2.

228 61 20
                                    

Di gedung tua nan menyeramkan ini, yang jika orang masuk kedalam akan berubah menjadi istana terdapat ratusan laki laki tampan, mereka telah menyelesaikan rapat anggota, mereka adalah "DANDELION".

DANDELION sendiri adalah nama salah satu geng motor terbesar di Ibu Kota yang terkenal dengan kebringasanya, mereka akan menyerang siapa pun yang telah mengganggu ketenangan mereka tanpa pandang bulu.

Sekarang mereka telah usai menjalani rapat, dan mereka pun melanjutkan kegiatan lainya dengan santai, ada yang makan, tidur, nonton tv, nge game, nge gibah dan lainya.

"Bos lo tau ga?" celetuk Oky-Inti Dandelion

yang di panggil hanya mengangkat sebelah alisnya bertanda 'apa'

"Kemarin gue liat Om Xander, di ruang kepsek"

"Ngapain?" jawab San yang termasuk anggota inti dari Dandelion

"ga tau gue, tapi kayaknya dia mau daftarin anaknya sekolah disini deh" jawab Oky

"Gapeduli, gue cabut" ucap si boss

"yee dasar lo bos, kalo tau anaknya om xander cantik pasti juga ngga merem" kesal Oky sambil melempar kulit kacang ke sembarang arah, yang di hadiahi ketawaan dari teman temanya.
.

.

.

Mansion Keluarga Ainsley

"Girl?" panggil Xander

"Kenapa dad?" jawab Callista yang sedang duduk di sebelah Xander dengan tangan memangku toples berisi cemilan

"Lusa, kamu sudah sekolah"

"Cepet banget dad, aku kira sekolahnya satu minggu lagi" ujar Callista lesu

"Itu terlalu lama Callista, daddy juga sudah mendaftarkan kamu di
"ALTERIO'S HIGH SCHOOL" jawab Claretta yang ikut duduk di sebelah Xander

"Huh, yaudah Callista keatas dulu mom, dad" Callista berdiri dari duduknya lalu mengecup pipi kedua orangtuanya dengan sayang, selepas itu ia melanjutkan langkah nya untuk masuk ke kamarnya yang berada di lantai atas.
.

.

.
Cahaya matahari menembus melalui celah kaca jendela, membuat seorang lelaki yang tengah tidur itu sedikit terganggu.

"FAIZAL!!!"

"BANGUN KAMU CEPETANNN"

Nah, ini adalah alarm faizal yang setiap pagi akan berbunyi nyaring.

"Ck, ganggu" gumamnya pelan dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanya.
setelah selesai ia pun turun ke meja makan, menemui kedua orangtuanya dan adik bungsunya yang berusia 3 tahun bernama alea.

"Morning Boy" Sapa Dandi-- Papa Faizal

"Hmm, morning too" jawabnya

"Mau sarapan apa kamu?" tanya sang mama--Ghina

"Nasi goreng aja ma"

"Abang mukanna tenapa kutut?" sang adik angkat bicara kepada kakaknya itu

"Abang masih ngantuk le"

"panggilna janan le, nanti jadina lele abangg" kesal alea membuat faizal terkekeh lalu mengecup pipi gembul alea
.

.

.
Sekarang Callista sedang berjalan di koridor sekolah barunya, bermaksud mencari ruang kepala sekolah, namun sudah 15 menit mencari ia tak kunjung menemukanya, hingga ia tak sengaja menabrak seseorang sampai ia jatuh ke bawah lantai, lebih tepatnya di atas tubuh seseorang yang ia tabrak tadi.

Dua menit mereka eyes contact dan sekarang mereka kembali tersadar dan kembali berdiri.

"Kalo jalan jangan cuma pake kaki, mata juga di pake." ketus orang tersebut dan segera berlalu.

"Dih songong banget, untung ganteng" gerutu Callista sambil kembali berjalan mencari ruang kepala sekolah.

Prince Of WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang