"Lo beneran serius zal?" tanya Leo.
saat ini mereka berada di Warkop Aroma, yang merupakan tempat nongkrong anggota Dandelion"Serius apa?" bingung faizal
"Jadiin Callista sebagai babu lo" jawab Leo
"Nggak" singkatnya
"Harusnya lo pacarin aja zal" saran Oky
"Otak lo!" sengit Varrel pada Oky
"Yaa gue kan cuma kasih saran, lagian juga gue liat mereka cocok"
"Udah zal, gass aja" San ikut menimpali
"Hati lo terlalu keras zal, jangan gedein gengsi kalo emang lo suka sama cewe" sahut Arthur dengan bijak
"Arthur yang dingin aja tau begituan zal, masa lo kaga" ujar Varrel
"Dia tau karna ada target babi" sahut Oky
"Berisik lo pada, Callista itu cewe gue asal kalian tau" sela faizal yang membuat mereka semua membulatkan matanya tak percaya. bahkan Oky, Varrel, dan San menjatuhkan dagunya dan menganga sangat lebar
"Serius lo zal?" tanya Leo
Faizal mengangguk "Dia Callista, gadis yang selama ini gue cari"
Inti Dandelion tentunya mengerti siapa Callista yang faizal maksud, karna ia pernah bercerita tentang kejadian belasan tahun lalu, namun tidak ada yang menyangka jika Callista yang faizal cari adalah Callista Belvania Ainsley, Gadis yang memiliki paras cantik, sehingga menjadikanya primadona sekolah walaupun ia belum genap 1 bulan berada disana.
"Gue ngga nyangka sih" ujar San dan selanjutnya ia tersenyum lebar "Lo harus gercep bos, kalo ngga mau perjuangan lo selama 12 tahun ini sia sia"
"Nah bener tuh, apalagi kan Callista cantik, body---"
"Jangan muji milik gue" sarkas faizal memotong perkataan Oky
"Sans aja boss, hati gue udah stuck buat Dinta" ucapnya
"Begayaan lu kadal, kaya mau di terima aja sama Dinta" sahut Leo
"Gimana kalo feeling kita bener?" sela Arthur
"feeling apaan?" tanya Varrel
"kalo Callista bukan cewe sembarangan" jawab Arthur
"Gue juga mikir gitu si" ujar San
"Udah itu biar jadi masalah belakangan, yang penting bentar lagi si boss sold out haha" jawab Varrel diiringi tawa
..
.
Selepas pulang sekolah Callista pergi ke markas Demon's terlebih dahulu, karna ia harus mengikuti rapat anggota. Callista merupakan Queen Demon's jadi ia wajib mengikuti rapat tersebut, berbeda lagi jika di Barcelona karna ia yang harus memegang kendali para anggota Demon's yang ada disana, jika ia di Indonesia maka Rafdal yang akan turun tangan sebagai ketua Demon's.Pulang dari markas, Callista langsung mandi dan menghempaskan tubuhnya pada kasur King size miliknya, tiba tiba ia teringat dengan faizal, memori belasan tahun lalu seakan berputar di kepala Callista
"Apa mungkin faizal itu.. Al?" gumamnya pada diri sendiri
"Atau mungkin, cuma namanya aja yang sama?"
"Kalo dia Al, kenapa manik matanya item? seharusnya abu kan?" ia
terus bergumam menerka siapa Faizal Alterio itu, apakah ia Al yang selama ini Callista rindukan?"Ah apaansi gue, dia itu bukan Al yang lo cari Callistaa" geram Callista dengan memukul pelan kepalanya sendiri.