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman.

Andra yang masih mendengarnya hanya terkekeh, ternyata istrinya itu sedang cemburu. Bagus deh! Dengan itu, tandanya Cika mulai mencintai dirinya.

"Dia mulai mencintaiku," gumam Andra tersenyum tipis.


Bersambung.

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seujung CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang